Sunday, May 25, 2014

Hari Yang Sakral

Pagi itu saya dikejutkan oleh sms dari rekan kantor saya, chia namanya. Sabtu pagi sekitar jam 6 ia mengirimkan pesan singkat bahwa akan ada acara sakral si rumahnya pukul 1 siang.
"Noni, datang ya di acara sakral aku jam 1 siang, di rumah aja kok. Acara keluarga. Cari aja janur kuning yah. Aku tunggu. Alamat aku di xxxxxxx"

What?! Sentak yang tadinya aku setengah melek lihat layar HP jadi melek beneran.
Buru-buru saya menghubungi Putro kiranya doi bisa nemenin berhubung rumahnya Chia jauuuh banget. Sehari sebelumnya memang Chia sudah sounding tentang acara sakral di rumahnya. Saya penasaran tanya acara apa? Lamaran? Chia hanya senyam senyum saja. Dia tidak memberikan jawaban, yang pada akhirnya saya hanya menebak sendiri, jangan-jangan acara lamaran sama Kak Ramdhan (rekan kantor kami). Tapi siang itu saya belum sempat menanyakan hal tersebut kepada Kak Ramdhan, alhasil Sabtu pagi saya dikejutkan oleh SMS Chia tadi. Ah beneran nih??

Tanpa membuang waktu saya ngebut ngerjain frame yang isinya dekorasi dan hiasan, biasa saya berikan kepada rekan-rekan saya yang menikah. Berhubung ini lamaran, mungkin gapapa kali ya saya berikan duluan hehehehe. Ngebut bikinnya, tapi Alhamdulillah selesai. Frame bertuliskan Chia dan Ramdhan. Jam 10 siang saya bersiap dan menunggu dijemput Putro.

Kami bergegas menuju alamat rumah Chia, letaknya di bilangan Kali Deres. Sumpah kami berdua tidak familiar dengan daerah tersebut, maka google maps memainkan perannya. Masuk gang, nyari janur kuning, dan akhirnya kami menemukan rumah Chia. Sudah ramai orang yang datang, banyak bapak-bapak duduk di depan ruang tamu. Kami berdua masuk ke dalam, ingin mencari Chia, karena saya juga belum tahu yang mana Bapak Ibunya Chia. Ketika masuk saya memperkenalkan diri bahwa saya adalah teman kantor Chia, ternyata yang menyambut saya adalah Bapak Ibunya Chia. Seketika kemudian Chia menghampiri saya dengan menahan tawa. Saya bingung.

Saya pun memberikan frame tulisan Chia Ramdhan kepadanya, dan memberikan selamat sambil ngoceh kenapa dadakan dan nggak bilang sebelumnya. Chia tak bisa menahan tawa lagi, ia pun tertawa terbahak-bahak. Rekan kantor kami yakni Rara yang hadir di sana lebih dulu dari saya pun ikut tertawa. Saya dan Putro makin bingung.

Ternyata, itu bukan acara sakral lamaran. Itu adalah acara syukuran Chia yang baru saja di wisuda dari kampusnya. Aaarrghhh!! Bikin panik orang pagi-pagi dadakan pula, dan frame nama ini?? Hahahaha. Saya lemes mendengarnya. Yang makin bikin dia tertawa adalah kostum saya dan putro yang sama-sama batik cokelat, resmi. Bener-bener deeehhh! Akhirnya kami mengabadikan momen ini dengan foto-foto.

Chia dan Kak Ramdhan saat itu memang tidak ada apa-apa, dan frame itu tetap di simpan oleh Chia. Namun apa yang terjadi, kuasa Allah memainkan segalanya. Tak lama saya resign dari Takaful untuk pindah ke BNI Syariah, dua atau tiga bulan setelah saya resign, ternyata saya dapet undangan dari Chia. Dan nama pasangannya adalah Kak Ramdhan. Luar biasa. Subhanallah, benar-benar terjadi. Saya cengengesan kalau inget hari sakral waktu itu. Alhasil frame saya terpakai juga :P

Keisengan Chia
Lempaaarrrr!!!
Sendal Terbang
Hasil dikerjain Chia

No comments:

Post a Comment