Saturday, May 31, 2014

UV Uang

Sudah pernah lihat uang rupiah yang kena sinar UV? Beginilah bentuknya :D Hehehehe. Foto diambil pas jaman jadi Teller berapa tahun lalu :D Uang seratus ribu berbentuk sinar gedung DPR MPR, lima puluh ribu berbentuk penari bali, uang dua puluh ribu berbentuk potongan pucuk daun teh, sepuluh ribu rupiah berbentuk rumah gadang, dan angka 5000 di uang kertas pecahan lima ribu. Lucu yaaaa :D

Gambar Pada Uang yang Terlihat Saat di Sinar UV

Burger Mini

Itadakimasu. Burger Mini Ala-ala isinya salada, ketimun, tomat, daging asap, sosis dan telur. Roti macem begini banyak kok ditemui di supermarket, plain burger mini. Saya membelinya di Makro, kalau sekarang namanya Lotte Wholesale.

Burger Mini

Risol Feat Bubur Manado

Pagi-pagi libur di rumah paling asyik itu bikin cemilan ini, risol isi rogut atau isi daging asap, ditambah dengan bubur manado. Makanan yang dibuat sendiri di rumah itu lebih higienis dan lebih sesuai selera. Bubur Manado ini dibuat dari beras yang di buat tim, jadi teksturnya agak kasar bulirnya, tidak benar-benar halus seperti bubur ayam biasa. Untuk sayurnya bisa digunakan jagung, bayam, serta labu kuning dan tomat. Warnanya akan berubah sendiri menjadi agak kemerahan. Rasanya cenderung manis dan gurih :D Kapan-kapan saya bagi resepnya yaa :P

Risol dan Bubur Manado

Warung Pasta

Pertama kali saya mencoba makan di Warung Pasta itu jaman-jaman baru buka di Cabang Margonda, sekitar bulan Agustus 2011, bertepatan dengan Bulan Puasa silam. Letak restoran ini jika dari arah Jakarta menuju Depok, maka letaknya tidak jauh dari Tugu Selamat Datang di Kota Depok, sebelah kiri jalan. Restorannya sangat sangat ramai pengunjung (apa karena jaman mau buka puasa dan baru happening dibuka kali ya). Kami sampai waiting list, padahal itu weekdays dan saat itu masih jam setelah 5 sore, wow.

Namun pada akhirnya kami pun dapat tempat :D Yeaaay Alhamdulillah. Lucunya kami memilih (atau sisa kebagian) tempat di luar, yang minim akan lampu. Ternyata tiap meja diberikan lilin. Hari menjelang Maghrib dan berbuka puasa, makin gelap dan remang-remang lilin menemani. Doooh pengen romantis tapi cekikikan terus sama pacar saya, akhirnya batal romantis.

Dari segi menu yang ditawarkan sangat beragam dan bikin saya pusing untuk memesannya. Segala jenis pasta disediakan, dari yang spagetti, penne, fetuccini, fushili dan sebagainya. Untuk cover sausnya pun banyak pilihan ada keju, taburan daging, seafood, jamur dan masih  banyak lagi. Ukurannya dari yang Small, Medium sampai Large dengan berat ratusan gram pasta. Selain pasta, di sini juga menyediakan Pizza, pokoknya Italian taste lah. Tempatnya nyaman dan cozy untuk dibuat ngumpul bareng rekan-rekan serta pacar.

Itadakimasu
Menu Warung Pasta
Yummy :P

Mie Aceh

Mie Aceh adalah masakan khas Aceh yang berupa mie kuning yang cukup besar, yang dimasak goreng maupun rebus dengan irisan daging sapi atau daging kambing, atau aneka makanan laut seperti cumi, udang, maupun telor. Makanan ini biasanya dihidangkan dengan emping, ketimun, bawang merah dan cabai rawit. Biasanya saya lebih senang pesan yang Mie Aceh Rebus, rasanya lebih mantap.

Sepanjang Mie Aceh yang sudah pernah saya coba di area Jakarta Selatan dan Depok, yang paling enak adalah Mie Aceh yang ada di Jajanan Babe, Tanjung Barat. Posisinya bukan di lapak yang ramai, tapi di lapak seberangnya yang biasa dipakai untuk parkir kendaraan di Jalan Nangka. Harganya cukup terjangkau dengan harga Mie Aceh dengan Udang dan Telur seharga 16.000 IDR. Yang tambah mengesankan saya adalah teh tarik mereka. Rasanya superrrr mirip dengan teh tarik yang biasa di sajikan di Kuala Lumpur atau Batam. Rasanya manis dan berbusa :D Harga teh tariknya adalah 7000 IDR

