Perempuan itu harus bisa jahit. Itu kata Ibu saya. Ada benarnya juga sih, disamping menjahit itu menyenangkan, bisa berkreasi model baju sendiri dan yang jelas bisa lebih hemat. Saya punya tutor menjahit yang sangat profesional yang tidak lain adalah Ibu saya sendiri. Hehehe.
Awalnya memang agak malas, terlebih harus membuat pola dulu. Saya memang senang menggambar, tapi kalau disuruh menggambar pola, haduh mending disuruh menggambar yang lain deh!
Menggambar pola baju dilakukan di atas alas kertas koran Bapak saya yang sudah tidak terpakai. Pensil 2B yang bertaraf nasional untuk ujian digunakan untuk menggambar, soalnya lebih terang. Untuk ukuran dan lekuk2 menggunakan feeling (ini yang saya belom bisa), sebelumnya sudah pasti harus mengukur badan terlebih dahulu.
Setelah corat coret pola selesai maka dilanjutkan dengan menggunting pola. Jangan lupa, sisi yang digunting dilebihkan 2-3 cm untuk jahitan pinggir lho. Setelah itu barulah kita jeplak di bahan, supaya tidak gerak-gerak, satukan bahan dan kertas pola dengan jarum pentul setelah itu bahan pun digunting.
Selesai jadi guntingan bahan, maka jahitlah kesemuanya. Kemudian diobras dan dijahit kembali.
Dan...jengjeng, baju siap dipakai. Keuntungan menggunakan baju yang dijahit sendiri adalah benar-benar the one and only, nggak ada yang nyamain laah. Extraordinary :D
Saya lebih senang menjahit menggunakan katun jepang. Bahannya lebih tebal, mudah dijahit dan motifnya sangat cantik. Untuk mendapatkan katun jepang dengan motif-motif kimono yang langsung di import dari Jepang bisa dicari di Blok A Tanah Abang lantai B2 di Toko Sunardi. Banyak motif kain cantik di sana. Harga per meternya sekitar Rp. 35.000 - Rp. 50.000. Yuk, menjahit!
No comments:
Post a Comment