Tuesday, July 9, 2013

They Called Me

Nama panggilan biasanya digunakan untuk memanggil orang. Karena tiap orang pasti punya nama kan. Gak mungkin kita mau panggil orang dengan nama "Eh" "Hoy" Aselik gak sopan banget kan. terlebih kalau orang tersebut adalah teman kita sendiri. Nama lengkap saya memang Noni Halimi, namun dari nama itu ada macem-macem nama panggilan untuk saya baik itu dar keluarga, sahabat, rekan, dan lain sebagainya.

Keluarga adalah orang yang bersama kita sejak lahir sampai dengan saat ini. Terlebih orang tua dan saudara kandung. Di keluarga saya sendiri, saya biasa dipanggil "Iyun" atau "Yun" atau "YuNoni". Kenapa? Bapak saya berasal dari Madiun dan memang di keluarga saya biasa Jawa Minded. Saya anak pertama dan memiliki beberapa Adik. Panggilan untuk kakak perempuan di Jawa adalah "Mbak Yu" Jadi kalau digabung nama saya menjadi "Mbak Yu Noni" / "Yu Noni" Singkatnya sih dipanggil "Yun" saja. Namun dahulu, berhubung adik saya belum bisa manggil "Yun", yang ada malah kepanggil "I-YUN" hehehe. Jadilah sampai sekarang saya dipanggil "Iyun" oleh keluarga saya. Kalau keluarga besar biasa memanggil dengan "Yun" atau "Yu Noni". Dengan memanggil demikian, sebenarnya sudah memanggil saya dengan status sebagai kakak, karena artinya adalah Mbak Yu Noni.

Ternyata tidak hanya keluarga saja yang memanggil dengan sebutan "Iyun", namun teman-teman dekat saya pun memanggil demikian, karena terasa dekat jika memanggil nama yang biasa dipanggil di rumah. Alhasil sahabat saya di SMA, mantan saya dari SMA, serta sahabat-sahabat saya di kampus memanggil saya dengan "Iyun". Keluarga mantan saya pun memanggil saya dengan nama "Mbak Iyun". Lucu jadinya, Iyun sendiri artinya sudah panggilan kakak, ditambah "Mbak" pulak, jadi dobel :))) Hanya orang-orang yang dekat dengan saya yang biasa memanggil saya dengan sebutan Iyun :D

Jaman SMP saya biasa dipanggil dengan nama "Nonay" atau "Nay", entah siapa yang memulai, sampai akhirnya dari awal masuk sampai lulus-lulusan sekolah saya dipanggail Nonay. Bahkan rekan-rekan SMP saya sampai sekarang pun masih memanggil saya dengan panggilan "Nay".

Beda halnya dengan masa SMA. Berhubungan saya bersekolah di SMA 70 yang hits banget Ahasab Kilab, yang kalo ngobrol semuanya di balik. Maka nama saya pun berubah jadi "Inon"

Sahabat-sahabat saya di kampus yang biasa bareng dari awal kuliah, ada kebiasaan aneh. Kebetulan kami bersepuluh cewe semua, dan semuanya mau dianggap sebagai mbak, dan memperlakukan yang lain sebagai adek. Jadi kalau saya memanggil diri saya sendiri "Mbaknya" sedangkan manggil teman saya yang lain dengan "Dedek", "Deknya". Koplak abis. Karena kebiasaan yang aneh itu, ya saya ikutan dipanggil juga dengan sebutan "Dedek" atau "Deknya" sama yang lain. Terdengar aneh buat orang luar yang denger ketika kita ngobrol

Saya : "Deknya, UTS Hukum Perbankan sampe bab mana sih? Mbaknya lupa nih kemaren dosen ngmg apaan"

Rekan saya : "Mbaknya juga gak tau dek, coba kita tanya si A"

Nah bingung kan, semuanya mengganggap dirinya "mbaknya" dan menganggap lawan bicaranya "deknya". Kadang suka ditanya temen yang lain. Ini sebenernya siapa yang jadi mbak siapa yang jadi adek sih. Biasanya kami cuma cengengesan.

Waktu kuliah juga lagi nge-hits banget segerombolan saya panggil-memanggil dengan tambahan "mar" sebelum nama panggilan. Misalnya nama saya jadi "Mariyun". Entah apa esensinya, tapi seru aja :D

Di kantor saya punya temen yang super bawel, saking bawelnya sampe saya anggep kakak dan dia pun menganggap saya adeknya. Namanya Kakak Fani. Dia biasa manggil saya dengan panggilan "Ade". Kakak Fani juga yang menciptakan nama panggilan aneh-aneh lainnya untuk saya seperti : Miiko" karena saya katanya mirip sama tokoh Miiko di komik Haii Miiko desu. Nggak jauh beda sama Kakak Fani, mantan saya yg terakhir pun manggil saya dengan sebutan "Adek" atau "Dek". Saya biasa dibully sama mereka berdua mentang-mentang paling kecil *loh* Lucu sebenernya, karena saya itu anak Sulung, gak pernah ngerasa jadi adek, hampir gak pernah dianggap adek sama orang. Kecuali teman-teman kuliah koplak saya tadi itu, yang semua dipanggil "dek".

Sebenarnya kalo di kantor saya biasa dipanggil "Nonce", namun panggilan ini berkembang jadi berbagai panggilan singkat. Terkadang dipanggil "Ce" kadang juga "Once". Bahkan kakak Fani si master bikin nama panggilan nyebarin nama panggilan untuk saya yakni "Cece" dan "Oce" hingga rekan kerja saya yang lain pun ikutan manggil dengan "Oce" . Buat yang junior2 biasa manggil "Mba Oce" atau "Kakak Oce". Satu lagi panggilan aneh buat saya yakni "Inong" atau "Nong". Nggak tau siapa yang mulai, awalnya OB di kantor yang iseng manggil. Akhirnya beberapa keterusan manggil gitu juga.

Anyway, nama panggilan memang nama kesayangan dari orang lain untuk memanggil kita. Asal niatnya adalah bukan menghina ya. Saya pribadi sih senang dengan dapet panggilan yang beragam, karena bukti mereka care dan sayang sama saya *tsaaaaaah* Mau panggil saya dengan panggilan apa? Up to you :D - Noni Halimi

Why Noni Halimi Aru ?

Nama adalah sebuah identitas manusia untuk mudah dikenali. Nama adalah doa dari orang tua kita. Nama lengkap saya adalah Noni Halimi. Noni diambil dari nama kecap yang kebetulan truk muatan kecap itu lewat saat Bapak ke Rumah Sakit saat kelahiran saya hahaha. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Noni artinya adalah Nona kecil, anak kecil, atau panggilan untuk perempuan di Belanda. Makanya kita sering mendengar "Noni Belanda". Semoga nantinya saya tetap awet muda seperti nona kecil hehe. Sudah sesukses apa pun, jangan besar hati, namun bersikap seperti nona kecil yang tetap low profile *tsaaaah*. Halimi diambil dari salah satu asma'ul husna , yakni Al-Halim yang artinya Maha Penyantun. Diharapkan nantinya saya menjadi orang yang menyantuni banyak orang, dan mudah untuk memberi, aaamiiin :'D

Lepas dari arti nama kita, pastinya kita punya nama yang biasa kita gunakan di sosial media, username, alamat email dan sebagainya. Saya selalu menggunakan identitas nama lengkap saya untuk berbagai username. Karena nama saya cukup simpel, Noni Halimi. Namun terkadang saya menambahkan Aru di belakang nama saya, sehingga menjadi : Noni Halimi Aru. Why Aru? Banyak orang yang bertanya, jawabannya simpel, itu nama depan Bapak saya :D Kenapa hanya nama depannya saja? Karena nama Bapak saya panjang : Mohammad Aru Syeif Fachruddin Assadullah. Ribet bener kan kalo saya pake semuanya :P

Sampai kapan pun, nama Bapak saya akan nyangkut di belakang nama saya. Mengapa harus nama Bapak? Kalau di negara Barat, setiap wanita yang menikah, maka nama belakangnya diganti menjadi nama suami mereka. Misalnya Michelle Obama, Hillary Clinton, dan sebagainya. Bahkan yang menyedihkan di kalangan remaja banyak yang menempatkan nama pacar di belakang nama mereka. Bagaimana menurut Islam? Ternyata dalam Islam, wanita tetap memakai nama Bapaknya.

"Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan memakai nama Bapak-Bapak mereka, itulah yang lebih adil di sisi allah." (QS. Al-Ahzab: 5)

"Barang siapa yang menasab kepada selain Ayahnya dan ia mengetahui bahwa ia bukan Ayahnya, maka surga haram baginya." (HR. Bukhari)

Sungguh telah datang ancaman bagi wanita yang menisbatkan kepada selain Ayahnya. Maka dari itu tidak boleh seorang wanita menisbatkan dirinya kepada suaminya sebagaimana ada di Barat. Nama Bapaknya akan senantiasa melekat kepadanya. Bahkan sampai liang kubur pun nama yang ditulis di batu nisan adalah nama Bapak. Jadi kalau ada yang punya pacar dan pake nama belakang dengan nama pacar, pikir-pikir lagi deh, yang sudah menikah aja nggak boleh :D

Budayakan nama Bapak kita di belakang nama kita, selain untuk mempublish nama Bapak kita, akan memudahkan orang yang nantinya akan ijab kabul sama kita kan, karena udah sering denger nama Bapaknya *lah* :D - Noni Halimi

The Power of Forgiving : Membalas Kejahatan dengan Kebaikan

Setiap manusia yang hidup bersosialisasi dan berinteraksi pasti pernah mengalami sakit hati. Mungkin pernah ada yang difitnah, dibentak, diacuhkan, dikhianati, disakiti dan sebagainya. Semuanya tidak lain menyebabkan sakit hati.

Namun tahukah kamu, dalam Al-Qur'an dianjurkan untuk memaafkan kesalahan orang lain, serta disebutkan pula keutamaan memaafkan orang lain? Kesel banget tau ternyata dia kayak gitu ke saya! Widiih, sabar dulu mas bro dan mbak sist, tenangkan emosi. Berwudhu adalah cara untuk menghilangkan amarah.

"...dan orang-orang yang menahan amarahnya serta (mudah) memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali Imran:134)

"Sakit hati banget deh! dia udah jahat banget ke saya! pokoknya gak rela!" Tenaaaang, tidak perlu khawatir mengenai apa yang sudah dia perlakukan, karena segala sesuatu yang kita perbuat akan kembali kepada kita.

"Jika kamu berbuat baik, berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu untuk dirimu sendiri." (QS. Al-Isra:7)

"Dan balasan kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah." (QS. Asy-Syura:40)

Terus kalau saya maafin dia, apa untungnya buat saya?? Well, jangan protes dulu. Percaya sama janji Allah kan? Allah memberikan reward luar biasa untuk hamba-hambanya yang bisa sabar dan memaafkan kesalahan orang lain lho!

"Dan bergegaslah kepada ampunan dari Tuhanmu dan surga-surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang-orang yang menginfakkan hartanya saat lapang dan sempit, orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan yang berbuat kesalahan kepadanya." (Ali Imran:133-134)

Masya Allah, balasannya ampunan dari Allah lho kalau kita memaafkan kesalahan orang lain. Lalu, saya harus bersikap apa kepada orang itu?

"...dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang diantaramu dan diantara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia." (QS.Fushilat:34)

Bijaklah dalam membalas kejahatan. Sebaik-baiknya balasan untuk orang yang menyakitimu adalah dengan mendoakan yang terbaik untuknya. Insya Allah doa yang sama akan diaminkan malaikat untukmu. Lapangkan hatimu, luaskan jiwamu, bukakan pintu maaf sebesar-besarnya untuk orang-orang yang pernah menorehkan luka dalam untukmu.

Allah Maha Adil kawan, Allah yang akan membalas perbuatan baik dan perbuatan jahat manusia. Sungguh Allah adalah Hakim yang Maha Adil. Jadi, untuk apa masih menyimpan sakit, amarah, dan dendam? Yuk, mohon ampunan, maafkan dan ikhlaskan - Noni Halimi

Surat Kecil dari Allah

Surat Kecil dari Allah

Kepada : KAMU
Tanggal : HARI INI
Dari : ALLAH
Perihal : DIRIMU

Ini AKU, yang menangani semua masalahmu.

Dan ingat, bila dunia ini menyodorkan masalah yang tidak dapat kau tangani sendiri. Jangan berusaha menyelesaikan masalah itu. Tetapi letakkan saja masalah itu di box AKU untuk AKU selesaikan.

AKU akan menyelesaikan masalahmu sesuai dengan JADWAL yang AKU tentukan sendiri. Semua masalahmu pasti akan AKU selesaikan, tetapi sesuai dengan jadwal AKU, bukan jadwalmu.

Setelah semua masalahmu kamu letakkan dalam box, janganlah kamu pikirkan, jangan kau khawatirkan. Sebaliknya, fokuslah kepada semua hal-hal baik yang sedang terjadi padamu sekarang.

Bila kamu terjebak kemacetan di jalan, janganlah marah. Sebab masih banyak orang di dunia ini yang tidak pernah naik mobil seumur hidupnya.

Bila kamu berhadapan dengan masalah di tempat kerja. Berpikirlah bahwa masih banyak orang yang menganggur bertahun-tahun tanpa pekerjaan.

Bila kamu sedih karena hubungan keluarga, pikirkanlah orang-orang yang belum pernah merasakan mencintai dan dicintai.

Bila kamu merasa bosan dengan akhir minggu, pikirkanlah orang-orang yang harus lembur siang malam tanpa libur untuk menghidupi keluarga dan anak-anaknya.

Bila kendaraanmu mogok dan mengharuskanmu berjalan kaki, janganlah marah. Pikirkanlah orang-orang cacat yang sangat ingin merasakan berjalan di atas kaki sendiri.

Bila kamu melihat cermin rambutmu mulai beruban, janganlah bersedih. Sebab mempunyai rambut hanyalah merupakan impian bagi orang yang dalam perawatan kemoterapi.

Bila kamu merenungi makna hidupmu di dunia ini dan merenungi apa tujuan hidupmu ini? Bersyukurlah. Karena banyak orang yang tidak punya kesempatan hidup yang cukup lama untuk merenungi hidup mereka. -anonim

Share Seminar Pra Nikah

Saya pernah ikut seminar pra nikah yang diadakan oleh Pak Indra Noveldy, Marriage Consultant, content-nya sangat menarik dan bikin JLEB! Betapa tidak, banyak hal-hal simpel yang baru kepikiran saat saya ikut seminar pra nikah ini. Saya pernah beberapa kali ikut seminar pra nikah, namun baru kali ini yang benar-benar bikin JLEB! Sekali lagi saya ulang, bikin JLEB!

Tema pernikahan memang selalu hits di waktu kapan pun, terutama di kalangan jomblo jomblo imut yang menanti jodohnya untuk menikah. Ehem. Saya ingin bahas sedikit ilmu yang beliau sampaikan di materi seminar pra nikah yang judulnya : Half A Deen. Apa itu? Separuh dari agama. Ya. Memang menikah itu kata Rasulullah menyempurnakan separuh dari agama Islam. Siapa sih yang gak mau agamanya full? :D

Sebelumnya beliau menanyakan beberapa hal kepada audience untuk dijawab oleh audience, namun dalam hati saja. Kenapa sih saya mau menikah? Apa saya sudah punya konsep pernikahan? Apa saya sudah punya kriteria pasangan ideal?

Kriteria Ideal. Sepertinya menyenangkan mencari-cari apa saja kriteria pasangan ideal untuk saya. Namun ingat, pastikan ada kriteria WAJIB yang harus ada di dalam kriteria tersebut. Sudah tentu kriteria Agama dan Akhlaq-nya. Saat seseorang sudah paham Agama dan tercermin dalam Akhlaq-nya, maka adem banget ya kalo bersamanya. Ada yang paham Agama saja, namun Akhlaq-nya tidak sejalan. Ada yang Akhlaq-nya baik baik saja, namun tidak terlalu paham Agama. Maka idealnya keduanya beriringan.

Namun jangan tidak sadar diri, tidak bisa melihat kamu itu siapa. Selalu memandang diri sempurna, padahal tidak. Pede berat. Jangan mengharapkan suami yang mendekati Muhammad kalau kamu sendiri belum mendekati Khadijah. Demikian juga sebaliknya. Pantaskan diri. Kalau ingin mendapat jodoh yang baik, maka sudah sepantasnya kita berusaha menjadi yang baik juga.

Gampangnya gini, kamu tahu banget sisi positif dan negatif kamu. Kalau kamu disuruh nikah sama orang yang kelakukannya sama kayak kamu, mau nggak? "Maukah saya apabila disuruh menikah dengan orang yang kelakuannya mirip saya?" Kalau nggak mau, yaaa gimana orang lain disuruh menikahi kamu, lha wong kamu sendiri gak mau nikah sama orang yang kelakuannya mirip kayak kamu.

Tapiii....tidak ada manusia yang sempurna. Ya memang. No body's perfect. Apabila dari seluruh kriteria yang kamu buat itu sudah mencapai lebih dari 75%, maka ambillah. Dari pada keburu diambil orang kan!

Nah kalau sudah pas, pastikan cari info sebanyak-banyaknya . Pertama, gali informasi dari dirinya sendiri. Ajak ngobrol hal-hal yang kira-kira penting untuk kalian berdua. Kedua dari keluarganya, orang tua dia, kakak adik, saudara. Karena keluarga adalah orang yang paling mengetahui dia. Ketiga dari sahabat-sahabat terdekatnya. Seperti kata Rasulullah, tunjukkanlah sahabatmu maka aku akan tunujukkan siapa kamu. Karena sahabat adalah orang yang banyak berinteraksi dengan dia. Keempat dari rekam jejak social media, twitter, facebook dan sebagainya. Perhatikan statusnya apakah positif ataukah penuh dengan kegalauan. Kelima, ini adalah bagian terkepo kamu, cari tahu tentang dia di google. Ketikkan nama lengkapnya di google dan voila....kamu akan dapatkan info-info penting tentang dia :D

Jangan pernah segan untuk menanyakan hal-hal krusial yang kepada pasangan. Ibaratnya mending kebongkar sekarang jauh-jauh hari daripada kebongkar nanti saat sudah bersama. Kalau misalnya memang ada negatifnya? Coba cek lagi. Apa dia cukup pantas untuk diperjuangkan? Kalau tidak, cari aja yang lain. Aselik deh! Karena modal cinta aja nggak cukup untuk sebuah pernikahaan. Ciyus! (eh tanya aja sama yang udah nikah ya, jangan tanya saya).

How can we do now?

Upgrade pribadi. Belajar memantaskan diri. Memperbaiki hubungan dengan orang tua. Berdoa dan selalu melibatkan Allah dalam setiap proses "pencarian" kita :D #selamatgalau

Don't rush yourself into any kind of relationship. Work on yourself, feel yourself, and experience yourself. - Noni Halimi

Setelah Dimiliki Tak Lagi Indah

Orang yang tinggal di gunung merindukan pantai

Orang yang tinggal di pantai merindukan gunung

Di musim kemarau merindukan musim penghujan

Di musim penghujan merindukan musim kemarau

Yang berambut hitam mengagumi yang pirang

Yang berambut pirang mengagumi yang hitam

Diam di rumah merindukan bepergian

Setelah bepergian merindukan rumah

Waktu tenang mencari keramaian

Waktu ramai mencari ketenangan

Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah sebelum dimiliki. Namun setelah dimiliki tak lagi indah. Lalu kapankah kebahagiaan didapatkan kalau kita selalu memikirkan apa yang belum dimiliki, namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki?

Syukuri apa yang ada. Karena hidup adalah anugerah bagi jiwa-jiwa yang ikhlas.

Kisah Semut dan Lalat

Alkisah segerombolan lalat sedang berpesta di tong sampah depan rumah (mungkin salah seekor lalat sedang gelar hajatan di sana). Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar rumahnya dan lupa menutup kembali pintunya. Kesempatan itu dipergunakan seekor lalat untuk masuk ke rumah tersebut. Lalat itu langsung bergegas ke dapur untuk mencari makanan lezat. Tampaknya ia bosan dengan sampah dan ingin mencari makanan segar. Dan ternyata beneran ada makanan lezat di sana. Lalat pun segera menyantap.

Setelah kenyang menyantap makanan di dapur, sang lalat pun terbang menuju pintu keluar. Namun apa yang terjadi? (jeng jeng jeng *backsound). Pintu rumah sudah tertutup kembali (mungkin anak kecil tadi sudah ingat untuk menutup pintunya, atau diomelin ibunya karena tadi pintunya dibiarkan terbuka saja). Pintu keluar sudah ditutup dan si lalat tidak bisa ke luar rumah menuju tong sampah dan kembali bersama teman-temannya *hiks, kasih tissue ke lalat

Lalat sesaat hinggap di pintu kaca, memandangi teman-temannya di luar, melambai-lambai, seolah minta tolong bahwa si lalat ingin bergabung kembali dengan teman-temannya. Lalat tersebut terbang di sekitar kaca, sesekali menerjang kaca, mengelilingi kaca atas-bawah, kanan-kiri, bolak-balik, berulang-ulang. Menabrakan dirinya ke kaca. Hari mulai petang, si lalat kelelahan dan akhirnya terkapar di lantai.

Tak jauh dari TKP, terdapat semut kecil dan Ayah semut melintas. Anak semut bertanya "Apa yang terjadi dengann lalat ini Ayah?" Ayah semut menjawab "Ini biasa terjadi, ada saja lalat yang terkapar sia-sia seperti ini nak. Sebenarnya lalat ini telah bersungguh-sungguh berjuang keras untuk keluar dari pintu kaca, namun ia menggunakan cara yang sama berulang-ulang. Jangan mengharapkan hasil yang berbeda jika menggunakan cara yang sama. Pemenang tidak akan melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda."

Kisah Inspirasi, Semoga bermanfaat.

Pinjaman 86.400

Bayangkan, ada sebuah Bank yang memberikan pinjaman Rp. 86.400 setiap pagi untuk kita. Setiap pagi, tanpa terputus. Pinjaman tersebut bisa digunakan untuk membeli apa pun, membayar apa pun, untuk hal kebaikan atau pun kejahatan, it's up to you. Pada malam hari, hutang pinjaman tersebut akan dihapus oleh Bank, kita tidak perlu mengembalikan.

Apa yang kita lakukan? Tentu kita akan usaha banget untuk dapetin pinjaman luar biasa itu kan? Iyalah, dikasih pinjaman, tanpa harus mengembalikan.

Pada dasarnya kita juga memiliki Bank semacam itu, kita menyebut Bank tersebut dengan WAKTU.

Setiap pagi, kita bangun dari tidur, diberikan 86.400 detik untuk kegiatan kita dalam sehari. Pada malam hari, waktu tersebut akan dihapus, karena tidak bisa kita mengulang kembali ke masa lalu. Apabila waktu yang dipakai tersebut habis, tidak akan diberikan waktu tambahan. Karena setiap manusia diberikan jatah yang sama, yakni 86.400 detik. Bahkan kita tidak bisa meminta "uang muka" untuk keesokan harinya jika belum waktunya. Manfaatkan waktu yang diberikan untuk hal-hal yang bermafaat. Jika tidak dimanfaatkan untuk kebaikan, maka rugilah kita, karena waktu tidak dapat ditarik kembali.

Agar tahu pentingnya waktu 1 tahun, tanyakanlah pada murid yang gagal naik kelas.
Agar tahu pentingnya waktu 1 bulan, tanyakanlah pada Ibu yang melahirkan prematur.
Agar tahu pentingnya waktu 1 minggu, tanyakankan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu 1 jam, tanyakanlah pada orang tua yang menunggu anaknya untuk pulang ke rumah.
Agar tahu pentingnya waktu 1 menit, tanyakanlah pada orang yang baru saja tertinggal pesawat.
Agar tahu pentingnya waktu 1 detik, tanyakanlah pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.

Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu olehnya yaitu nikmat sehat dan WAKTU luang (HR. Bukhari). Maka dari itu, investasikan WAKTU tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat.

Semoga bermanfaat.

Palu dan Kaca

"Palu menghancurkan Kaca, tetapi Palu Membentuk Baja." Apa makna pepatah kuno barusan? (ya ampun berasa UN Bahasa Indonesia ya ditanyain beginian, hehe).

Andaikan JIWA kita seperti KACA, maka ketika MASALAH datang (PALU) menghantam, kita akan mudah putus asa, frustasi kecewa, marah. Andai JIWA kita adalah KACA, maka kita juga akan rentan terhadap benturan. Sedikit saja benturan sudah lebih dari cukup untuk meretakkan atau bahkan menghancurkan kita. Jangan pernah membuat JIWA kita seperti KACA, namun buatlah seperti BAJA.

JIWA seperti BAJA. Ya. Mental BAJA. Mental yang selalu berpikiran positif, bahkan tetap bersyukur ketika masalah datang. Orang yang JIWAnya seperti BAJA menganggap bahwa masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik. Sepotong besi BAJA akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah diproses dan dibentuk dulu dengan PALU. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental BAJA selalu menyadari bahwa hal tersebut baik untuk dirinya.

Jika JIWA kita adalah BAJA, maka kita akan selalu melihat MASALAH yang menghantam kita sebagai sahabat, PALU yang akan membentuk kita. Namun sebaliknya, jika JIWA kita adalah KACA, maka kita akan melihat MASALAH sebagai PALU yang akan menghancurkan kita. Jadilah JIWA-JIWA BAJA

Semoga bermanfaat.

Kisah Pekerja Bangunan Rumah

Alkisah ada seorang pekerja bangunan yang telah lama bekerja bertahun-tahun membangun berbagai rumah, namun ia merasa perkejaannya sia-sia. Berapa pun banyaknya rumah yang ia bangun, ia merasa tidak diberikan penghargaan dari majikannya. Ia lalu berniat untuk resign dan berhenti bekerja menjadi pekerja bangunan. Ia pun mengutarakan niatnya kepada majikan. Setelah ia mengutarakan niatnya, majikan pun tidak bisa melarang. Majikan kemudian mengutarakan pula permintaan terakhirnya kepada pekerja bangunan sebelum ia berhenti bekerja.

"Bangunlah sebuah rumah dengan model sesuka hatimu, bahan baku terbaik menurutmu. Bangunlah rumah impian yang terbaik. " Ujar sang majikan kepada pekerja bangunan.

Pekerja bangunan kesal dengan majikannya, karena ia ingin resign, mengapa masih juga disuruh membangun rumah? Kemudian pekerja tersebut memenuhi permintaan majikannya untuk membangun sebuah rumah. Namun karena kesal, ia kerjakan dengan asal-asalan. Untuk apa membangun rumah yang bagus lagi, toh saya juga mau resign setelah ini. Begitu pikir pekerja bangunan tersebut.

Setelah selesai, majikan pun melihat hasil rumah yang dibangun oleh pekerja bangunan kemudian tersenyum sedih. Karena yang ia lihat memang bangunan rumah asal-asalan. Atap, dinding, lantai, plafond dan bagian-bagian rumah lain dibangun dengan asal-asalan oleh pekerja bangunan. Majikan kemudian berkata : "Pak, rumah ini sesungguhnya untuk Bapak, ini bentuk rasa terima kasih saya atas pengabdian Bapak selama ini." Betapa terkejutnya pekerja bangunan mendengar hal tersebut. Ia menyesal, mengapa ia asal-asalan mengerjakan rumah yang diminta oleh majkannya. Mengapa ia tidak membangun rumah sebaik mungkin? Padahal ternyata rumah tersebut nantinya akan menjadi miliknya.

Kira-kira ibroh (hikmah) apa yang bisa kita ambil dari kisah di atas?

Bahwa pekerjaan yang kita lakukan, jangan mengharapkan apresiasi dari manusia, biarlah pekerjaan tersebut menjadi amalan kita.

"...Allah memberi balasan kepada setiap orang terhadap apa yang dia usahakan.." (QS. Ibrahim : 51)

Bahwa penyesalan selalu datang di belakang (ya iyaaalaaah, kalau di depan namanya pendaftaran, hehe :p ) Maka kerjakanlah pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya, karena Allah Maha membalas segala sesuatu. Karena apa yang kita kerjakan sekarang bisa menjadi kado untuk kita di masa mendatang. Do your best! - Noni Halimi

Kisah Penebang Kayu

Alkisah ada seorang penebang kayu melamar pekerjaan kepada seorang majikan untuk menjadi ....penebang kayu (ya iyalaaah). Penebang kayu tersebut diberikan sebuah kapak oleh majikan. Kapak itu masih baru, asli kinclong, dan pastinya sangat tajam. Hari pertama mulailah si penebang kayu tsb bekerja dan berhasil menebang 10 pohon dalam sehari *lap keringet* Melihat hasil kerja si penebang kayu, majikan sangat senang dan memberikan pujian kepadanya. "Luar biasa, keren banget, men! Belum pernah ada pekerja yang bisa menebang pohon sebanyak itu dalam sehari lho!" Ujar sang majikan dengan terkagum-kagum. Mendengar pujian majikan, sang penebang kayu makin semangat '45 menebang pohon di hari berikutnya.

Namun apa yang terjadi? Pohon yang berhasil ditebang hanya 9 pohon. Hari berikutnya hanya berhasil menebang 8 pohon, hari berikutnya lagi hanya 7 pohon, bahkan 6 pohon saja. "Sepertinya aku kehilangan keahlianku dalam menebang pohon nih! Bagaimana aku mempertanggungjawabkan hasil pekerjaanku ini kepada majikan?" Gerutu sang penebang pohon kecewa.

Penebang pohon kemudian meminta maaf kepada majikan atas hasil perkerjaan yang tidak optimal dan mengeluh tidak tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya sehingga kinerjanya begitu menurun dari hari ke hari. Sang majikan bertanya "Kapan terakhir kau mengasah kapakmu?". Penebang kayu menjawab "Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, setiap hari aku sibuk menebang kayu dengan sekuat tenaga".

Majikan tersenyum dan berkata "Nah disitulah masalahnya. Pada saat pertama kau bekerja, kapak yang kau pergunakan masih baru dan terasah tajam, kau gunakan tenaga semaksimal mungkin. Hari kedua kau gunakan tenaga yang masa, dengan kapak yang sama, namun kapan itu tidak diasah sehingga hasilnya makin menurun. Maka sesibuk apa pun, sempatkanlah untuk mengasah kapakmu agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang masa dan hasil yang maksimal."

Terkadang kita terjebak dalam rutinitas hidup, baik bekerja, kuliah, kehidupan berumahtangga, dan kegiatan sehari-hari lainnya yang konstan. Terkadang kita lupa untuk upgrade diri dengan hal-hal baru yang positif di kehidupan sehari-hari sehingga membuat jenuh. Gunakan waktu-waktu kita agar tetap produktif. Selalu melibatkan Allah dalam segala urusan dan terus memperbaiki diri.