Selain di sana, saya juga suka makan Mie Aceh di Pidie 2000 Pondok Cina, Margonda. Tapi di sana pelayanannya kurang bagus, pelayanannya agak lama, dan bikin bosan untuk menunggu, keburu laper cyiiiin. Rekan saya merekomendasikan Mie Aceh Pidie 2000 yang dekat Kober, Margonda. Tapi sampai sekarang saya belum pernah coba sih. Mie Aceh yang biasa saya makan jaman kuliah ada di Jalan Mahali, rasanya super enak juga. Bentuk lapaknya adalah tenda pinggir jalan yang saat ini sudah tidak berjualan lagi (ngapain diceritain)

Mie Aceh

Kol Isi Ala-Ala

Iseng kebanyakan kol di rumah maka dibuatlah kol isi ala-ala super nggak jelas ini. Bentuknya memang agak tidak proporsional, tapi rasanya enak lho. Ini sebenarnya kol yang dikukus setengah matang hingga teksturnya agak layu, kemudian dimasukkan daging cincang yang sudah dicampur dengan bumbu, kemudian gulung-gulung seperti membuat kol yang ada di siomay. Setelah itu, barulah masukkan kukusan kembali dan tunggu sampai matang. Mudah untuk dibuat, cocok untuk sarapan pagi hari di rumah atau cemilan waktu iseng :P

Kol Isi Daging Cincang

Tahu Isi

Saya cinta mati sama makanan ini, apa pun olahan tahu pasti saya abisin tanpa sisa. Saya sampe dijulukin "Anak Tahu" sama rekan-rekan kantor karena bekal makan siang saya sering sekali olahan tahu. Mengapa tidak? Tahu itu sumber protein nabati kan. Salah satu olahan tahu adalah dibuat tahu isi, isinya adalah sayuran yang sudah diaduk dengan sambar super pedas. Ibu saya mengajari membuat tahu isi pedas ini sejak lama, sampai akhirnya ada franchise Tahu Jeletot yang mulai marak. Padahal saya sudah biasa makan tahu isi pedas itu sejak lama hehehee.


Claw Machine

Ini mainan kesukaan saya dan Putro, claw machine namanya. Mesin dengan cakar yang berfungsi untuk mencengkram boneka-boneka yang ada di dalam mesin. Ketika sudah dapat, maka akan di jatuhkan, dan keluar di kotak keluar. Sensasinya saat mengambil boneka yang berhasil dicengkram itu luar biasa :D Berawal dari Putro yang kegandrungan sama mainan ini saat kami di penghujung masa perkuliahan dan makin menjadi saat-saat stress skripsi :D Mainan ini biasa ditemui di arena bermain anak seperti Fun World, Amazing World, Timezone dan lain-lain. Karena seringnya kami bermain di tempat yang berbeda dan tiap tempat pasti ada kartunya sendiri, maka membludaklah kartu kami. Hahaha. Koleksi.

Mainan ini sebenarnya asik-asik nyebelin sih, kalau cengrakaman mesin diatur lemah dan sama sekali sulit mencengkram boneka, itu bikin stress sih ketimbang bikin senang. Biasaya kami berputar-putar dulu mencari posisi tumpukan boneka yang bisa diambil. Kalau kiranya sulit, kami biasanya menunggu orang lain dulu untuk main dan sedikit mencongkel-congkel boneka dan mengubah posisi boneka :D

Entah sudah puluhan boneka yang nongkrong di rumah saya akibat kelakuan Putro ini, biasanya diambil sama adik saya yang paling kecil sih.

Boneka di Claw Machine
Calon-calon korban
Si Onta berhasil kena :D
Hasil Kelakuan Main Claw Machine, taken 2011

Kuliner Bogor : Es Bubur Buah Bogor

Kuliner tempo dulu yang mau saya review adalah Rahat Cafe yang terletak di Jalan Malabar 2 No. 1 Bogor, tepatnya di sampaing Plaza Pangrango. Agak masuk ke dalam jalan, tapi akan kelihatan jika sudah masuk gang-nya kok. Tempatnya lumayan enak untuk nongkrong bersama teman-teman, sahabat, keluarga atau pacar. 

Minuman andalannya adalah Es bubur buah, yaitu yogurt dengan rasa vanila atau strawberry dengan potongan buah segar di dalamnya. Harganya adalah Rp15.000 untuk satu porsi. Rasanya segar dan enak. Begitu juga dengan Es salju, yaitu potongan buah segar dengan es krim di atasnya.

