Sunday, April 6, 2014

KL Trip : 24 January 2014 (LCCT - KL Sentral - Dataran Merdeka - China Town - Petaling Street)

Hari ini merupakan perjalan saya berdua dengan sahabat saya dari SMA yakni Febi untuk berkeliling Kuala Lumpur. Kami sudah jauh hari memesan tiket Air Asia dengan harga CGK – KL 99.000 IDR dan KL – CGK 199.000 IDR. Harga yang cukup murah untuk tamasya ke KL lah. Sebelumnya saya sudah pernah ke KL dengan rekan kuliah saya, namun waktunya sempit dan hanya berkunjung ke beberapa tempat. Dan saat itu kali pertama saya keluar negeri sehingga tidak ada persiapan itinerary dan sebagainya. Kali itu kami berempat, cukup memakan waktu banyak karena mengatur orang lebih banyak. Kali ini hanya berdua, mungkin akan lebih fleksibel.

Pesawat kami take off pukul 12.45 WIB dan pukul 11.00 saya sudah sampai ke bandara untuk melakukan self check in. Air Asia memiliki fasiitas self check in sehingga untuk check in tidak perlu mengantri, kita hanya cukup menuju ke mesin self check in yang disediakan Air Asia, dengan teknologi layar sentuh hanya memasukkan nomor booking saja, dan kita sudah bisa memilih untuk check in untuk kita snediri termasuk guess yang ada di tiket kita apabila kita memesan berbarengan dengan teman atau keluarga dalam satu itinerary tiket. Kita juga bisa memilih untuk check in pada saat depature juga sekaligus arrival sehingga pada saat pulang kita tidak perlu lagi bergegas untuk check in.

Tidak terasa pukul 11.30 dan Febi masih belum juga sampai Bandara Soekarno Hatta Terminal 3, keberangkatan Internasional. Saya mulai panik, ia memberi kabar masih di dalam tol. Dengan waktu tipis, akhirnya Febi datang dan langsung saya suruh naik ke lantai 2 dan menuju ke Boarding Room. Saya sudah menunggu di depan Boarding Room. Tentunya saya tidak dapat masuk Boarding Room tanpa Febi, kalaupun saya sudah masuk ya tidak dapat keluar lagi, masa saya ke KL sendirian. Akhirnya Febi pun datang dengan bergegas kami menuju antrian Boarding Room keberangkatan internasional. Waktu yang cukup sempit dan sudah masuk waktu Dzuhur, Saya pun bergantian sholat Dzuhur dengan Febi di Musholla Baording Room, tak lama penumpang Air Asia tujuan Kuala Lumpur dipanggil untuk naik pesawat.

Perjalanan ditempuh dalam waktu 2 jam dari Jakarta menuju Kuala Lumpur. Perkiraan kami akan sampai di Kuala Lumpur adalah pukul 15.45 atau sekitar pukul 4 sore waktu Kuala Lumpur. Terdapat perbedaan waktu 1 jam lebih cepat antara Jakarta dan Kuala Lumpur. Apabila di Jakarta masih pukul 15.00 maka di Kuala Lumpur sudah pukul 16.00. Beruntung kami duduk bersebelahan dan tak terasa terbang 2 jam pun usai.

Sampai di bandara low cost carrier Kuala Lumpur, kami menuju bagian imigrasi untuk cek in ke Malaysia.  Saya juga melihat bagian transit untuk penumpang yang akan meneruskan perjalanan selanjutnya. Wah serunya. Pasti destinasi yang cukup jauh biasanya yang transit seperti itu.

Imigrasi di Malaysia tidak cukup rumit namun memang sangat ketat untuk masalah barang bawaan, terutama saat imigrasi pulang ke negara asal, akan sangat ketat dan diperhatikan. Saya sempat kehilangan satu botol parfum yang baru saja saya beli ketika saya lupa meletakannya di tas yang akan masuk ke cabin, seharusnya saya meletakan di koper saya yang akan dimasukkan ke dalam bagasi. Selain itu berat maksimum barang bawaan juga ditimbang. Biasanya penimbangan dilakukan apabila kita terlihat membawa barang berat dan ukuran koper besar. Intinya sih petugas Malaysia ketat jika berurusan dengan barang bawaan.