Kisah Inspirasi, Semoga bermanfaat

Belajar dari Pohon Jati

Tahu bagaimana cara pohon jati bertahan hidup pada musim kemarau? Ya, pohon jati bertahan hidup dengan cara meranggas, yakni menggugurkan daun-daunnya. Musim kemarau dengan panas terik serta limit air yang tidak melimpah seperti musim penghujan mengharuskan pohon jati melewati harinya dengan melepas dedaunan yang ia miliki. Saat musim kemarau itu pohon jati sedang menempa dirinya untuk sanggup bertahan dengan ujian kekurangan air dan panasnya cuaca. Kalo bisa pohon jati itu pake payung atau beli es teh di warung sebelah saking panasnya, pasti lebih enak ya! *ngarep* Namun pohon jati bersabar. Daun jati yang sangat banyak tentunya akan menghabiskan banyak porsi air untuk pohon jati bertahan hidup. Pohon jati melewati ujian tersebut sambil menggugurkan masalah di daun dan memperbaiki kualitas kayu di batangnya. Pohon jati justru sedang berproses membangun dirinya menjadi salah satu pohon terbaik di bumi kita.

Apa kira-kira hikmahnya??

Andaikan daun-daun tersebut adalah dosa-dosa kita. Saat kita mau berjuang dan bersabar dari ujian Allah, maka Allah akan memberikan karunia berupa bergugurannya dosa-dosa. Selalu ada hikmah di setiap ujian hidup yang kita lalui. Tidakkah kita merasa?

Saat ujian datang, hadapi dengan senyuman. Ya... Allah sedang memperhatikan kita. Saat kita menghadapi ujian dengan sabar, maka kita berproses menjadi pribadi yang lebih baik juga. Saat itulah dosa-dosa kita berlepasan dalam diri, kita merasakan hidup ini lebih tenang dan bahagia. Bahagia itulah hadiah terbaik yang diraih manusia sekaligus karunia dari Allah.

"Tidaklah seorang Muslim ditimpa gangguan berupa penyakit dan lain-lainnya, melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daunnya." (HR. Bukhari Muslim)

Semoga Bermanfaat.-Noni Halimi


Wednesday, July 3, 2013

Karir dan Sepeda

Alkisah seorang anak yang mengeluhkan pekerjaan kepada Ayahnya. Ia hendak mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut. "Ayah, akhir-akhir ini saya bekerja dengan tekanan yang besar, pekerjaan saya luar biasa berat. saya ingin mengundurkan diri dari pekerjaan ini." tutur anak tersebut. Ayahnya menjawab "Apakah kira-kira kamu masih bisa bertahan?". Anak pun menjawab : "Sebenarnya masih kuat tapiiii........"

Sang Ayah tersenyum dan menjawab "Lanjutkan pekerjaanmu, nak. Karir itu ibarat kamu menaiki sebuah sepeda. Saat jalan yang dilalui datar, kamu akan merasa santai mengendarainya. Itu artinya karirmu biasa saja. Namun saat di jalan yang mendaki, perjalananmu akan terasa berat dan butuh tenaga ekstra untuk melaluinya, maka artinya karirmu sedang naik."

"Bersabarlah nak, dahulu saat kau belajar menaiki sepeda pun pernah jatuh, sudah biasa. Tak apa, yang terpenting kau tetap bangkit dan mau mencoba kembali. Suatu saat kau akan memetik hasil memuaskan dari apa yang telah kau ikhtiarkan dalam pekerjaan." lanjut Ayahnya.

Sang Anak pun mengurungkan niatnya mengundurkan diri dari pekerjaannya. *sambil berharap besok boss-nya kasih SK promosi, hehehhehe ngarep.

Semoga bermanfaat.

Mengapa Berteriak?

Seorang guru bertanya kepada murid-muridnya : "Mengapa ketika seseorang marah, maka ia akan berbicara dengan teriakan?" Salah seorang murid mencoba menjawab : "Karena pada saat itu ia kehilangan kesabaran, karena itulah yang menyebabkan ia berteriak".

Sang guru menimpali "Tetapi lawan bicaranya justru sedang berada di depan atau di sampingnya. Sangat dekat. Mengapa harus berteriak? Apakah tidak bisa berbicara secara halus kepada lawan bicaranya." Lalu para murid berupaya memberikan sejumlah alasan dan pertimbangan. Namun tak satu pun ada jawaban yang memuaskan.

Sang guru berkata : "Pada saat dua orang sedang dalam situasi diliputi amarah, maka jarak kedua hatinya menjadi jauh meskipun secara fisik mereka dekat. Oleh karena itu, untuk mencapai jarak hati yang demikian jauh, mereka merasa harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak maka semakin marah, jarak kedua hati semakin jauh, sehingga mereka terpaksa harus berteriak lebih keras lagi."

"Sebaliknya, apa yang terjadi jika ada dua orang yang jatuh cinta? Mereka tidak perlu berteriak, mereka bersuara begitu lembut berbicara kepada pasangannya. Sehalus apa pun mereka berbicara, keduanya bisa mendengar dengan sangat jelas. Itu disebabkan oelh adanya kedekatan hati mereka, hati mereka tidak berjarak. Hingga akhirnya tanpa sepatah kata pun terucap, hanya dengan sebuah pandangan cukup membuat mereka saling memahami pesannya *tsaaaaaahhhhhh

Ehem. Jangan terpesona dulu. Apa nih ibroh (himahnya)?

Pada saat kalian sedang dilanda kemarahan, janganlah hati kalian menciptakan jarak. Jangan mengucapkan kata yang membuat makin adanya jarak. Rasulullah pun melarang kita untuk marah dengan mengatakan : "laa Taghdab (jangan marah) dan mengulanginya sebanyak 3 (tiga) kali.

Rasulullah mengajarkan "Jika kamu marah dalam keadaan berdiri maka duduklah. Jika masih marah dalam keadaan duduk maka berbaringlah. Jika masih marah padahal sudah berbaring, maka segera bangkit dan ambil air wudhu untuk shalat shunnah dua rakaat."

Dalam Al-Quran pun disebutkan ayat mengenai menahan amarah "...dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain..." (QS. Ali Imran : 134)

Yuk, manajemen emosi :)

-Noni Halimi

What You Get is What You Give : Semua Akan Kembali Pada Kita

Seorang Bapak buta berjalan dengan tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya memegang tongkat, sementara tangan kirinya membawa lampu. Ia berjalan dengan pelan. Pemandangan ini jelas cukup mengherankan bagi seorang pria yang kebetulan melihatnya.

Supaya tidak penasaran sampai kebawa mimpi, maka pria itu pun memutuskan untuk bertanya : "Pak, mengapa Anda berjalan membawa lampu?". Orang buta itu menjawab tenang "Sebagai penerangan". Dengan heran pria itu bertanya kembali "Mohon maaf Pak, tetapi bukankah Bapak tidak dapat melihat dan tetap tidak bisa melihat jalan meskipun ada lampu penerangan yang Bapak bawa?"

Bapak itu tersenyum dan menjawab "Nak, meski saya tidak dapat melihat, orang lain dapat melihat saya. Selain membuat jalanan menjadi terang, lampu ini juga menghindarkan orang lain untuk tidak menabrak saya karena saya tidak dapat melihat."

Apa ibroh (hikmah) dari kisah di atas?

Di saat kita melakukan sesuatu untuk orang lain, sebenarnya kita sedang berbuat baik untuk diri kita sendiri. Apa yang kita lakukan untuk orang lain, suatu saat akan kembali kepada kita. Karena itu, jangan pernah lelah berbuat kebaikan. Senantiasa berbuat baik kepada sesama adalah rahasia kehidupan yang berkah, insya Allah.

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri (QS. Al-Isra' : 7)

Semoga bermanfaat. - Noni Halimi

Kisah Keledai dan Gundukan Tanah

Alkisah ada seekor keledai yang kurus dan tua terperosok ke dalam lubang yang cukup dalam, ia tidak bisa keluar *backsound lagu sedih* Entah ngapain itu keledai bisa sampe terperosok ke dalam lubang, jangan tanya saya, karena saya gak tahu. Tiba-tiba melintaslah beberapa warga dan melihat ada seekor keledai di dalam lubang tersebut. Warga berniat menolong keledai agar keledai dapat keluar dari lubang. Berbagai cara dilakukan warga agar keledai bisa keluar, namun usahanya tidak juga membuahkan hasil.

Warga mulai putus asa dan berniat untuk mengubur keledai itu di dalam lubang. Toh keledainya sudah tua dan tidak produktif lagi, jadi tidak masalah kalau dikubur. *jahat yaaa* Mereke kemudian benar-benar memutuskan untuk mengubur keledai itu.

