Wednesday, December 3, 2014

Masjid Chakrabongse


Bagian dalam Masjid Mungil Chakrabongse
Thailand bukan negara Muslim, dan sebagai seorang Muslim, hasrat saya mencari Masjid di Thailand semakin besar. Baca-baca buku panduan jelajah Bangkok saya menemukan satu Masjid yang kiranya wajib untuk saya kunjungi, namanya Masjid Chakrabongse. Masjid ini berlokasi di sekitar Khaosan Road dan Chakrapong Road. Saya memang tidak membayangkan Masjid besar layaknya di Malaysia. Saya sepakat (seorang diri) memasukkan Masjid Chakrabongse ke dalam itinerary. Berhubung saya yang bikin itinerary jadi suka-suka saya mau kemana :D

Jadwal kami ke Masjid ini adalah malam hari ketika kami berjalan kaki menyusuri Chakrapong Road. Banyak kuliner dan jajanan di sekitar jalan ini. Bahkan di salah satu perempatan jalan, ada yang tidak dilewati mobil dan dijadikan sebagai bazar makanan. Saya dan rekan-rekan menyempatkan diri membeli kebab dan sejenis pancake. Memang lapar menyebabkan bodoh. Pantes kalau jaman dulu kita mau aja dijajah. Alasannya apa? Karena pada kelaperan. Selesai memesan makanan, karena lapar yang menyerang, kami langsung menyantap tanpa mengabadikan foto makanan tersebut. Aarrggghhhh! *lebay* 

Tidak jauh dari area tersebut, saya berpapasan dengan seorang Bapak yang mengenakan peci kupluk. Entah mengapa saya juga yakin bahwa Bapak ini Muslim, walaupun bentuk pecinya memang gak mirip-mirip peci sih. Cuma aura sholehnya berasa *tsahelaaah* Tanpa komando langsung tanya Masjid Chakrabongse ada dimana. Dan benar sajaaaa...ternyata Bapk itu Muslim dan menunjukkan bahwa Masjid Chakrabongse ada di gang sebelah.

Kami kegirangan dan menuju pintu gang yang dimaksud oleh bapak tersebut. Kami menemukan plang tulisan Chakrabongse Mosque. Dan melirik ke arah gang persis di depan kami. Agak kecil bentuknya, lebih mirip gang senggol. Yaa apa pun itu, saya tetap gembira bisa menemukan tempat ini. Kami masuk ke dalam gang tersebut, dan mulai tercium aroma masakan dari rumah-rumah. Ternyata di sana banyak rumah yang menjual makanan, mungkin seperti warteg untuk anak-anak kost. Harum masakan yang khas dan sedaaap. Ini wangi masakan halal. Sungguh kontras dengan aroma masakan yang ada di sepanjang pinggir jalan Chakrapong Road tadi. Tak jauh dari mulut gang, kami menemukan pintu gerbang bertuliskan Chakrabongse Mosque. Alhamdulillah sampai.

Kami masuk berurutan dan berniat melepas alas kaki ketika sampai di depan Masjid. Ketika kami melepaskan alas kaki, ada seorang mas-mas yang menanyakan kami hendak apa? hendak sholat? Beliau berbicara bahasa Melayu, kami langsung jawab rehat sejenak ingin sholat Isya. Kemudian mas-mas itu bilang, “Ya boleh sekejap, kerana Masjid ini nak tutup, dah malam.” Saat itu memang menunjukkan pukul 20.30 malam. Mungkin karena Masjid ini dikelola oleh mereka, ada jam malam, terlebih kami juga serombongan wanita-wanita lemah (halaaah) yang seharusnya nggak boleh keluyuran malam-malam.

Tirai
Begitu masuk ke dalam Masjid langsung adeeeeem dan dingin parah. Tadinya kami gerah segerah-gerahnya jalan malam, habis masuk Masjid langsung nyeesssss....Angin dari kipas angin super kenceng membuat kami betah di dalam Masjid. Kalau nggak inget disuruh buruan sama mas-mas tadi, mungkin kami sudah nginep aja di Masjid :D Tiap saya datang ke Masjid mana pun di luar dari Jakarta dan kota-kota besar lainnya, atau ke Masjid di negara lain dengan pendudukan Muslim yang minoritas, membuat saya makin bersyukur bahwa saya sangat difasilitasi oleh tempat ibadah yang memadai, jangan sampe kalah semangat dengan saudara-saudara saya yang berada di daerah yang minoritas Muslim. Sempatkan untuk mengunjungi Mesjid di mana pun kamu bepergian, kamu akan belajar banyak.
Lemari Buku Mushaf
Mejeng di depan gang

No comments:

Post a Comment