Monday, September 14, 2015

Uniknya ATM Jepang

Jalan-jalan ke Jepang dengan membawa uang cash dalam bentuk mata uang Yen sudah pasti ditangan, namun kita tidak mungkin untuk membawa uang cash dalam jumlah banyak sekaligus bukan? Untuk lebih aman kita pasti akan mempersiapkan dana cadangan di rekening kita jika sewaktu-waktu diperlukan di Jepang. Bagaimana dengan rekening yang kita miliki di Indonesia? Bisakah ditarik di mesin ATM Jepang?

Rekening yang ada di Indonesia terhubung dengan jaringan Master Card atau Cirrus untuk transaksi antar negara, sehingga rekening kita tetap bisa dipergunakan di luar negeri meskipun dengan mesin ATM bank lokal negara tersebut. Saya pribadi menggunakan rekening BNI Syariah dengan kartu ATM Hasanah Debit Card. Kartu ini bisa dipergunakan di mesin ATM berlogo Cirrus atau Master Card di seluruh dunia. Jadi saya tidak khawatir untuk melakukan penarikan di luar negeri meskipun dengan mesin ATM Bank lokal negara tersebut.

Bagaimana Proses Penarikan ATM BNI Syariah?

Untuk negara Jepang, saya mencoba penarikan uang di mesin ATM Seven Bank dengan jaringan Cirrus. Logonya angka 7 yang terdapat di 7/11 persiiis. Mesin ATM ini bisa ditemukan di banyak convenience store yang tersebar di tempat-tempat umum di Jepang, salah satunya di 7/11. Tata cara penarikannya sama seperti di Indonesia, mata uang yang dikeluarkan sesuai dengan mata uang negara tersebut, dan nominal pecahan yang keluar tergantung dari mesin ATM. Untuk di Jepang pecahan uang yang keluar adalah 10.000 JPY. Kurs akan berlaku sesuai kurs pada saat penarikan di negara tersebut, sehingga jumlah uang yang terdebet di rekening kita menyesuaikan dengan besar kurs yang berlaku saat itu. Biaya yang dipotong untuk penarikan menggunakan jaringan Cirrus adalah 25.000 IDR per transaksi. Mudah bukan?

Tampilan Layar ATM di Jepang ada di bagian bawah
Bicara soal mesin ATM di negara Jepang, saya cukup memperhatikan dan sempat berkomentar bahwa ATM Jepang cukup unik. Bentuk mesin ATMnya sebenarnya mirip dengan ATM di Indonesia, hanya saja seluruh mesin ATMnya berbasis touch screen, sehingga untuk pengoperasiannya menggunakan layar sentuh. Seluruh ATM Jepang bisa dipergunakan untuk mencetak buku tabungan apabila nasabah ingin mencetak buku tabungan. Berbeda di Indonesia, saat ini baru beberapa Bank yang menerapkan mesin ATM yang bisa melakukan pencetakan mutasi buku tabungan oleh nasabah sendiri. Bahasa yang dipergunakan sudah pasti bahasa Jepang, namun jika ingin mengganti ke Bahasa Inggris, tinggal pilih saja pilihan bahasanya. Saya pun saat melakukan penarikan memilih bahasa Inggris, karena angkat tangan tidak bisa membaca tulisan Jepang bercampur kanji di mesin ATM.

Hal lain yang saya perhatikan adalah tempat keluar uang saat penarikan di mesin ATM. Jika rata-rata mesin ATM di Indonesia jika mengeluarkan uang maka akan keluar dari samping bawah mesin ATM, sehingga apabila nasabah sedang menarik uang yang cukup banyak akan bisa terlihat oleh orang disekitarnya. Mesin ATM Jepang berbeda, tempat keluarnya uang dari mesin ATM tidak dari samping, namun tepat berada di bagian depan nasabah dekat tombol-tombol mesin ATM. Ketika uang terproses akan luar, maka dari mesin akan terbuka “pintu uang” yang di dalamnya terdapat pecahan uang yang kita ambil. Tangan kita harus merogoh ke dalam lubang tersebut untuk mengambil, baru kemudian langsung dimasukan ke dalam dompet. Jadi orang disekitar kita tidak akan mengetahui berapa banyak jumlah uang yang kita ambil dari mesin ATM. Terlebih lagi di sisi kanan dan kiri mesin ATM diberikan sekat yang cukup lebar yang menghalangi pandangan kanan dan kiri orang disebelah kita untuk melihat. 

Tampilan pintu masuk kartu, buku tabungan serta pintu uang
Mesin ATM di Jepang juga menyediakan kalkulator yang tertempel di samping mesin ATM sehingga bisa dipergunakan oleh nasabah apabila memerlukan. ATM tersebut juga menyediakan kantong amplop uang secara cuma-cuma yang bisa diambil oleh nasabah sehabis melakukan penarikan uang. Masing-masing mesin ATM Jepang juga dilengkapi dengan tombol Robbery Alarm, yakni tombol alarm jika terjadi keadaan mendesak seperti pencurian dan sebagainya. Selain berfungsi untuk transaksi penarikan uang, mesin ATM di Jepang juga berfungsi untuk transaksi penyetoran jika nasabah ingin menabung. Pecahan yang diterima dari 1000 JPY, 2000 JPY, 5000 JPY sampai 10.000 JPY, tidak hanya itu terdapat juga untuk pecahan koin logam yakni 1, 5, 10, 50, 100 sampai 500 JPY. Berbeda di Indonesia yang mesin penyetorannya berdiri sendiri sebagai Cash Deposit Machine, maka di Jepang baik untuk setoran maupun penarikan, bersatu dalam satu mesin ATM.