Warga mulai memasukkan beberapa gundukan tanah ke dalam lubang. Satu gundukan dijatuhkan. Jujur, keledainya deg-deg-an gilak, namanya mau dikubur hidup-hidup. Ketika gundukan tanah pertama masuk, keledai mulai berpikir.."apabila saya hanya diam saja, maka habislah hidup saya, terkubur." Maka mulailah keledai bergerak!

Keledai menggunakan gundukan tanah yang akan menguburnya itu sebagai pijakan untuk naik ke atas. Bergerak untuk naik. Gundukan kedua pun dijatuhkan. Keledai tersebut juga  menggunakannya untuk pijakan naik, semakin tinggi. Pun demikian dengan gundukan ke 3, 4, 5 dan seterusnya.

Apa yang terjadi??
Keledai pun akhirnya bisa keluar dari lubang dengan menggunakan gundukan-gundukan tanah yang akan menguburnya itu sebagai pijakan untuk naik ke atas.

Apa ibroh (hikmah) dari kisah inspirasi di atas?

Jikalau keledai menganggap gundukan tanah tersebut sebagai masalah da penghalang baginya, tentulah ia akan mati terkubur dalam lubang. Namun yang dilakukan keledai adalah menggunakan gundukan tanah tersebut sebagai sarana untuk keluar dari lubang.

Okay, anggaplah keledai tersebut adalah manusia dan tanah tersebut adalah masalah, pekerjaan, tugas. Jikalau manusia menganggap suatu pekerjaan, tugas, ujian, dan masalah yang datang sebagai beban, tentulah manusia akan terpuruk. Namun apabila manusia menjadikan pekerjaan, tugas, ujian dan masalah sebagai sarana untuk maju, maka kesuksesan di depan mata.

Jangan mengeluh jika mendapat tugas seabrek-abrek. Jangan protes jika mendapatkan task dan pekerjaan yang luar biasa dari pemimpin di kantor. Bahwasanya setiap manusia akan diberikan ujian. Namun bagaimana manusia menyikapinya yang menjadi pembeda hasilnya.Terima dengan lapang, kerjakan dengan senang, kesuksesan pun akan datang :) Semoga bermanfaat. - Noni Halimi

Monday, July 1, 2013

"Habiskan" Gajimu di Jalan yang Benar


Saat ini kamu bekerja? Saya juga. Setiap bulan menerima penghasilan rutin berupa gaji dari perusahaan? Saya juga. Merasa sulit untuk menabung setiap bulan? Saya juga. Merasa gajimu habis terus setiap bulannya? Yaaaa...Saya juga, haha! Namun karena hal tersebut kamu jadi malas untuk menabung? Wah, jangan sampe deh! Kalo kata orang dulu sih, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, hemat pangkal kaya. Sudah terbukti memang menabung itu banyak manfaatnya.

Dengan menabung kita memiliki dana darurat apabila sewaktu-waktu dibutuhkan, atau kita bisa membeli barang yang kita inginkan sejak lama, serta yang paling bijak adalah menabung untuk masa keperluan di masa mendatang (investasi).

Setiap bulan, pegawai kantoran pasti dapet gaji kan? Tapi rasa-rasanya tiap bulan selalu habis. Bahkan ada yang tiap bulan selalu merasa gajinya kok kurang? Wah. Wah. Menurut Saya “semakin besar gaji semakin besar juga pengeluaran”. Wajar kalau ada yang sampai kepikiran kenapa gaji bulanan sering habis. Gak perlu heran, karena memang seperti itulah fitrah uang, untuk dihabiskan. *loh kok dihabiskan??*

Coba iseng tanya ke rekan-rekan kamu, bagaimana cara mereka menabung? Sebagian pasti ada yang menjawab “gajinya dipakai untuk kebutuhan, sisanya baru di-tabung”. Jadi menabung dari sisa gaji, nanti kalau ada sisa gajinya. Sampe jungkir balik, salto, rol depan rol belakang sampai sikap kayang, bakal susaaaaah banget kalo disuruh menyisakan gaji untuk ditabung. Sedangkan kalau mau jujur sih, susah ya menyisakan gaji. Mana yang lebih enak, menyisakan gaji atau menghabiskan gaji? Jelas menghabiskan gaji kan? Nah, tapi ini beda, “menghabiskan” gaji di jalan yang benar. Seperti apa sih?

Ayo kita main POS REKENING dan SKALA PRIORITAS.
Saya memiliki beberapa rekening BNI Syariah untuk pos rekening saya;

1 Rekening Gaji
Kamu pasti punya rekening gaji dong, yang setiap tanggal gajian akan terisi full oleh gaji. Biasanya banker paling bahagia luar biasa kalo tanggal 25, tapi begitu tanggal belasan ngiritnya luar biasa hehe. Rekening gaji hanya saya gunakan untuk khusus penerimaan gaji, tidak dicampur untuk kepentingan lain. Hanya untuk menerima gaji tidak dicampur dengan saving atau dana lain. Mengapa? Untuk memudahkan monitoring apakah bulan tersebut saya boros, berapa saving yang bisa saya lakukan, dan sebagainya.

2 Rekening Operasional
Rekening ini yang biasa saya pergunakan untuk kebutuhan sehari-hari saya. Untuk biaya makan siang, transport ke kantor, dan kebutuhan sehari-hari saya yang sifatnya adalah fix setiap bulan.

3 Rekening Saving
Rekening ini dipergunakan untuk menampung dana saving dan investasi saya setiap bulannya. Kalau bisa sih rekening ini jangan di utak-atik apalagi ditarik melalui ATM, lama-lama habis dong. Rekening inilah the real deposit account.

Penting sekali untuk memisahkan rekening menjadi beberapa rekening. Ini akan membantu kamu juga dalam alokasi gaji dan disiplin dalam menabung. Jika rekening untuk menabung digabung dengan rekening penerimaan gaji, akan sulit untuk tracing jumlah uang yang kita tabung pada bulan tersebut.

Setelah memiliki Pos Rekening, yuk lanjut ke Skala Prioritas.

Gaji yang kita peroleh akan kita bagi menjadi beberapa prioritas yang nantinya akan dialokasikan ke masing-masing pos rekening. Apa saja skala prioritas untuk menghabiskan gaji bulanan?


1 Pay your GOD first. Zakat, Infaq, Sedekah will purify your income.
Gaji yang kamu dapatkan adalah berkah dari Allah yang sudah seyogyanya kamu alokasinya sebagian untuk Allah. Makin banyak menginfakkan hartamu di jalan Allah, insya Allah akan semakin berkah.

2 Pay your debts immediately. You don’t know when the end of your world.
Membayar hutang itu adalah wajib dan sesuatu yang harus disegerakan. Maka membayar hutang masuk ke skala prioritas awal yang harus ditunaikan. Apa yang masuk kategori hutang? Bayar kartu kredit yang kamu punya, misalnya kartu kredit BNI Syariah yakni Hasanah Card. Membayar tagihan-tagihan yang memang masuk jatuh tempo pembayaran, kamu pernah meminjam uang ke orang lain, dsb. Dahulukan membayar hutang.

3 Allocate your money to Deposit and Investment things. Everything must be well prepared.
Menyisihkan sisa gaji untuk menabung? Thats not good idea. Tapi sengaja dari awal mengalokasikan gaji untuk menabung, nah itu baru brilliant idea! Alokasikan minimal 25% dari gajimu untuk saving/deposit dan investasi. Mengapa mesti di awal-awal dikeluarkan? Karena tadi itu, suliiit banget kan untuk menabung, jadi harus diprioritaskan. Alokasinya dana untuk menabung ini ke “Rekening Saving” (lihat jenis-jenis rekening di atas tadi). Jika mau lebih dari 20% maka bisa juga ke instrument investas lain seperti : Tabungan Perencanaa (contohnya Tapenas Hasanah BNI Syariah), kepemilikan Logam Mulia (bisa juga produknya Murabahah Emas BNI Syariah), Deposito (nah ini Deposito Hasanah BNI Syariah, keuntungannya tidak ada biaya pinalti jika dicairkan sebelum jatuh tempo), Reksa Dana, Saham, dan instrumen investasi lainnya, tergantung selera masing-masing.