Selain menyediakan Es Bubur Buah, di Rahat Cafe juga ada menu makanan lain seperti tutug oncom dan makanan tradisional, spagetti, kwetiau, nasi goreng dan lain-lain. Menunya cocok untuk makan siang dan harganya pas di kantong penjelajah kuniner yang mau ngirit. Sangat menyegarkan. Kapan-kapan mesti banget coba ke sini :D

Bubur Buah Bogor
Yummy Bubur Buah
Our Menu
Kwetiau :D
Spagetti Bolognaise

Tuesday, May 27, 2014

Choco Crunch Ala-Ala

Saat Ramadhan biasanya banyak anggota rumah yang sibuk juga menyiapkan kue untuk hidangan lebaran. Pun demikian dengan keluarga saya, namun biasanya kami membuat kue-kue itu pada minggu kedua Ramadhan, tidak mepet mau lebaran. Hal itu dikarenakan biasanya hari-hari terakhir Ramadhan kami melancong alias pergi-pergi ke Jawa atau Sumatera, atau jika stay di rumah ya sibuk mempersiapkan lontong sayur, rendang dan opor ayam. Maklum bikin lontongnya khusus, dari daun pisang dan digodok dengan panci besar dan tungku kayu bakar, ekstra lama dan kami membuatnya dengan porsi yang banyak, jadi cukup memakan waktu.

Untuk kue-kue kami biasa membuat kue semprit (ini wajib banget tiap tahunnya, karena ini kue kesukaan Bapak saya, jadi tiap tahun juga wajib banget bersihin nanas, motong nanas, dan ngaduk-ngaduk selai nanas di wajan besar), putri salju, castengels, dan nastar. Sedangkan kue-kue cemilan lain biasanya kami random sesuai selera, namun akhir-akhir ini cemilan yang satu ini tidak pernah absen dari rumah. Terlebih karena adik-adik saya sangat doyan dan agresif banget kalau sudah makan cemilan ini. Sekali buka toples, dikekep sendiri nggak diputar, boro-boro ditaro balik lagi ke meja. 

Cemilan ini terbuat dari Choco crunch cokelat yang dilapisi cokelat batangan yang sudah dicairkan, kemudian disusun di atas kertas alas kue, lalu atasnya ditaburi dengan butiran warna warni. Butiran penghias kue ini bisa dibeli di toko membuat kue atau bisa beli di pasar.

Kalau beli Choco crunch dari Nestle sudah pasti agak rugi bandar, berhubung adik-adik saya ganas makannya. Maka biasanya saya membeli Choco crunch KW yang logonya beruang cokelat itu lho, saya beli beberapa toples. Rasanya memang tidak semanis Choco crunch Nestle, namun tidak terlalu menjadi masalah karena pada akhirnya kan ada dibalut dengan cokelat juga. Rasanya akan menjadi manis. Ini semata-mata untuk menekan budget. Sungguh. *pengakuan

Pertama-tama, cokelat batang di iris tipis-tipis dengan pisau. Bagi yang malas mengiris cokelat gunakanlah parutan keju. Saya biasa menggunakan cara ini, sangat mudah dan cepat. Ini untuk mempercepat dan mempermudah proses pecairan cokelat. Cokelat batangan bisa di beli di supermarket, carilah di bagian pudding, agar-agar, dan sejenisnya. Haraga dan merek beragam berkisar 13.000 IDR - 20.000 IDR. Carilah yang rasa Cokelat biasa, atau boleh juga Dark Choco. 

Berhati-hati dalam mencairkan cokelat, sungguh ini penting sekali. Cara mencairkan cokelat bukan berarti cokelat dimasukkan ke dalam panci kemudian dipanaskan di atas kompor. Ini akan membuat cokelat melelh dari gosong. Kalau panik kemudian ditambah air? Ini makin memperburuk keadaan, cokelat yang bahannya banyak mengandung minyak memang tidak bisa disatukan dengan air. Akan ada gumpalan gumpalan yang akhirnya malah gagal.

Cara mencairkan cokelat adalah dengan cara merebus air dalam panci, kemudian angkat. Siapkan mangkok yang terbuat dari stainless, letakkan di atas panci tersebut. Kemudian setelah itu, baru masukkan cokelat yang sudah diparut ke dalam mangkok tadi. Ingat, mangkok ya bukan panci. Aduk perlahan. Uap panas dari panci akan disalurkan melalui pantat mangkok stainless yang berada di atasnya. Tak lama, cokelat pun akan mencair. 

Setelah cair, masukkan plain choco crunch ke dalam mangkok tadi, aduk-aduk hingga rata. ambil beberapa potong choco crunch dan susun di atas kertas alas kue, dan taburkan butiran warna. Tunggu hingga cokelat cair yang melumuri choco crunch itu kering. Setelah kering, baru kamu bisa memasukkan ke dalam toples dan menyusunnya dengan cantik. Rasanya enak dan bikin ketagihan anak kecil dan orang dewasa. Sangat cocok disajikan untuk acara keluarga di rumah, apalagi momen lebaran. Selamat mencoba :D

Mangkok bekas adegan mencairkan cokelat, dan cokelat parut di sisi kiri
Kalau malas mengiris cokelat, gunakan parutan, lihat bentuknya keriting :P
Chococrunch ala-ala siap dihidangkan

Asinan Mangga

Lanjut lagi postingan soal rujak, saya teringat mangga yang bergerombol menggiurkan di pohon mangga....... tetangga saya *kirain pohon mangga saya? Bukan, punya tetangga, soalnya saya nggak punya pohon mangga :( brb manjat pohon mangga tetangga.

