Saat Ramadhan biasanya banyak anggota rumah yang sibuk juga menyiapkan kue untuk hidangan lebaran. Pun demikian dengan keluarga saya, namun biasanya kami membuat kue-kue itu pada minggu kedua Ramadhan, tidak mepet mau lebaran. Hal itu dikarenakan biasanya hari-hari terakhir Ramadhan kami melancong alias pergi-pergi ke Jawa atau Sumatera, atau jika stay di rumah ya sibuk mempersiapkan lontong sayur, rendang dan opor ayam. Maklum bikin lontongnya khusus, dari daun pisang dan digodok dengan panci besar dan tungku kayu bakar, ekstra lama dan kami membuatnya dengan porsi yang banyak, jadi cukup memakan waktu.
Untuk kue-kue kami biasa membuat kue semprit (ini wajib banget tiap tahunnya, karena ini kue kesukaan Bapak saya, jadi tiap tahun juga wajib banget bersihin nanas, motong nanas, dan ngaduk-ngaduk selai nanas di wajan besar), putri salju, castengels, dan nastar. Sedangkan kue-kue cemilan lain biasanya kami random sesuai selera, namun akhir-akhir ini cemilan yang satu ini tidak pernah absen dari rumah. Terlebih karena adik-adik saya sangat doyan dan agresif banget kalau sudah makan cemilan ini. Sekali buka toples, dikekep sendiri nggak diputar, boro-boro ditaro balik lagi ke meja.
Cemilan ini terbuat dari Choco crunch cokelat yang dilapisi cokelat batangan yang sudah dicairkan, kemudian disusun di atas kertas alas kue, lalu atasnya ditaburi dengan butiran warna warni. Butiran penghias kue ini bisa dibeli di toko membuat kue atau bisa beli di pasar.
Kalau beli Choco crunch dari Nestle sudah pasti agak rugi bandar, berhubung adik-adik saya ganas makannya. Maka biasanya saya membeli Choco crunch KW yang logonya beruang cokelat itu lho, saya beli beberapa toples. Rasanya memang tidak semanis Choco crunch Nestle, namun tidak terlalu menjadi masalah karena pada akhirnya kan ada dibalut dengan cokelat juga. Rasanya akan menjadi manis. Ini semata-mata untuk menekan budget. Sungguh. *pengakuan
Pertama-tama, cokelat batang di iris tipis-tipis dengan pisau. Bagi yang malas mengiris cokelat gunakanlah parutan keju. Saya biasa menggunakan cara ini, sangat mudah dan cepat. Ini untuk mempercepat dan mempermudah proses pecairan cokelat. Cokelat batangan bisa di beli di supermarket, carilah di bagian pudding, agar-agar, dan sejenisnya. Haraga dan merek beragam berkisar 13.000 IDR - 20.000 IDR. Carilah yang rasa Cokelat biasa, atau boleh juga Dark Choco.
Berhati-hati dalam mencairkan cokelat, sungguh ini penting sekali. Cara mencairkan cokelat bukan berarti cokelat dimasukkan ke dalam panci kemudian dipanaskan di atas kompor. Ini akan membuat cokelat melelh dari gosong. Kalau panik kemudian ditambah air? Ini makin memperburuk keadaan, cokelat yang bahannya banyak mengandung minyak memang tidak bisa disatukan dengan air. Akan ada gumpalan gumpalan yang akhirnya malah gagal.
Cara mencairkan cokelat adalah dengan cara merebus air dalam panci, kemudian angkat. Siapkan mangkok yang terbuat dari stainless, letakkan di atas panci tersebut. Kemudian setelah itu, baru masukkan cokelat yang sudah diparut ke dalam mangkok tadi. Ingat, mangkok ya bukan panci. Aduk perlahan. Uap panas dari panci akan disalurkan melalui pantat mangkok stainless yang berada di atasnya. Tak lama, cokelat pun akan mencair.
Setelah cair, masukkan plain choco crunch ke dalam mangkok tadi, aduk-aduk hingga rata. ambil beberapa potong choco crunch dan susun di atas kertas alas kue, dan taburkan butiran warna. Tunggu hingga cokelat cair yang melumuri choco crunch itu kering. Setelah kering, baru kamu bisa memasukkan ke dalam toples dan menyusunnya dengan cantik. Rasanya enak dan bikin ketagihan anak kecil dan orang dewasa. Sangat cocok disajikan untuk acara keluarga di rumah, apalagi momen lebaran. Selamat mencoba :D
|
Mangkok bekas adegan mencairkan cokelat, dan cokelat parut di sisi kiri |
|
Kalau malas mengiris cokelat, gunakan parutan, lihat bentuknya keriting :P |
|
Chococrunch ala-ala siap dihidangkan |