4 Take your daily needs, lunch, transport, for your family, etc.
Ini adalah biaya hidup sehari-hari. Alokasikan dana ini ke “Rekening Operasional” (lihat jenis-jenis rekening di atas lagi ya). Mengenai jumlah yang harus dialokasikan ke Rekening Operasional berbeda-beda, karena kebutuhan setiap orang akan berbeda satu sama lain. Ada yang biaya hidupnya cukup dengan 700.000 per bulan, ada pula yang biaya hidupnya 1.500.000 dsb. Biaya hidup ini bisa dibilang fix dan sulit untuk ditekan, karena setiap bulan akan mengelaurkan biaya hidup ini. Kecuali jika kamu mau berhemat sih bisa. Kalau sudah setiap bulan me-record kebutuhan bulanan, dengan sendirinya kamu akan paham berapa yang harus disediakan per bulan di rekening operasional kamu.

5 SISANYA? Spend it on your pleasure.
Nah masih ada kan sisa gaji yang mengendap di Rekening Gaji kamu? Biarkan saja mengendap di Rekening Gaji kamu. Jumlah inilah yang kamu bisa pakai untuk “kesenangan” kamu. Misalnya kamu suka belanja, maka uang inilah yang dipergunakan untuk belanja. Kalau suka baca buku ya uang ini yang dipergunakan untuk membeli buku. Dana inilah yang bisa kamu tekan semaksimal mungkin, karena sesungguhnya ini adalah “Dana Kesenangan”. Dana ini yang boleh dihabiskan, namun hati-hati, jangan terlalu cepat menghabiskan gaji. Karena tanggal 25 masih lama lho, hehe.

Mudah sekali untuk menentukan apakah bulan tersebut kamu banyak pengeluaran maupun boros :P hehehhe. Saat baru tanggal belasan tapi rekening operasional dan rekening gaji sudah menipis, itu bisa sebagai warning sign buat kamu. Coba kalau rekening simpanan kamu digabung sama rekening gaji, mana ketauan berapa jumlah saving kamu, berapa jumlah sisa uang yang bisa kamu pakai. Yang ada justru kamu tanpa sengaja memakai dana saving untuk belanja, nah loh!

Apabila “Dana Kesenanngan” yang terdapat di rekening gaji kamu ada sisa sampai tanggal 25 bulan depan, wow, applause buat kamu, berarti bulan lalu kamu bisa hemat. Silahkan sisihkan sebagian untuk Infaq + Sedekah, dan sisanya masukan kembali ke Rekening Saving :D

Nah, tadi itu untuk gaji bulanan yang memang nilainya tetap setiap bulannya. Gimana dengan penghasilan tambahan seperti Bonus, THR, Ongkos Perjalanan Cuti dsb? Pastika untuk menyisihkan paling tidak 50% untuk saving ya! Wow, mengapa besar sekali? Ya karena jumlah penghasilan tambahan ini besar nilainya. Kalau tidak “diselamatkan” dalam jumlah banyak, akan melenakan dan uang itu akan habis gak pamitan, gak sopan banget kan. Jadi untuk prepare, baiknya 50% diselamatkan untuk saving dan investasi.

Gaji itu memang untuk dihabiskan. Maka habiskanlah gajimu di jalan yang benar. Menghabiskan gaji akan lebih menyenangkan ketimbang menyisakan gaji. Ganti pola pikir cahflow kamu sekarang! :D

Semoga bermanfaat –Noni Halimi

Kartu Kredit Gak Selamanya Bikin Melilit


Kartu kredit identik dengan gaya hidup konsumtif yang memaksa pemegang kartu membeli hal-hal yang tidak perlu-perlu banget untuk dibeli, atau menggunakan dana melebihi batas yang bisa dibayar oleh si pemegang kartu. Banyak promo yang ditawarkan kartu kredit bisa jadi mendorong pemegang kartu bertindak konsumtif berlebihan, hingga tiba saatnya billing payment datang, dan JEDAAAR! Banyak banget ya tagihannya!

Kartu kredit bukan tidak memiliki fungsi dan keuntungan. Ada kok keuntungan memiliki kartu kredit. Berhubungan saya pribadi hanya memiliki satu kartu kredit, maka saya gunakan contoh kartu kredit ini, hehe. Saya punya kartu kredit yang dikeluarkan oleh BNI Syariah, yakni HASANAH CARD. Ini adalah kartu kredit berbasis syariah dengan biaya annual fee murah, sistem cash rebet , dan pastinya tanpa riba. Further info bisa cek langsung di laman : www.bnisyariah.co.id

Apa gunanya kartu kredit ini?

PERTAMA, Biasanya saya pergunakan untuk keperluan mendesak yang kira-kira saya lebih milih gesek kartu kredit ketimbang debit, misalnya beli buku, haha, bagi saya itu kepentingan mendesak. Dan saya lebih senang beli buku dengan kartu kredit ketimbang debit, jika saya membeli buku dalam jumlah lumayan banyak. Namun apabila hanya membeli 1-2 buku, gunakanlah uang tunai atau debit. Apalagi kebutuhan mendesak lain? Ini tergantung persepsi dan kebutuhan masing-masing orang, yang penting adalah jangan di-desak-desakin. Hehehehe. Tahu kan? Kalau bisa gak pake kartu kredit ya gak usah gesek.

KEDUA, kartu kredit juga bisa dipergunakan kalau ada promo gadget dengan cicilan 0%. Memang seluruh promo dengan sistem smart spending Hasanah Card selalu 0% dan tanpa bunga. Saya pernah dua kali menggunakan fasilitas smart spending Hasanah Card untuk pembelian gadget yang memang ada promonya. Menurut saya menguntungkan, karena cicilan per bulan kan jadi murah ketimbang membeli dengan cash. Itung-itung membeli dengan cara mencicil tanpa tambahan biaya apa pun.

KETIGA, saya pergunakan untuk promo yang dikeluarkan oleh Hasanah Card, misalnya untuk tiket masuk ke lokasi wisata, promo restoran. Namun untuk promo ini saya tidak begitu sering menggunakannya, mengingat esensi dari kartu kredit bagi saya adalah sarana untuk keadaan mendesak tadi hehe. Tapi kalau ada promo di toko buku / groceries sih semangat! *loh*

KEEMPAT, kartu kredit bisa dipergunakan untuk pembayaran tiket pesawat. Saya menggunakan fasilitas ini beberapa kali untuk traveling, hehe. Misalnya ada promo Air Asia yang suka gak sopan kalo promo gak liat-liat tanggal gajian, sedangkan untuk booked kursi harus segera dan saat itu jg harus bayar. Maka kartu kredit menjadi oase di tengah padang pasir, tsaaahhh curcol. Jadi pilihlah pembayaran dengan kartu kredit, maka selesai urusan, bulan depan saat keluar tagihan jangan lupa langsung dibayar ya!

KELIMA, kartu kredit bisa juga buat gaya-gayaan *eh! Bukan, kartu kredit hasanah Card ini bisa juga sebagai sarana mensosialisasikan kartu kredit berbasis syariah, bahwa ada lho, kartu kredit yang bikin tenang. Hasanah Card ini pun akan otomatis decline transaksi kita apabila kita melakukan transaksi di merchant yang tidak sesuai dengan syariah, misal bar, tempat clubbing, dan sebagainya :P Hasanah Card ini juga tidak mendorong si empu kartu untuk bertindak konsumtif.

Nah, kalau sudah punya kartu kredit, maka saya ada sedikit saran mengenai kartu kredit ini :

1. Pergunakan kartu kredit dalam keadaan memang terdesak. Kalau bisa tidak menggunakan kartu kredit akan lebih baik. Kalau gak perlu-perlu banget buat gesek ya gak usah.

