Tuesday, May 21, 2013

Ishbiru Wa Shobiru

Sering kali ketika masalah datang, kita justru mengeluh dan lupa kepada Yang Maha Pengasih. Masalah yang datang merupakan sarana untuk membangun kualitas keimanan dan kualitas kehidupan seseorang. Sebuah rumah yang berdiri kokoh pastilah memiliki pondasi yang kuat yang terdiri dari bahan baku yang super kualitasnya, sehingga terpaan angin badai pun bukan merupakan suatu hambatan. Masalah bukan membuat kita menjadi lemah, namun masalah menjadikan kita pribadi yang pantang menyerah.Saat kita diterpa masalah, kita tidak boleh hanya pasrah. Namun kita harus berjuang agar segalanya terlihat mudah, kemudian saatnya kita berserah.

Jiwa yang kuat muncul dari masalah yang menghebat. Jiwa yang kuat ditandai dengan hebatnya ia menyelesaikan masalah. Bagaimana cara kita menyikapi masalah yang membedakan kita dan yang lainnya.Saat masalah datang maka pada saat itu berkerjalah cara pandang. Jiwa yang berpikiran positif terhadap setiap masalah akan menghasilkan solusi yang positif. Namun jiwa yang berpikiran negatif akan membawa kita kepada kebuntuan dan keterpurukan. Pikiran positif menggerakkan hati untuk selalu mencari hikmah disetiap kejadian. Bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tiada yang sia-sia dan percuma semua ada hikmahnya. Ada hikmah di setiap kejadian.

Ketika masalah datang, berpikirlah dengan tenang. Banyak mengingat Allah dan cobalah untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Sejenak buka ayat-ayat cinta-Nya dan cari keteduhan di dalamnya. Niscaya kita akan terbuka pikirannya.

Dan bersabarlah kawan...

Ada salah satu potongan ayat Al Qur'an yang sangat saya suka yakni QS. Ali Imran ayat 200



“Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS.Ali Imran [3] : 200)


Dari ayat di atas sangat kental oleh anjuran untuk bersabar. Sabar secara etimologi berarti menahan atau mencegah.Sedangkan secara terminologi sabar artinya adalah menahan diri untuk melakukan keinginan atau hal hal yang dimurkai oleh Allah. Ketika seseorang mengendalikan diri untuk tidak berbuat yang tidak semestinya maka saat itu pula ia belajar untuk bersabar.Demikian halnya dengan seseorang yang terkena masalah, maka pada saat itu orang tersebut sedang belajar besabar. Allah katakan dalam ayat tersebut agar kita bersabar. Apabila dirasa masih kurang tingkat kesabaran kita maka Allah katakan "kuatkanlah kesabaranmu" karena sungguh manusia adalah makhluk yang lemah. Sabar saja tidak cukup maka tambahkan lagi porsi kesabarannya. Insya Allah, segalanya akan terasa lebih mudah. -Noni Halimi

No comments:

Post a Comment