Pilihan Menu ATM Jepang

お預け入れ: Deposit (memasukkan uang)
お引き出し: Withdrawal (penarikan)
お振込み: transfer ke rekening lain
お振り替え: transfer ke rekening lain milik sendiri (jika punya 2 rekening)
通長記入:pencatatan di buku rekening
残高照会: sisa uang
  • Masukkan kartu ATM dan nomor PIN. Jika memilih transaksi penarikan, masukkan jumlah uang yang diinginkan (perhatian: pada panel akan tertera kanji (kelipatan 1000) dan (kelipatan 10.000). Bisa juga memasukkan jumlah uang secara manual dengan menekan tombol angka).
  • Untuk menyelesaikan transaksi pilih tombol sebagai berikut:
確認 : konfirmasi
訂正 : koreksi
取消 : batalkan transaksi

Bagaimana cara penarikan uang di ATM Jepang?

Pertama yang dilakukan adalah memasukan kartu ATM kita ke dalam mulut kartu di mesin ATM sebelah kanan. Jadi mesin ATM Jepang memiliki dua lubang pintu, sebelah kiri untuk pintu masuk buku tabungan sedangkan sebelah kanan untuk pintu masuk kartu ATM. Jangan sampai tertukar pintu ya, yang bentuknya lebih lebar itu untuk memasukan buku tabungan, sedangkan yang lebih kecil untuk kartu ATM. Kemudian mesin ATM akan meminta kita untuk memasukkan nomor PIN, maka masukan PIN ATM di layar sentuh yang disediakan. Setelah itu pilih transaksi penarikan dan masukan nominal penarikan yang dikehendaki. Jangan lupa untuk melihat jumlah pecahan yang tersedia di ATM tersebut. Misalnya pecahan 10.000 JPY. Jika sudah menekan jumlah penarikan, klik OK. Maka akan ada pilihan untuk pencetakan receipt atau tidak, silahkan dipilih. Jika tidak ingin mencetak receipt maka akan terlihat di layar mesin ATM sisa uang yang ada di rekening tersebut dalam konvensi Yen. Setelah itu ATM akan keluar secara otomatis untuk diambil. Setelah kartu ATM diambil, barulah uang akan keluar dari pintu kotak uang mesin ATM. Posisi pintu kotak uang ini persis di depan perut/badan nasabah dan posisinya terlindungi karena di dalam kotak. Tidak seperti jenis ATM di Indonesia yang pintu keluar uangnya menjulur di bawah sehingga bisa terlihat oleh siapa pun. Lebih Asyik yaa :D -Noni Halimi

9 comments:

  1. Hai Mba Noni, artikelnya sangat membantu sekali. Oh ya, bagaimana dengan rate saat penarikan ya, ada yg bilang ratenya rendah banget, atau memang cuma kena biaya 25000 IDR dengan rate yg normal (kayak di Indo) ? Makasih sebelumnya. Salam

    ReplyDelete
  2. Hallo, terima kasih atas komennya :) Waktu saya penarikan di Jepang justru rate-nya lebih bagus daripada di Indo loh. Yaah walaupun hanya selisih sedikit. Uang yang terdebet akan langsung dikonversi menggunakan rate Jepang, untuk biaya berapa pun penarikannya pokoknya sekali transaksi 25.000 IDR.

    Misal rate di Jepang 100 IDR, maka saat kita penarikan 10.000 JPY, maka uang yg terdebet 1.000.000 IDR plus biaya 25.000 IDR

    ReplyDelete
  3. Update per Jan 2016.
    Penarikan uang dari ATM SMBC dengan menggunakan kartu ATM Mandiri hanya dikenakan biaya Rp 20.000,-
    Untuk exchange rate nya memang bagus, bisa mendekati exchange rate yang ada di Google.

    NOTE !!! : Hindari melakukan penukaran di airport (salah satunya Kansai), karena rate lebih tinggi 36%.

    Sumber : Pengalaman Pribadi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow keren! Thank you sharing dan update infonya yaaa :)

      Delete
  4. Man noni...klo setor tunai BNI d ATM jepang Uda pernah coba kah?tlg infonya,arigatou..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau setor tunai saya belum pernah. Tapi sepertinya sih untuk setor tunai di ATM Jepang misal Japan Post, hanya bisa untuk setor tunai ke Bank tersebut saja. Tdk bisa ke bank lain.

      Kalau BNI sendiri ada kok kantor representative di Chiyoda, Marunouchi, Tokyo.

      Delete
  5. thank you mbak .. artikel nya membantu sekali .. 😁

    ReplyDelete
  6. Siang ka Noni,
    Terima kasih untuk artikel yang keren dan sangat bermanfaat.
    Btw, untuk kartu ATM hasanah debit card, batas penarikannya berapa ya ka ?

    Terimakasih

    ReplyDelete