Sesampainya di bandara, Saya dan Febi langsung membeli Simcard untuk berkomunikasi selama di Kuala Lumpur. Saya pilih provider Maxis dan paket internet 1GB. Harga Simcard perdana di KL cukup mahal, sama dengan di Singapura. Harganya 35RM atau setara dengan hampir 134.000 IDR sangat berbeda jauh dengan Simcard yang bisa dibeli di Jakarta dengan harga 5.000 sampai 10.000 IDR saja. Dengan menyerahkan Passport saya, pembelian simcard pun diproses. Sama seperti di Jakarta, untuk mendaftarkan dan mengaktifkan Simcard biasanya akan memasukkan nomor KTP atau nomor Identitas. Pun demikian dengan di sini, maka untuk warga negara asing wajib menunjukkan passport.

Setelah itu kami bergegas menuju tempat pemberhentian bus menuju KL Sentral, lokasinya di sebelah kiri bandara dekat dengan Musholla. Harga tiket bus yang mengantar dari Bandara LCCT menuju KL Sentral adalah 8 RM per orang. Tiket bisa dibeli di kounter dalam bandara atau dapat dibeli langsung di tempat pemberhentian bus, sesaat sebelum naik bus. Perjalanan menghabiskan waktu sekitar 2 jam, karena cukup macet. 

Di dalam bus, Febi langsung membuka bekal  makanan nasi rendang yang dibawakan oleh Mamanya. Saat tutup tempat makan dibuka, wuissss langsung semerbak wangi khas rempah masakan rendang. Celotehku dalam hati “Ini baru rendang asli Padang, Indonesia, bukan rendang yang dibuat oleh Malay hehehe” Beberapa penumpang menoleh ke arah kami karena wangi makanan kami, tapi rasa lapar seolah tidak memedulikan, biarkan saja. Langsung kami menghajar bekal rendang sampai tak bersisa, perut pun langsung kenyang mendadak. Alhamdulillah. Ludesss.

Sampai di KL Sentral, tadinya kami akan bertemu dengan rekan Febi yakni Bang Wasif yang merupakan perserta salah satu acara konferensi di UI. Beliau ingin mengantar kami ke hostel. Saya sebenarnya tidak ingin merepotkan, sehingga saat itu saya bilang untuk mengurungkan niat saya, kita pergi sendiri. Akhirnya dibatalkan janji bertemu. Namun memang sudah ditakdirkan oleh Allah untuk bertemu, pada saat  kami ingin membeli tiket bus Genting  Highland untuk kepergian esok hari, kami bertemu di eskalator. Febi dan Bang Wasif berpapasan. Ya akhirnya kami membeli tiket diantar Abang tersebut serta beliau pun mengantar kami menuju Hostel Submarine dekat Pasar Seni.

Alhamdulillah kami sangat terbantu sekali, karena saat malam pasti agak sulit menemukan hostel tersebut.
Selepas check in di hostel dan membayar biayanya, saya dan Febi meletakkan koper. Saya memang sudah jauh hari memesan hostel tersebut via online internet melalui situs booking.com dan harga yang tertera dengan yang saya bayar sama. Saya cukup berlega hati. Harga hostel sekamar berdua dengan fasilitas AC untuk 4 hari 3 malam adalah 210 RM (sehingga per orang harus membayar 105 RM). Harga yang cukup bersahabat bukan? Kami pun hanya meletakkan koper dan melanjutkan petualangan kami. Bang Wasif katanya bersedia mengantar. Kami berkeliling sekitar dataran merdeka saja.

Saya bertiga melipir di sisi-sisi Central Market sehingga bisa tembus ke Dataran Merdeka, wah saya baru tahu jalan ini. Dulu saya pikir dataran merdeka itu jauh sekali, karena dulu saya naik taxi. Ternyata dekat sekali ya kalau dari Central Market. Maklum, sejak pengalaman pertama saya ke luar negeri dahulu tanpa persiapan, saya jadi harus membuat itinerary dan menghafalkan rute serta peta jalanan. Kami berhenti di deretan toko yang menjual barang kesenian, dari mulai gambar-gambar, lukisan, kerajinan tangan.

Toko Lukisan Karikatur di sekitar Central Market
Contoh Hasil Seni Pasir

Tak kalah menariknya ada bule yang sedang membuat kreasi pasir dalam botol. Ia seorang wanita dan membuat hasil kreasinya di depan banyak orang sehingga kami dapat menyaksikan cara pembuatannya secara gratis. Luar biasa lincah dan lihai sekali, Butiran pasir bisa berbentuk indah dan berbagai paduan warna yang cantik. Saya pernah punya botol tersebut di rumah, kala itu Bapak membawakan dari Arab Saudi dan Yordania, katanya ini semua dalamnya pasir.

