Tuesday, July 9, 2013

Belajar dari Pohon Jati

Tahu bagaimana cara pohon jati bertahan hidup pada musim kemarau? Ya, pohon jati bertahan hidup dengan cara meranggas, yakni menggugurkan daun-daunnya. Musim kemarau dengan panas terik serta limit air yang tidak melimpah seperti musim penghujan mengharuskan pohon jati melewati harinya dengan melepas dedaunan yang ia miliki. Saat musim kemarau itu pohon jati sedang menempa dirinya untuk sanggup bertahan dengan ujian kekurangan air dan panasnya cuaca. Kalo bisa pohon jati itu pake payung atau beli es teh di warung sebelah saking panasnya, pasti lebih enak ya! *ngarep* Namun pohon jati bersabar. Daun jati yang sangat banyak tentunya akan menghabiskan banyak porsi air untuk pohon jati bertahan hidup. Pohon jati melewati ujian tersebut sambil menggugurkan masalah di daun dan memperbaiki kualitas kayu di batangnya. Pohon jati justru sedang berproses membangun dirinya menjadi salah satu pohon terbaik di bumi kita.

Apa kira-kira hikmahnya??

Andaikan daun-daun tersebut adalah dosa-dosa kita. Saat kita mau berjuang dan bersabar dari ujian Allah, maka Allah akan memberikan karunia berupa bergugurannya dosa-dosa. Selalu ada hikmah di setiap ujian hidup yang kita lalui. Tidakkah kita merasa?

Saat ujian datang, hadapi dengan senyuman. Ya... Allah sedang memperhatikan kita. Saat kita menghadapi ujian dengan sabar, maka kita berproses menjadi pribadi yang lebih baik juga. Saat itulah dosa-dosa kita berlepasan dalam diri, kita merasakan hidup ini lebih tenang dan bahagia. Bahagia itulah hadiah terbaik yang diraih manusia sekaligus karunia dari Allah.

"Tidaklah seorang Muslim ditimpa gangguan berupa penyakit dan lain-lainnya, melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daunnya." (HR. Bukhari Muslim)

Semoga Bermanfaat.-Noni Halimi


No comments:

Post a Comment