2. Bayarlah segera tagihan kartu kredit kamu saat sudah keluar tagihan. Ini penting. Terlebih kartu kredit itu masuk dalam Info BI kolektibiliti pinjaman kamu. Kalau kamu telat bayar kartu kredit, maka record kamu di BI akan buruk dan akan sulit bagi kamu di kemudian hari untuk mengajukan kartu kredit lain atau pinjaman di Bank. Kalau memang bisa full payment akan lebih baik, segera dilunasi tagihannya.

3. Jangan menggunakan kartu kredit untuk membeli kebutuhan sehari-hari, misalnya belanja bulanan. Karena sesungguhnya kartu kredit ini untuk memfasilitasi kebutuhan tersier, bukan kebutuhan primer. Jangan sampe beli beras pakai kartu kredit, itu kebutuhan primer. Beda cerita kalau ada promo pembelanjaan di grocery atau pusat perbelanjaan. Namun jangan digunakan untuk kebiasaan.

4. Pakai prinsip beli yang dibutuhkan bukan yang diinginkan. Selalu berpikir berulang kali sebelum membeli sesuatu menggunakan kartu kredit.

Bijaklah dalam bertransaksi menggunakan kartu kredit, karena tidak selamanya kartu kredit itu bikin melilit :D

Semoga bermanfaat. –Noni Halimi


Tabungan Perencanaan : Yuk, Berencana!


Pengen nabung dengan disiplin dan tanpa harus repot-repot transfer? BNI Syariah punya produk yang bisa fasilitasin hal ini loh! Namanya Tabungan Perencanaan Hasanah (TAPENAS atau nantinya akan kita sebut dengan TAPENAS HASANAH ya *request).

Tapenas Hasanah adalah Tabungan perencanaan yang dikelola secara syariah dengan akad Mudharabah Muthlaqah. Tapenas Hasanah membantu kamu untuk menyiapkan rencana-rencana seperti : pendidikan, pernikahan, traveling, umroh, beli gadget oke, bahkan hanya sekedar ingin nabung rutin pun bisa.

Apa sih keuntungan Tapenas Hasanah ketimbang Tabungan lainnya?

- Bagi Hasil yang diberikan lebih kompetitif dan lebih tinggi dari tabungan biasa
- Setoran bulanan sesuai dengan perencanaan
- Asuransi otomatis bebas premi
- Pelayanan di lebih dari 787 kantor Cabang BNI dan 58 kantor Cabang BNI Syariah
- Sistem autodebet tiap bulannya

Bagaimana cara mebuka rekening Tabungan Tapenas Hasanah? Yuk, simak!

PERTAMA, pastikan kamu punya rekening TABUNGAN HASANAH (bisa Mudharabah maupun Wadiah, keduanya compatible kok, hehe, berasa komputer)

KEDUA, buka rekening TAPENAS HASANAH dengan membawa -> KTP; Buku Tabungan Hasanah; Fotocopy Identitas Penerima Manfaat (karena tabungan ini harus ada penerima manfaat, maka diharuskan untuk melampirkan identitas penerima manfaat. yang bisa menjadi penerima manfaat adalah orangtua, suami, isteri, kakak, adik, dan orang yang masih ada hubungan saudara. Nama penerima manfaat ini nantinya akan tercantum di buku Tabungan Tapenas Hasanah kamu).

KETIGA, Isi formulir pembukaan rekening Tapenas Hasanah

Hal-hal yang penting terkait dengan Tapenas Hasanah ini adalah
- Mengisi formulir Tapenas Hasanah
- Memiliki Tabungan Hasanah
- Setoran Awal minimum Rp.100.000
- Setoran bulanan minimum Rp.100.000 dan kelipatan Rp.50.000 dan maksimal setoran bulanan Rp. 5.000.00. Misalnya setoran bulanannya Rp.250.000 atau Rp.500.000.
- Jatuh tempo/ jangka waktu minimum 1 tahun dan maksimum 18 tahun
- Tanggal autodebet setiap tanggal 5.

Jadi dari rekening Tabungan Hasanah tiap tanggal 5 langsung pindah otomatis sejumlah setoran bulanan ke Tapenas Hasanah. Pastikan sebelum tanggal 5 telah tersedia dana di rekening Tabungan Hasanah kamu ya! Karena apabila tidak ada dana, pada tanggal 5 akan terjadi gagal debet ke rekening Tapenas Hasanah. Apabila terjadi gagal debet 3 kali, maka Tapenas Hasanah otomatis akan tutup, dan seluruh dana pindah ke Tabungan Hasanah. Untuk membuka Tapenas Hasanah kembali, harus membuka Rekening Tapenas Hasanah ke Customer Service lagi.

Apabila sudah jatuh tempo atau jangka waktu sudah habis, tidak perlu datang ke Cabang BNI Syariah untuk menutup rekening, karena rekening kamu otomatis akan tertutup sendiri akibat jatuh tempo, dan seluruh dana beserta bagi hasil akan pindah semua ke ke Tabungan Hasanah (primary).
Biaya administrasi bulanan Rp.500. Murah banget kaaaaan!
Biaya penutupan sebelum jatuh tempo dikenakan Rp.50.000, namun apabila tutup rekening setelah jatuh tempo hanya dikenakan Rp.5.000.

Dana yang tersimpan di rekening Tapenas Hasanah tidak bisa ditarik/diambil karena tidak diberikan ATM, dananya pun beku, karena peruntukannya memang untuk perencanaan. Kalau ada fasilitas ATM, ya bisa suka-suka diambil nanti habis dong. Dana ini bisa diambil sebagian, maksimum 20% dari total saldo setelah 1 tahun mengendap. Namun akan lebih baik kalau tidak diambil, namanya juga tabungan perencanaan kan :D 

Jangan lupa tanyakan ke Customer Service ada gimmick menarik apa untuk setiap pembukaan rekening Tapenas Hasanah dengan nominal setoran bulanan tertentu. Biasanya ada souvenir menarik apabila setoran bulanan di atas Rp. 250.000.

Gimana? Cukup mudah dan menguntungkan kan? Yuk, berencana dengan Tabungan Perencanaan Hasanah BNI Syariah.

-Noni Halimi

Cara Cek Saldo BNI SMS Banking

Bagaimana sih cara cek saldo SMS Banking BNI untuk nasabah BNI dan BNI Syariah?

1 Masuk ke launcher BNI SMS Banking

2 Pilih INQUIRY

3 Pilih SALDO

4 Pilih Proses

5 Anda akan mengirim SAL? Pilih YES

6 Cek Inbox SMS kamu, ada pesan dari 3346.

Bahwa untuk melanjutkan proses cek saldo rekening, kamu diminta untuk memasukan PIN digit ke 6 & 5 PIN kamu. Ingat ya, PIN SMS Banking, bukan PIN ATM (kecuali jika PIN SMS Banking kamu sama dengan PIN ATM). Misal PIN kamu 250388, maka digit ke 6 dan 4 adalah “83”. Silahkan reply SMS tersebut dengan hanya mengetik angka 83. Untuk PIN Challenge ini akan diacak, sehingga tidak melulu meminta kombinasi PIN ke 6 dan 5. Bisa saja diminta untuk memasukkan PIN digit ke 4 & 3, atau 1 & 6. Apabila aktivasi kamu dilakukan melalui Customer Service maka PIN kamu adalah standar 123456. Jangan khawatir, bisa diubah kok dimenu administrasi

7 Setelah kamu reply SMS dengan memasukkan digit PIN yang diminta, maka 3346 akan mengirimkan jumlah saldo yang ada di rekening kamu.

8 Segera hapus history SMS dari 3346 maupun balasan yang kamu kirimkan untuk 3346. Keep it clean demi keamanan rekening kamu :D

Tidak hanya untuk Cek Saldo, namun bisa juga untuk Transfer Uang ke Rekening BNI / BNI Syariah maupun Bank lain, Pembayaran Tiket Pesawat, Kartu Kredit, Pembelian Pulsa, dan sebagainya. Mudah kan jadi nasabah BNI Syariah? -Noni Halimi