Wednesday, December 9, 2015

Surat untuk Anakku di Masa Depan

Dear Shin Umar Abqary,
Ama tahu ketika engkau membaca tulisan ini, mungkin zaman sudah semakin canggih. Begitu mudahnya engkau bisa mendapatkan tulisan ini nantinya. Semoga tulisan ini bisa menjadi doa dan penyemangatmu kelak, nak..

Shin Umar Abqary anakku,
Terima kasih Ama dan Apak ucapkan untuk kehadiranmu disisi kami, terima kasih telah memberikan banyak keceriaan kepada kami, dan tentunya terima kasih telah memberi banyak pelajaran kepada kami.

Darimu kami belajar banyak nak.. Sejak dalam kandungan, Ama belajar untuk bersabar selama 9 bulan menanti kehadiranmu, belajar untuk disiplin memenuhi asupan makan untukmu, belajar untuk cerdas melahap buku bacaan untuk persiapan kelahiranmu, belajar berjuang untuk melahirkanmu. Apakmu belajar banyak berkorban nak, ia rela bolak balik memutar perjalanannya demi menjemput Ama, selalu menemani Ama ke Dokter untuk memastikan bahwa kamu baik-baik saja, membelikan stok kelapa hijau untuk asupan kamu setiap hari, rela bangun tengah malam hanya untuk memijat Ama yang semakin hari semakin sulit tidur dengan posisi sempurna, ia jg rela meluangkan waktunya untuk sekedar menemani Ama jalan-jalan pagi dua bulan menjelang kelahiranmu, atau bahkan bersusah susah menemani Ama membeli perlengkapan untuk menyambutmu.

Kami belajar tidak egois satu sama lain, kami berbagi tugas, dan kami belajar manajemen waktu. Ketika kamu lahir untuk pertama kalinya, Ama dan Apak masih sama-sama belajar, belum pernah mengasuh anak bayi baru lahir. Kami bergantian menjagamu siang malam, memastikan kamu tidak menangis, memastikan popokmu kering, memastikan kamu hangat, memastikan kamu tidur nyenyak dan memastikan kamu tidak lapar. 

Bukan hanya itu nak, kehadiranmu mengajarkan kami bahwa kami telah menjadi orang tua, maka kami harus bersikap layaknya orang tua. Tidak mudah nak menjadi orang tua, suatu saat engkau akan mengalami fase tersebut dan mengerti. Maafkan Ama dan Apak jika nantinya kami belum bisa menjadi orang tua yang sempurna untukmu. Namun yakinlah nak, apa pun yang kami berikan untukmu, adalah yang terbaik yang kami punya.

Shin Umar Abqary buah hati kecil kami, 
Jika engkau telah dewasa nanti, jadilah insan yang sholeh nak, orang yang senantiasa mendirikan Shalat. Seperti doa yang senantiasa Ama dan Apak panjatkan setiap hari, Rabbi hablii minasshaalihiin, Ya Allah anugerahkankan kepadaku seorang anak yg termasuk orang-orang yang shaleh. Jadilah anak yg takut akan Allah, menjalani segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Jadilah anak yang berbakti kepada orang tua, senantiasa mendoakan kedua orang tuanya. Orang yang membanggakan keluarga besar. Jadilah anak yang dermawan nak, yang senantiasa menginfakkan sebagian hartanya untuk kaum papa. 

Shin Umar Abqary,
Jika engkau terjatuh nanti, maka ingatlah bahwa hidup ini memang ujian nak. Hidup ini perjuangan. Kita tidak dilahirkan untuk menjadi manusia yang pasrah, namun kita dilahirkan untuk menjadi petarung-petarung tangguh. Yakinlah nak, seperti janji Allah di Al Quran, sesungguhnya Allah tidak membebani suatu kaum lebih dari kemampuannya, dan bersama kesulitan ada kemudahan. Selalu ada jalan keluar di setiap persoalan. Jangan menyerah nak, suatu saat engkau akan memetik hasil atas semua perjuanganmu selama ini.

Jika engkau sukses nanti, jadilah pribadi yang rendah hati nak. Ingatlah segala yang engkau miliki hanyalah titipan dari Allah yang kapan saja bisa Allah cabut darimu. Maka bersikaplah selayaknya hamba yang tiada daya upaya kecuali dengan pertolonganNya. Jika engkau sudah berada di atas, jangan lupa untuk ingat ketika engkau di bawah, jangan mendzalimi orang lain demi terangkatnya kedudukanmu, jangan mencari perhatian makhluk hanya demi kesuksesanmu, dan jangan pula menjadikan cara-cara haram untuk kepentinganmu. Sungguh berada di posisi atas juga merupakan ujian dari Allah untukmu, apakah engkau akan bersyukur ataukah justru kufur.

Jika engkau berlebih harta, maka jangan bangga nak, karena sebagian hartamu adalah milik sebagian lain yang membutuhkan. Jangan habiskan semua untuk kepentinganmu sendiri, jadilah orang yang lemah lembut kepada kaum yang membutuhkan. Harta bukan segalanya nak, bahkan untuk ke surga kamu tidak membutuhkan semua itu. Jadikanlah hartamu berkah, sehingga makin bertambah dan makin membawa berkah, bukan membawa susah. Jika ada yang tidak berharta maka jangan pandang rendah, karena ukuran derajat manusia bukan dilihat dari seberapa besar rumah miliknya, seberapa banyak mobilnya atau seberapa digit isi rekening miliknya. Ada pun semuanya ditentukan oleh ketaqwaannya kepada Allah.

Shin Umar Abqary jagoan kami,
Jadilah anak yang tangguh, tegas dan pemberani seperti khalifah Umar bin Khattab. Mama dan Apak memberi namamu seperti nama salah satu khalifah terbaik Rasulullah agar kamu bisa meneladani beliau nak. Jangan takut untuk melakukan segala sesuatu yang benar. Jadilah orang yang senantiasa berfikiran maju, seperti arti namamu, Shin. Di saat kebanyakan orang hanya bisa membuat masalah, maka kamu harus mendatangkan solusi. Berpikirlah selangkah lebih maju dari orang kebanyakan, maka engkau akan jauh lebih sukses. Abqary, kami ingin kamu menjadi anak yang cerdas nak, bukan hanya cerdas untukmu sendiri, tapi bisa mencerdaskan orang lain.

Shin Umar Abqary anakku,
Kami mencintaimu karena Allah
Semoga kita sekeluarga bisa dipertemukan kembali di Jannah-Nya.

Salam hangat
Ama dan Apak
Orang yang selalu mendoakanmu
❤️❤️❤️❤️❤️

No comments:

Post a Comment