Gadis Seniman Pasir

Lepas itu, kami tadinya ingin diajak berkeliling dengan kereta (mobil) oleh rekannya Bang Wasif, namun karena rekannya memarkir mobilnya di tempat yang tidak diijinkan memarkir kendaraan, maka ban mobil pun di borgol dan kena denda. Wuih. Memang memarkir saja di KL tidak boleh di sembarang tempat. Padahal itu lokasi pinggir jalan biasa yang dilewati lalu lalang orang. Alhasil kami berjalan kaki saja sekitar China Town dan Petaling Street. Area ini adalah kawasan untuk etnis China dan banyak pedagang yang berjualan cinderamata KL serta kawasan restoran pinggir jalan.

Suasana China Town
Pedagang di China Town

Bungaaaaaa :D

Toko Bunga China Town

Suasananya sangat meriah dengan lampion menghiasi bagian atas, penuh warna merah dan sisi kanan kiri banyak dagangan dan penjual berbagai macam belanjaan. Kami berkeliling sambil melihat-lihat. Aroma masakan pun beragam, ada pula aroma masakan babi yang sangat asing bagi saya, namun lama kelamaan jadi hafal. Tentu saya dan Febi tidak memilih lokasi tersebut untuk makan, saya akan mencari restoran arab atau restoran yang berlabel halal saja.

Pedagang Buah di Petaling Street

Di Petaling Street selain terkenal dengan harga barang yang murah dan dapat ditawar, terkenal juga area yang rawan dan banyak copet. Maka berhati-hatilah saat berkeliling di sini, pastikan tas berada di posisi depan, terutama dompet, barang berharga HP, kamera serta passport.

Pulang dari keliling China town dan Petaling kami pun pulang. Esok hari waktunya berkelana sendiri ya tanpa perantara, sepertinya saya dan Febi akan lebih menikmati petualangan sendiri :)

Cek pengeluaran hari ini :
Minum @ 3.2 RM x 2 = 6.4 RM
SIMCARD @ 35 RM x 2 = 70 RM
Tiket Genting @ 10.30 RM x 2 = 20.60 RM
Tiket LRT KL Sentral – Pasar Seni = Free by Bang Wasif
Hostel Twin Bed 4D3N = 210 RM
Tiket Bus @ 8 RM x 2 = 16 RM
Total = 323 RM

4 comments:

  1. halo kak, nice untuk blog kakak, kak mau tanya waktu check imigrasi di terminal 3 itu nanti apa ada periksa / nanya-nanya uang saku segala sih kak? saya belum pernah naik pesawat, kalau misalkan tiket pesawat pulang pergi udah ditangan, hotel pun udah ada, apa ada kendala? mohon infonya, terimakasih.

    ReplyDelete
  2. Halo Joohyorin, terimakasih sudah blogwalking.
    Saat check in imigrasi hanya menyerahkan paspor dan boarding pass, biasanya tidak ditanya apa-apa oleh petugas imigrasi Indonesia.
    Lain halnya dengan imigrasi negara tujuan, biasanya akan ditanya kunjungan dlm rangka apa? (jawab saja liburan), berapa hari, tinggal di hotel mana dan kapan akan rencana kembali ke negara asal. Hanya pertanyaan standar. Ada pula petugas yg tdk bertanya apa-apa. Memiliki tiket pulang dan sudah booking hotel akan lbh baik, Mudah-mudahan tidak ada kendala :)

    ReplyDelete
  3. terimakasih kak Noni yang cantik.....alhamdulillah dapat keterangan dari kakak, jadi excited banget nih kak mau liburan ke negara tetangga, aku juga 6 bulan lalu dapet tket promo AA, jadi insyaallah minggu depan baru kesananya,aamiin moga aja ya kak gak ada kendala apa-apa......aku suka banget baca baca postingan kakak, banyak menginspirasi...terus ngeblog ya kak....^_^, ada tumblr gak kak? soalnya saya jarang aktif di blog sekrang, lebih sering update tumblr...hehehe

    ReplyDelete
  4. Subhanallah :D Yaah saya gak update tumblr hehehe, kalau mau ngobrol boleh kok ngirim google hangouts. Semoga persiapannya lancar dan tidak ada kendala.

    Untuk ceklis barang bawaan bisa cek lagi di : http://nonihalimi25.blogspot.com/2014/08/packing-list-barang-bawaan-traveling.html

    Untuk check in imigrasi keberangkatan penerbangan intl AA bisa cek di : http://nonihalimi25.blogspot.com/2014/08/check-in-penerbangan-internasional.html

    Semoga membantu, ditunggu update foto2 hits-nya :D

    ReplyDelete