Menjelang musim mangga begini paling asik bikin asinan mangga sendiri di rumah, cara membuatnya sangat mudah dan hemat loh ketimbang harus membeli asinan di abang-abang. Udah nyari abang-abangnya susah, pas nyoba makan asinannya di rumah....ternyata rasanya juga di luar ekspektasi. Rasanya pengen keluar pager rumah buat manggil lagi itu abang-abang siapa tau asinannya bisa ditukar karena ada garansi "asinan gak enak, dijamin diganti, atau asinan gak enak, uang kembali"

Bikin asinan sendiri itu lebih hemat, terlebih kalau mangga-mangga-nya dapet dikasih dari tetangga :P Selain itu bikin asinan di rumah itu hemat ongkos, karena tidak perlu mengeluarkan biaya transport untuk datengin abang-abang asinan di pinggir jalan, yang lokasinya agak jauh dari rumah. Kita hanya perlu duduk di rumah dan bikin asinan. Simpel.

Okeh, intronya kepanjangan. Sejujurnya isi postingan ini lebih pendek daripada intro tadi. Berikut saya paparkan bahan-bahan dan cara membuat asinan mangga super.....

Bahan :
- Mangga Indramayu yang mengkal, untuk banyaknya sesuaikan dengan penghuni rumah ya (syukur-syukur kalo mangga-nya dikasih sama tetangga sih *tetep ngarep)
- Garam
- Gula
- Cabai

Cara Membuatnya :
- Mangga dikupas sampai bersih, kemudian dicuci dan dipotong tipis-tipis sesuai selera. Bentuknya saya tidak menginstruksikan supaya pembaca bisa berkreasi sendiri. Saya orangnya nggak maksa, jadi kalau mau bikin dengan bentuk kotak-kotak kayak spongebob juga silahkan.
- Setelah mangga terpotong-potong, tiriskan dan masukkan dalam wadah cukup besar.
- Masukkan air matang ke dalam wadah tersebut
- Masukkan garam cukup banyak ke dalam wadah
- Diamkan selama 3-4 jam sampai tekstur mangga yang tadinya keras agak melunak dan layu
- Buang air garamnya, tiriskan.

Sekarang bagaimana cara membuat air asinannya. Ini lebih parah lagi gampangnya. Cabai diulek sampai agak halus namun masih menyisakan tekstur kulit cabai, oleskan ulekan cabai tersebut ke mangga tadi, aduk-aduk sampai rata. Masukkan air matang secukupnya, tambahkan garam dan gula secukupnya. Peran gula ini sangat penting untuk penyeimbang rasa, supaya tidak terlalu asin. Rasanya pun lebih gurih jika ditambah gula. Jika rasa kuahnya sudah cukup pas, masukkan wadah yang berisi asinan mangga itu ke dalam kulkas. Asinan macem begini lebih nikmat disantap dalam keadaan dingin. Segaaarrr.

Bagaimana? Mudah kan? Bagi yang memiliki pohon mangga yang mulai masak, silahkan bersiap-siap. dan bagi yang tidak memiliki pohon mangga, jangan bersedih hati, setidaknya kiri kanan kamu masih ada tetangga yang punya pohon mangga, baik-baikin dari sekarang *persiapan :P Bagi yang nggak mau repot, bisa kok beli di pasar, harga mangga Indramayu per kilogram berkisar 20.000 IDR sampai dengan 25.000 IDR, pintar pintarlah menawar :D

Asinan Mangga Ala-ala

Rujak Super Enak

Selama ini saya makan rujak kayaknya standar-standar saja isinya. Biasanya sekedar mangga, jambu air, kedondong, pepaya mengkal, bengkoang, dan nanas. Namun ketika saya beli rujak ini, saya terpukau uwow, ramai buahnya. Bagaimana tidak isinya anti mainstream, penjual rujaknya menyertakan buah-buahan lain ke dalamnya yang tidak biasa. Tambahan buah lain yang masuk seperti semangka, melon, jambu batu merah, apel, nangka dan pear. Buah-buahan manis yang yang tidak biasa dirujak namun turut serta meramaikan. Porsinya pun tidak tanggung-tanggung, super buanyak. Bumbu rujaknya? Jangan ditanya, sangat halus dan pas kombinasinya. Harganya cukup standar hanya 10.000 IDR saja. Posisi jualannya persis ada di depannya Mandiri Margonda dekat Pesona Khayangan. Babe yang jual biasa menggunakan jam tangan longgar warna gold *sampai hafal gitu saya. Untuk yang bosan dengan rujak standar, boleh lah dicoba rujak nano-nano ini.

