Tuesday, July 9, 2013

Why Noni Halimi Aru ?

Nama adalah sebuah identitas manusia untuk mudah dikenali. Nama adalah doa dari orang tua kita. Nama lengkap saya adalah Noni Halimi. Noni diambil dari nama kecap yang kebetulan truk muatan kecap itu lewat saat Bapak ke Rumah Sakit saat kelahiran saya hahaha. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Noni artinya adalah Nona kecil, anak kecil, atau panggilan untuk perempuan di Belanda. Makanya kita sering mendengar "Noni Belanda". Semoga nantinya saya tetap awet muda seperti nona kecil hehe. Sudah sesukses apa pun, jangan besar hati, namun bersikap seperti nona kecil yang tetap low profile *tsaaaah*. Halimi diambil dari salah satu asma'ul husna , yakni Al-Halim yang artinya Maha Penyantun. Diharapkan nantinya saya menjadi orang yang menyantuni banyak orang, dan mudah untuk memberi, aaamiiin :'D

Lepas dari arti nama kita, pastinya kita punya nama yang biasa kita gunakan di sosial media, username, alamat email dan sebagainya. Saya selalu menggunakan identitas nama lengkap saya untuk berbagai username. Karena nama saya cukup simpel, Noni Halimi. Namun terkadang saya menambahkan Aru di belakang nama saya, sehingga menjadi : Noni Halimi Aru. Why Aru? Banyak orang yang bertanya, jawabannya simpel, itu nama depan Bapak saya :D Kenapa hanya nama depannya saja? Karena nama Bapak saya panjang : Mohammad Aru Syeif Fachruddin Assadullah. Ribet bener kan kalo saya pake semuanya :P

Sampai kapan pun, nama Bapak saya akan nyangkut di belakang nama saya. Mengapa harus nama Bapak? Kalau di negara Barat, setiap wanita yang menikah, maka nama belakangnya diganti menjadi nama suami mereka. Misalnya Michelle Obama, Hillary Clinton, dan sebagainya. Bahkan yang menyedihkan di kalangan remaja banyak yang menempatkan nama pacar di belakang nama mereka. Bagaimana menurut Islam? Ternyata dalam Islam, wanita tetap memakai nama Bapaknya.

"Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan memakai nama Bapak-Bapak mereka, itulah yang lebih adil di sisi allah." (QS. Al-Ahzab: 5)

"Barang siapa yang menasab kepada selain Ayahnya dan ia mengetahui bahwa ia bukan Ayahnya, maka surga haram baginya." (HR. Bukhari)

Sungguh telah datang ancaman bagi wanita yang menisbatkan kepada selain Ayahnya. Maka dari itu tidak boleh seorang wanita menisbatkan dirinya kepada suaminya sebagaimana ada di Barat. Nama Bapaknya akan senantiasa melekat kepadanya. Bahkan sampai liang kubur pun nama yang ditulis di batu nisan adalah nama Bapak. Jadi kalau ada yang punya pacar dan pake nama belakang dengan nama pacar, pikir-pikir lagi deh, yang sudah menikah aja nggak boleh :D

Budayakan nama Bapak kita di belakang nama kita, selain untuk mempublish nama Bapak kita, akan memudahkan orang yang nantinya akan ijab kabul sama kita kan, karena udah sering denger nama Bapaknya *lah* :D - Noni Halimi

2 comments: