Akomodasi yang harus dipikirkan saat kita traveling ke Jepang salah satunya adalah penginapan. Membayangkan Negara Jepang dengan tingkat biaya hidup yang cukup tinggi membuat saya awalnya cukup khawatir menemukan hostel yang 'on budget'. Maklum, setiap traveling saya tidak biasa menginap di tempat penginapan yang mahal, saya selalu mencari range harga middle – end, demi pengiritan kantong. Namun ternyata, tidak sulit juga lho menemukan tempat penginapan dengan harga yang cukup murah.
Di Jepang sangat menjamur yang namanya Capsule Hotel atau Kapuseru Hoteru, yakni penginapan dengan kamar mini yang hanya berisi jajaran kasur-kasur berbentuk kapsul atau peti saja. Jepang memang sangat terbatas dalam ruang karena negara kecil, maka dimanfaatkan sedemikian hingga ruangan kecil bisa menampung orang banyak, hingga tercetuslah hotel kapsul. Ruang untuk tidur tamu lumayan kecil yang berbentuk peti modular terbuat dari plastik atau fibberglass berukuran 2 x 1 x 1.25 meter. Ruangan ini menyediakan fasilitas kasur dan fasilitas hiburan di dalamnya seperti televisi dan koneksi internet. Jangan khawatir, privasi tamu terjaga dengan adanya tirai dan pintu fibberglasss di bagian ruang masuk kamar. Harga menginap per malam di hotel kapsul ini tergolong murah berkisar antara 2000 JPY sampai 4000 JPY. Namun berhubung saya agak horor tidur di ruangan sempit dan berasa peti mati, maka saya mengurungkan niat untuk mencoba jenis penginapan seperti ini :D
Ada pun perjalanan saya ke Jepang mengunjungi tiga kota besar, yakni Tokyo, Kyoto dan Osaka. Masing-masing penginapan memiliki kesan tersendiri. Hari pertama saya menginap di Bandara Internasional Tokyo Haneda, berhubung kami baru landing pukul 11 malam dan tidak memungkinkan untuk perjalanan mencari penginapan. Akhirnya kami dari awal sudah memutuskan untuk bermalam di bandara menunggu pagi hari baru kami memulai perjalanan. Berikut hasil review dari saya mengenai hostel yang saya tempati selama di Jepang :
Di Jepang sangat menjamur yang namanya Capsule Hotel atau Kapuseru Hoteru, yakni penginapan dengan kamar mini yang hanya berisi jajaran kasur-kasur berbentuk kapsul atau peti saja. Jepang memang sangat terbatas dalam ruang karena negara kecil, maka dimanfaatkan sedemikian hingga ruangan kecil bisa menampung orang banyak, hingga tercetuslah hotel kapsul. Ruang untuk tidur tamu lumayan kecil yang berbentuk peti modular terbuat dari plastik atau fibberglass berukuran 2 x 1 x 1.25 meter. Ruangan ini menyediakan fasilitas kasur dan fasilitas hiburan di dalamnya seperti televisi dan koneksi internet. Jangan khawatir, privasi tamu terjaga dengan adanya tirai dan pintu fibberglasss di bagian ruang masuk kamar. Harga menginap per malam di hotel kapsul ini tergolong murah berkisar antara 2000 JPY sampai 4000 JPY. Namun berhubung saya agak horor tidur di ruangan sempit dan berasa peti mati, maka saya mengurungkan niat untuk mencoba jenis penginapan seperti ini :D
Ada pun perjalanan saya ke Jepang mengunjungi tiga kota besar, yakni Tokyo, Kyoto dan Osaka. Masing-masing penginapan memiliki kesan tersendiri. Hari pertama saya menginap di Bandara Internasional Tokyo Haneda, berhubung kami baru landing pukul 11 malam dan tidak memungkinkan untuk perjalanan mencari penginapan. Akhirnya kami dari awal sudah memutuskan untuk bermalam di bandara menunggu pagi hari baru kami memulai perjalanan. Berikut hasil review dari saya mengenai hostel yang saya tempati selama di Jepang :
Foto bersama Chieko-san plus dapat oleh-oleh origami dan permen Jepang |
Salah satu kasur di Khaosan Tokyo Original |
Penginapan di Tokyo – Khaosan Tokyo Original
[+] Lokasi strategis tidak begitu jauh dari Stasiun Asakusa
[+] Lingkungan cukup aman dan nyaman walaupun pulang larut malam
[+] Pengurus hostel namanya Chieko-san, ramah dan mahir berbahasa Inggris sehingga mudah komunikasi
[+] Harga cukup terjangkau, saat itu kamar dormitory khusus wanita 2200 JPY / malam / orang (Harga pemesanan Oktober 2014)
[+] Kamar ber-AC dan cukup sejuk. Kasur dan suasana kamar cukup nyaman, homey banget
[+] Tersedia fasilitas Wifi 24 jam non stop dengan kecepatan super
[-] Kami dapat kamar di lantai 2 sehingga butuh menaikan dan menurunkan barang
[-] Kamar mandi cukup sempit, namun lumayan nyaman.