Selain rujak depan Mandiri Margonda, saya juga punya satu lagi tempat membeli rujak yang cukup favorit, yakni Rujak Halte UIN, karena biasa mangkal gerobaknya di halte UIN dekat sekali dari BNI Cabang UIN. Buahnya sangat segar, penuh warna dan bumbu rujaknya sangat ciamiikkk. Harganya 10.000 IDR dan porsinya super banyak. Bapak yang jual pun sangat lihai melayani pembeli yang mengantri, jika siang hari hilir mudik pembeli yang membeli untuk dibungkus bawa pulang. Paling tidak mereka membeli dua sampai empat bungkus sekali pesan. Weeeew. Untuk sambal rujak tersedia dengan tingkat kepedasan yang berbeda, tinggal bilang saja mau yang tidak pedas, sedang atau super pedas :D

Mau panas atau pun hujan, cemilan rujak itu memang tidak ada matinya di kantor, apalagi jika dimakan ramai-ramai, serunya rebutan :D

Rujak depan Mandiri Margonda, bentuknya memang agak berantakan tapi asli recommended banget

Monday, May 26, 2014

Abuba Steak

Sudah pernah mencoba Steak Abuba? Kalau belum mencoba, tidak ada salahnya untuk kuliner makanan ini. Lokasinya cukup strategis di Jl. Cipete Raya Nomor 14A, Jakarta Selatan. Jika dari arah Lottemart Cipete, masuk saja ke jalan Cipete Raya yang ada BNI Cipete, lurus terus sampai hampir ujung pertigaan jalan, posisinya ada di sebelah kanan, gedung Abuba Steak motif kotak-kota menjulang.

Awalnya warung steak ini hanya warung kecil biasa, sederhana dan tidak begitu besar. Letak tempat makannya memang tetap di pinggir jalan, dan pegawai yang membakar steaknya pun di pinggir jalan. Tak heran kalau lewat Jl Cipete Raya ada asap ngebul di pinggir jalan sudah pasti berasal dari Abuba Steak. Kini Abuba sudah mengudara, sudah banyak omzetnya maka tempat makannya pun dibuat ekstra luas. Pernah saya iseng mengintip ruang panggang mereka, luar biasa besar dan banyak kompornya. Beda banget sama warung steak Abuba jaman dulu :P

Abuba Steak menyajikan masakan steak Eropa dan Amerika, diantaranya Steak lokal Tenderloin, Steak lokal T.Bone, Steak Lokal Sirloin, Steak NZ Tenderloin, Steak NZ Sirlon, Steak Wagyu Sirloin, Steak Wagyu Rib Eye, Grill Chicken dan Grill Kakap. Range harga makanan tersebut adalah 40.000 IDR sampai dengan 250.000 IDR tergantung jenisnya. Tempat makan ini sudah buka dari pukul 11.00 dan tutup sampai dengan pukul 12.00 malam. Jika weekdays sudah lewat dari jam kantor maka tempat ini sudah mulai ramai. Terlebih lagi jika weekend, semakin banyak pengunjung yang dtang untuk mencicipi Abuba steak ini.

Tenderloin Abuba Steak

Gathering Pulau Pramuka

Family Gathering kantor saya sudah diumumkan, kami akan pergi ke Pulau Pramuka selama dua hari satu malam. Yeeeaaaayy! Saya girang bukan main, karena bisa ke Pulau Pramuka tanpa biaya alias gratis *tetep Perjalanan dimulai dari kantor Cabang Fatmawati pada Sabtu pagi hari. Kami menyewa 4 bus untuk berangkat ke Muara Angke. Pesertanya adalah pegawai kantor, istri/suami pegawai serta anak-anaknya. Ramai. 

Sampai di Muara Angke pukul 10.00 dan matahari sudah lumayan menyengat rasanya. Kami menunggu kapal yang berangkat mengangkut kami. Setelah koordinasi sana sini, berangkatlah kapal yang kami sewa menuju Pulau Pramuka. Perjalanan melintas laut ini memakan waktu sekitar 1 jam lebih, dengan kondisi ombak yang cukup terasa. Saya biasa naik kapal goyang-goyang begini sehingga tidak masalah, bahkan saya senang dengan udara laut yang bersih dan sejuk, baik untuk pernapasan. Rekan-rekan saya yang khawatir mabok laut, memilih untuk bersiap siaga minum antimo sebelum naik kapal. 

Tak lama kami tiba di Pulau Pramuka. Tempatnya cukup bersih, namun kelihatannya memang sudah cukup ramai oleh wisatawan. Memang Pulau Pramuka ini salah satu pulau yang cukup populer untuk dikunjungi oleh wisatawan. Kami berkeliling di sekitar Pulau Pramuka, kemudian Snorkeling ke pulau sebelah dan melihat pemandangan bawah laut. Keesokan harinya kami berjalan-jalan di sekitar kampung pramuka untuk melihat penangkaraan penyu dan budidaya tanaman bakau.

Karena pergi wisatanya bareng rekan-rekan kantor, jadi kurang berasa petualangan ngebolangnya, hehe, kendaraan sudah siap sedia, alat snorkeling juga sudah ada. Next time ke pulau seribu lagi sama travel mate deh, biar lebih berasa bolangnya hehehehe :D

Sisi Luar Pelabuhan Pulau Pramuka
Pantai Pramuka, Kepulauan Seribu
Budidaya Tanaman Bakau
Snorkeling sampai sunset
Budidaya tanaman tepi pantai
Penangkaran Penyu
With twins, gak bisa diem kalau liat pohon yang bisa dipanjat

Paspor Cover

Bosan dengan cover paspor yang ijo-ijo saja dan kaku? Coba saja buat cover paspor sendiri sengan motif sesuai selera. Ini contohnya :D 

Cover paspor ini terbuat dari katun jepang dan dijahit dengam pola seperti sampul buku tapi ukuran kecil. 

Sangat mudah dan menarik untuk iseng-iseng di rumah. Hehehee. Selamat mencoba.

Sushi Goreng

Pernah makan sushi? Biasanya sushi dibuat dari nasi yang digulung dengan nori (rumput laut) dan berisi ikan salmon mentah atau sejenisnya.

Tapi saya kurang begitu suka dengan sushi ikan mentah, maka percobaan kreasi sushi pun dimulai di rumah :P

Sushi Goreng.

Ini adalah sushi yang terbuat dari nasi biasa namun ditempel di rori tawar putih. Roti tawar putih di luar, kemudian nasi, baru dimasukkan bahan2 isinya seperti daging, mayonaise, keju, sayuran dan sebagainya. Jika tidak suka ikan maka bisa diganti dengam daging. Setelah diratakan, gulung roti tawar tersebut seperti karpet gulung. Hati-hati waktu menggulung ya, agak ditekan supaya rekat.
Gulungan tadi dibalur dengan kuning telur dan dibalur kembali dengan tepung roti. Persis seperti membuat risoles :D Setelah itu, gorenglah gulungan dengan api kecil, sampai kuning kecoklatan. Matang. Angkat dan tiriskan.

Setelah gulungan masak, baru potong potonglah sesuai selera dan mirip bentuk sushi. Hidangkan dan santap selagi masih panas. Tambahkam saus jika suka pedas dan mayonaise jika mau. Bagamaina? Mudah kan! Hidangan ini cocok untuk dijadikan bekal ke sekolah, kampus atau ke kantor :P

Avatar Twitter

Iseng saya buka timeline twitter maka muncullah 3 nama di bawah ini, fokus saya perhatikan avatarnya ketimbang celotehan tweet mereka. Maka jadilah saya gambar avatar mereka hehhehee. Sayang sekali saya lupa screencapture foto asli avatar mereka yaaa...
Tadaaa... Sherina Munaf, Oki Setiana Dewi dan Marshanda :D

Sepeda Odong-Odong

Pulang dari undangan salah satu rekan kami di Mesjid At-Tien dekat Taman Mini, Saya,  Kakak Fani dan Mbak Iing berencana lanjut jalan-jalan masuk ke dalam Taman Mini. Belum tahu kami ingin napain saja di sana, yang jelas, setelah selesai kondangan kami langsung bergegas ke kamar mandi untuk ganti kostum. Gak okeh kan keliling Taman Mini panas-panas pakai gaun. Setelah berubah kostum dengan ransel dan sepatu flat, maka kami menuju ke dalam Taman Mini.

Kami berjalan menyusuri jalan dari Mesjid At Tien ke arah pintu masuk utama Taman Mini. Saat di pintu masuk, entah mengapa kami tidak dipungut bayaran. Yaa anggep saja ditraktir lah. Kemudian kami menuju taman air mancur ala monas jadi-jadian. Di sekitar sana ada yang menyewakan sepeda odong2. Waah, kami tertarik untuk mencobanya. 

Sepeda yang dipergunakan banyak ragamnya. Ada yg satu sepeda, dua atau tiga sepeda berjejer ke belakang dalam satu garis, ada sepeda odong-odong dengan 3 orang pengendara yg mirip bajaj, ada pula sepeda odong-odong yg dengan 4 pengendara. Masing masing beda harga. Harga sewa sepeda berkisar antara 15.000 IDR sampai 40.000 IDR per jam. Kalau naik ramai-ramai bisa patungan, jadi lebih murah.

