Tuesday, October 13, 2015

Japan Trip : Onigiri


Onigiri (nasi kepal) merupakan makanan khas Jepang yang berupa nasi yang dipadatkan berbentuk segitiga, bulat atau silinder. Ada yang menyebutnya dengan Omusubi atau Nigiri-han. Onigiri dibentuk dan diisi sesuai selera lalu dibalut oleh nori (rumput laut). Di Jepang cukup mudah menemukan Onigiri, karena biasanya makanan ini dijadikan bekal. Jika ingin membeli onigiri maka mudah saja untuk menemukan di berbagai convenience store. Onigiri memang memiliki beberapa kelebihan, selain praktis makanan ini juga jauh lebih tahan lama ketimbang nasi biasa.

Bentuk onigiri bermacam-macam, ada yang berbentuk segitiga sama sisi, bentuk bulat, bentuk bulat pipih, bentuk bola dan bentuk persegi empat. Nasi yang digunakan sebagai bahan utama onigiri pun beragam dari mulai nasi putih, nasi yang dicampur kacang-kacangan, jamur, nasi yang yang dicampur dengan biji wijen. Isi dari onigiri yang di jual di Jepang ini berbagai macam ada daging ikan-ikanan, saus mayonaise, gorengan, telur, daging-dagingan, acar, tumisan maupun sayur. Setelah dibentuk dengan campuran isi tersebut, onigiri dibalut dengan nori (rumput laut).

Onigiri beli di Family Mart
Selama di Jepang saya beberapa kali mencoba onigiri, salah satunya di convenience store. Ada banyak onigiri isi yang dijual di sana, namun kamu harus berhati-hati mengenai ingredientsnya. Jangan sampai mengandung yang tidak halal. Kamu bisa menanyakan kepada petugas convenience store, mana onigiri yang kira-kira berisi ikan saja atau ayam. Karena cukup banyak onigiri yang berisi salami atau daging babi yang beredar di convenience store. Cari yang halal ya, no putaniku (no salami/jangan daging babi). Petugas akan berbaik hati memberi tahu kepadamu.

Onigiri dari Piece Hostel
Saya juga mencoba onigiri yang disediakan secara cuma-cuma di hostel Kyoto yakni Piece Hotel. Ketika saya sampai di Kyoto siang hari, kebetulan saya mampir ke ruang makan, ternyata ada sebuah nampan yang penuh dengan onigiri yang sudah dibungkus dengan plastic wrap dengan porsi yang cukup besar. Petugasnya mengatakan bahwa tamu bisa mengambil onigiri tersebut sesukanya, bahkan bisa dibawa untuk bekal di perjalanan. Lumayan banget kan! Onigirinya berbentuk bulat dengan taburan nori di seluruh isi nasi tersebut, serta wijen. Febi yang memang tidak doyan nori awalnya enggan untuk mengambil. Nori memang berbau menyengat dan agak amis baginya. Namun ketika saya mencoba satu onigiri, sama sekali tidak tercium bau nori, bahkan rasanya sangat gurih walaupun tidak ada isi daging apa-apa.

Febi yang awalnya menolak untuk mengambil, langsung berubah pikiran. Saya yang dari awal sudah ngambil malah berpikir mau nambah lagi untuk bekal di jalan hehehehe. Nasinya sangat pulen, sepertinya diberi minyak supaya lebih gurih, entah bagaimana caranya rasanya sangat enak, apalagi nasinya masih hangat. Nyam nyammm... Keesokan harinya saat sarapan ternyata saya menemukan lagi onigiri yang dihidangkan di hotel tersebut, seperti biasa saya langsung mengambilnya tanpa basa basi. Ini laper atau doyaaaan :D


Salam,
Noni Halimi

No comments:

Post a Comment