[-] Hanya tersedia satu kamar mandi dan satu toilet sehingga untuk pemakaiannya harus bergantian
[-] Kami memesan kamar dormitory sehingga berbarengan dengan penghuni lain, agak kurang nyaman ketika ingin mengobrol dengan travelmate, harus bisik-bisik agar tidak mengganggu. Tidak bisa leluasa packing juga kalau sudah larut, khawatir berisik dan mengganggu penghuni kasur-kasur sebelah.
Tampak luar Piece Hostel |
Source : google.com |
Penginapan di Kyoto – Piece Hostel
[+] Lokasi strategis tidak begitu jauh dari Stasiun Kyoto cukup berjalan kaki. Namun posisinya agak masuk gang. Walaupun demikian masih terbilang cukup mudah untuk ditemukan
[+] Lingkungan cukup aman dan nyaman walaupun pulang larut malam
[+] Harga cukup terjangkau, untuk kamar private room berdua seharga 3400 JPY / malam / orang. Karena sharing cost, jadi agak ringan.
[+] Kamar cukup mini namun tetap nyaman, kualitas kasur hotel dan di dalam kamar terdapat wastafel serta hair dryer.
[+] Tersedia fasilitas Wifi 24 jam non stop dengan kecepatan super
[+] Ada fasilitas lift
[+] Free sarapan pagi, kalau mau membawa untuk bekal juga bisa
[+] Free onigiri sampai dengan siang hari. Jadi disediakan onigiri yang sudah di wrapping dengan ukuran lumayan jumbo yang bisa kita ambil sepuasnya. Lumayan banget. Bahkan saya ambil 2 buah untuk makan siang *mumpuuung. Rasanya pun super enak, nasinya manis asin dan baru kali itu saya makan onigiri langsung di Jepang. Beda rasanya dengan onigiri ala-ala di Indonesia.
[+] Namanya sih hostel, namun menurut saya sudah mirip dengan hotel, mungkin sekelas Tune Hote milik Air Asia.
[-] Kamar mandi terdapat di lantai 1, jadi kita tidak bisa sepuasnya wara wiri ke kamar mandi. Terlebih jika kita mendapat kamar di lantai atas.
Hotel Kaga, Osaka |
Penginapan di Osaka – Hotel Kaga
[+] Lokasi strategis tidak begitu jauh dari Stasiun Shin Imamiya, Osaka cukup berjalan kaki. Namun posisinya agak masuk gang. Waktu kami sampai Osaka sudah malam hari jadi agak kesulitan mencarinya, namun kalau siang hari mungkin akan lebih mudah.
[+] Harga cukup terjangkau, untuk kamar private room berdua seharga 1700 JPY / malam / orang. (Harga pemesanan bulan Oktober 2014)
[+] Kamar cukup mini namun tetap nyaman, terlebih bentuk kasurnya tatami / kasur lipat jepang dan futon yang unik.
[+] Tersedia fasilitas AC, kulkas dan televisi di dalam kamar.
[+] Tersedia fasilitas Wifi 24 jam non stop dengan kecepatan super
[+] Ada fasilitas lift
[+] Toilet khusus wanita ada di lantai 6 (kebetulan kami juga dapatnya lantai 6, horeee) dan kondisinya sangat bersih, rapi dan terawat.
[+] Ada fasilitas tempat pemandian campur khusus wanita dan khusus pria khas Jepang
[-] Lingkungan yang cukup berbahaya kalau malam hari, disarankan untuk tidak keluar sendirian atau hanya berdua wanita semua. Dekat dengan area tuna wisma yang berkeliatan di kolong fly over serta cukup sepi kalau malam hari.
Kurang lebih demikian sekilas pengamatan saya mengenai penginapan di
Tokyo, Kyoto dan Osaka. Ini merupakan komentar subjektif dari saya,
sehingga mungkin saja rasanya berbeda untuk tiap orang. Mudah-mudahan
bisa memberikan rekomendasi dan gambaran untuk kamu yang akan wisata ke
Jepang ya
Salam,
Noni Halimi
diliat dari tata letaknya kekurangannya ga ada jendelanya ya. padahal kalo ada yang menghadap ke pemandangan bagus banget.
ReplyDelete