Kami menaiki yang model 3 kursi, ternyata super sekali yaah beratnya. Karena yang mengayuh hanya dua orang. Agak berat. Beda halnya dengan model 4 kursi dimana kesemuanya ada pedal. Dulu saya pernah nyoba yang 4 pedal dan tidak begitu berat. Fiuhh. Alhasil keliling Taman Mini menjadi banjir keringat, ditambah matahari yang super terik.

Puas dengan sepeda odong-odong yang bikim pegel tapi menyenangkan itu kami lanjut naik kereta gantung untuk menikmati view Taman Mini dari atas. Segarnya....

Bagi rekan-rekan yang berkesempatan ke Taman Mini, jangan lupa coba sepeda odong-odong ini. Pilih yang ada pedal semua yaaa supaya semua bisa ikut mengayuh jadi tidak berat2 amat :P

Kuliner Bogor : Pizza Kayu Bakar Kedai Kita

Masih dalam edisi kuliner Bogor, tidak lengkap rasanya jika sudah berjalan jalan di daerah Jalan Salak dan Jalan Pangrango tapi tidak mampir ke Kedai Kita. Ya, ini adalah kedai yang menjual menu utama berupa pizza kayu bakar. Nama yang  unik dan bikin penasaran. Betapa tidak, pizza yang kesannya modern dan western kenapa segala ada kayu bakar yang terkesan desa banget?

Pizza Kayu Bakar Kedai Kita Rasa Keju
Apa uniknya pizza ini? Ternyata sesuai dengan namanya yakni Pizza Kayu Bakar, cara pembuatannya dipanggang dengan oven yang bahan bakarnya memang dari kayu. Mungkin akan menjadi beda di rasanya, karena ada khas kayu bakar. Bentuknya lebih kecil dari pizza kebanyakan dan lebih tipis. Rasa kejunya melted dan sangat kental. Selain menjual pizza, masih banyak lagi menu lain yang patut untuk dicoba lho. Saya merekomendasikan Mie Sapi Lada Hitam Hot Plate, rasanya super dan porsinya banyak hehe :D

Itadakimasu, di Kedai Kita Bogor
Es Buah Segar
Es Jeruk Kelapa
Zuppa Soup dan Mie Sapi Lada Hitam

Kuliner Bogor : Lasagna Gulung MP

Sudah pernah merasakan Macaroni Panggang MP dengan rasa standar, karena lebih enak juga buatan Ibu saya di rumah, maka ketika saya kembali ke Bogor, saya harus coba menu lain. Restoran ini berada di Jalan Salak tidak jauh dari Taman Surya Kencana. Saya beserta Ampi dan Putro melipir ke sebelahnya, yang masih memegang satu brand MP. Jadi di restoran tersebut sebenarnya ada Steak MP,  Macaroni Panggang MP, dan Lasagna Gulung MP. Yang terkenal dan booming memang Macaroni Panggang. Kami memutuskan untuk makan Lasagna! Sluurpp.

Lasagna Gulung MP rasa tuna
Ternyata rasa lasagnanya lebih enak ketimbang macaroni panggangnya. Saya langsung jatuh hati dan tidak membiarkannya berlama-lama di atas meja, langsung sikat. Lasagna Gulung ini menjual dengan berbagai rasa yakni ada yang rasa beef, tuna, ayam dan kerang. Harganya pun beragam dari yang 65.000 IDR sampai dengan 75.000 IDR. Memang agak mahal, namun untuk dikonsumsi beramai-ramai dan rasa yang enak, memang cukup worth it lah :D

Selain memesan lasagna gulung kami juga pesan asinan jagung apaaa gitu saya lupa, choco ice dan hot choco. Rasa asinannya agak berbeda dan unik, perpaduan antara salad dan asinan. Soalnya segala ada salada tapi pake kuah asinan. Patut untuk dicoba sih. Selain itu, dibagian atas juga ada yang menjual Klappertaart yang sangat lembut dan enak. Perpaduan antara roti, kelapa muda dan kismis sangat menggugah selera, cocok untuk desert.

Asinan Jagung Something
Hot Choco
Kelar makan, seperti biasa, kami foto-foto :P

Part One
Part Two

Makaroni Panggang MP, Sosis Bakar Bandung, Pia Apple Pie

Hari itu saya beserta rekan-rekan kantor Takaful berencana kuliner ke Bogor, menjelang saya mau resign, maka puas-puasin jalan dulu hehehehe. Kali ini tujuan kita adalah Bogor, mudah untuk ditempuh bisa dengan kereta langsung turun di Stasiun Bogor. Saya akan mengajak rekan-rekan saya ke tempat makan Makaroni Panggang MP :D

Makaroni Panggang MP siap disantap

Di perjalanan naik kereta kami melakukan keisengan, yakni foto-foto di dalam kereta. Kebetulan saya dan mbak Endang duduk terpisah jarak dengan Chia dan Rara. Kami mengapit pasangan muda mudi yang sedang asik duduk nempel-nempelan. Terlihat sang perempuan tertidur di bahu laki-lakinya. Iseng saya sudah keubun-ubun, maka saya delegasikan Mbak Endang untuk "ganggu" mereka dengan cara foto-foto kami. Alih-alih mau mengambil foto kami tapi sengaja mengikut sertakan mereka dalam foto kami. haha, ini lah hasilnya, maap lho mbaknya dan masnya, lagian di moda transportasi umum gini posenya nantangin buat difoto :P

Kereta milik berdua, yang lain gantungan pegangan tangan

Setelah sampai stasiun Bogor, maka kami mencari Angkot Hijau jurusan Baranang Siang nomor 03 yang akan melewati Taman Surya Kencana yakni Taman yang terletak di belakang area Jalan Salak dan Jalan Pangrango. Di sanalah kami berhenti dan berjalan kaki menuju Macaroni Panggang MP. Cukup mudah untuk menemukan tempat ini, jika tidak yakin maka bilang ke Abang Angkot akan turun di Taman Surken, atau di Macaroni MP. Biasanya Abang angkot sudah familiar.

Sampai di sana kami langsung memesan Macaroni Panggang ukuran besar untuk dimakan berempat. Harganya sekitar 65.000 IDR, cukup untuk cemal cemil kami. Rencananya memang akan banyak mencicipi, sehingga kami menerapkan prinsip beli satu, makan rame-rame :D Restoran ini sangat ramai pengunjung pada saat akhir pekan, tidak jarang juga warga Jakarta yang menggunakan mobil parkir di sini untuk singgah. Sekitar pukul 12 adalah waktu penuh-penuhnya, jangan kaget kalau tidak kedapetan tempat duduk, padahal restonya cukup luas dengan dua lantai. Kami sampai sana sekitar pukul 10.00 masih terbilang cukup pagi. Anggap saja brunch :P

Selfie
Macaroni Panggang MP
Kami lanjut berjalan ke warung sebelah yakni Sosis Bakar Bandung. Saya agak lupa berapa harga satu potong sosisnya yang jelas kurang dari 15.000 IDR. Ini adalah restoran yang menjual sosis ukuran besar, boleh dibilang sausage kemudian di bakar baru disajikan. Tidak ada yang sangat spesial dari tempat ini, hanya saja rasa daging sosisnya enak. Dicocol dengan sambal biasa. Kami makan satu tusuk untuk satu orang. Cukup untuk mencicipi lah. Tempat ini menyatu dengan factory outlet, kami sempat masuk ke dalam untuk melihat-lihat (dan tidak membeli).

Bagian Depan Sosis Bakar
Sosis Bakar Bandung
Setelah itu kami lanjut ke Pia Apple Pie yang ditempuh dengan berjalan kaki saja ke arah belakang jalan tersebut, tepat sejajar dengan Sosis Bakar Bandung tersebut. Makanan khas yang utama dijual di sini adalah Pia Apple. Bentuknya mirip dengan macaroni panggang MP tadi, hanya saja bahannya yang berbeda serta rasa yang beda. Jika macaroni tadi asin dan gurih maka pia apple pie ini manis. Kami memesan Pia Apple Pie rasa original yakni selai apel. Rasanya super manis dan kami pesar ukuran besar. Agak kewalahan ngabisinnya, soalnya rasanya manis dan tidak cocok dimakan terlalu banyak. Rasanya mirip makan nastar. Tapi ini rasanya seperti makan nastar satu toples heheheh banyak.

Apple Pie
Bogor Kota Hujan, maka hampir tiap saya ke Bogor sih hujan. Alhamdulillah kami sudah duduk manis di Pia Apple Pie. Sembari  menunggu hujan reda dan makan Apple Pie, kami pesan menu yang lain, yakni Singkong Rebus Cocol apaaaa gitu, sama Soup Cream. Cocok banget dimakan saat hujan. Rasanya enak.

Sendal kami tergenang air hujan
Singkong Rebus
Cream Soup berasa sekali susunya
Foto sehabis hujan berhenti

Ketika hujan sudah berhenti, pas banget makanan kami juga sudah ludes dan kami semua sudah sholat Ashar, maka kami putuskan untuk pulang sesaat setelah Ashar. Kuliner di Bogor bersama teman-teman menjadi rekomendasi yang sangat bagus, yuk dicoba :D