Putus dari pacar terus berniat menghapus semua foto mantan pacar di social media dan perangkat lainnya? Untuk sebagian orang, menghapus foto mantan itu penting, karena ketika ia menghapus foto mantan, ia akan lebih mudah untuk melupakan. Ia akan lebih mudah pula untuk move on dan mendapatkan yang baru. Ketika sudah bersama pacar yang baru, mungkin pacar barunya cemburuan, dan ingin supaya kisahnya dengan mantan 'bersih' tak bersisa. Jadilah ia menghapus foto mantannya. Atau malah pacar barunya yang menghapus foto mantannya, daripada berantem mulu. Menghapus foto mantan penting, apalagi yang susah buat move on, apalagi yang putusnya ga baik2 dan syeelll kesyellll kalo liat muka mantannya. Rasanya pengen ngapus semua yess.. (Segitunya hihihi).
Untuk sebagian lain, menghapus foto mantan menjadi tidak penting. Kenapa? Toh ia bisa kok move on tanpa harus menghapus kenangan. Mungkin juga ia merasa toh hubungan mereka baik-baik saja, keputusan berpisah adalah keputusan bersama, no hurt feeling, sehingga buat apa tho foto-fotonya dihapus. Mungkin juga isi foto bersama mantan juga standar saja, tidak biasa publish yang kelewat mesra sehingga wajar sajalah jika masih tersimpan di sosial media dan orang lain melihat. Mungkin juga orangnya cuek, dan tidak mempermasalahkan masa lalu, toh statusnya masih pacaran, belum nikah ini. Jadi tidak apa-apa tho kalau fotonya masih ada?
Pilihan untuk tidak menghapus foto mantan pacar diambil sebagian orang dengan alasan di atas, salah satunya saya. Saya punya mantan pacar yang sudah saya kenal cukup lama. Hmmmm...Sebut saja namanya Mr. Budi (bukan nama samaran, emang beneran namanya itu 😂😂😂). Iya, saya kenal dekat dengan Mr. Budi ini dari jaman berseragam putih abu-abu. Kami kenal dekat karena satu kelas dan berlanjut sampai kami keterima di UI. Alhasil bareng terus, walaupun kami beda Fakultas.
Selepas saya lulus, masih juga sama dia lagi-dia lagi. Singkat cerita saya keterima kerja di sebuah perusahaan perbankan sebut saja BNI Syariah, sedangkan Mr Budi masih menyelesaikan skripsinya. Well pending setahun, sampai akhirnya ia berhasil lulus (juga) dan keterima di salah satu perusahaan perbankan, sebut saja BRI. Bagaimana dengan kisah kami? Masih, dia lagi-dia lagi. Sampai pada saat ia penempatan di luar kota yakni Cilacap, April 2012 kami putus. Ternyata kami ga lulus LDR, banyak godaannya, banyak cobaannya. Kami putus, setelah menjalin kisah selama hampir 7 tahun. Berasa nyicil KPR kan yeee..
Ia bersama dengan pasangan barunya yang sudah saya ketahui sebelum saya putus dengan pacar saya. Lalu, saya sendiri aja. Syediih? Iyeeelah.. Pake nanya lagi ah.. Tapi tidak berlangsung lama, 2 bulan saya bengong-bengong dulu patah hati (eh ini itungannya lama ga yahhh) saya lanjut memotivasi diri saya sendiri dan membangun benteng yang jauh lebih kuat dari sebelumnya, banyak belajar, banyak mengambil hikmah, dan tentunya banyak bersyukur karena cobaan ini pasti untuk kebaikan kami bertiga (iya bertiga sama pacar barunya Mr Budi). Untuk menghargai privasi dan kebahagiaan Mr Budi tadi, setelah semua clear, saya tidak pernah melabrak sesepacarnya atau menghubungi Mr Budi atau pacarnya. Karena buat saya, cukuplah dengan tidak mengusik mereka, artinya saya berusaha merelakan dan melepasnya. Tsaaahhhelah...
Ada 2 moment yang saya harus menghubungi Mr Budi melalui SMS atau media ketik sejenisnya. Event ulang tahun Mr Budi, dan permohonan maaf saat lebaran. Saya punya alasan tersendiri kenapa juga putus sama temen yang super deket sampe berasa sodara kok ya ga boleh ngucapin ultah sama lebaran. Hanya sampai situ, besoknya tidak berlanjut ke obrolan yang lain.
Beberapa lama setelah saya move on dan mulai membuka pintu hati (udah kayak acara menjelang buka puasa di tipi-tipi), eh saya pacaran dengan seseteman satu perusahaan, sebut saja Mr. Satu Lagi, biar gampang. Cinlok? Enggak sih, doinya aja ngepepet mulu dateng ke outlet saya 😎 *ketauan orangnya abis....deh gue* Dan jadilah kami mencoba jalan bareng. Ternyata Mr Satu Lagi ya biasa aja sama sosial media. Tidak mempermasalahkan juga dengan foto-foto saya, ga kepo juga sampe liat postingan entah berapa tahun lalu. Kalo saya mah pasti kepo hihihi. Jadi aman aja, ga disuruh buat hapus sana sini.
Saya juga memilih tidak menghapus foto Mr Budi, karena memang foto yang saya upload biasa aja, nggak ada foto spesial layaknya pasangan kekasih romantis lainnya. Tidak ada. Sesemantan (bahasanya kaya caption IGtaiment banget sih) saya, Mr Budi, memang sahabat dekat saya, orang yang ikut serta menyaksikan proses metamorfosa saya dari jaman SMA, rasanya sampai kapan juga ia tetap sahabat saya, ga mungkin bisa dihilangkan. Plus saya males juga nanti ada yang mikir macem-macem, kenapa kok fotonya dihapus, putusnya ga baik-baik ya? Saya juga masih dekat sama keluarganya pasca putus, jadi toh.. biarkan sajalah. Kecualiii...syarat dan ketentuan berlaku. Apa itu? Kalau saya sudah menikah, dan suami saya berkeberatan. Sok lah, hayukk dihapus semua yang dirasa keberatan. Apa sih yang enggak buat suami khaaan... 😆😆😆😆.
Okeehhh ceritanya disekip sekip biar cepet, sampai tiba waktunya di awal tahun 2013, saya mulai siap untuk berkomunikasi lagi dengan Mr Budi. Saya yakin sudah setroooong ga baper. Toh saya juga sudah punya pacar si Mr Satu Lagi khan. Aman ada yang jagain. Cuma berkabar saja, karena selama ini saya tidak pernah tahu kabarnya bagaimana, dan risih juga ga sih, temen deket banget tiba-tiba hilang ga komunikasi, nanti kalo doi kawin trus saya ga diundang gimanaaah cobaaaak mikiiiiiirrr *kepikirannya cuma ke situ doang 😂 Iya, sesimpel itu. Saya juga cuma tahu info ternyata ia pindah penempatan ke Sumatera dari Kakaknya dan Kakak Iparnya Mr Budi--yang nggak pernah habis godain saya untuk balikan lagi sama Mr Budi. Katanya, kangen nggak sama Putro (panggilan dekat Mr Budi)? Kangen kaaaaan? Udah, balikan aja sih Yun (panggilan dekat untuk saya).. Mikir dalem hati saya, sekarang sih udah kosong aja ga ada perasaan dan niat buat balikan, boro2 deh.. Tapi kalo Allah berkehendak lain mana tau?
Awal 2013 sekedar berkabar tapi malah Mr Budi yang dari awal baper. Bahkan sebelum saya mulai interaksi dia udah galau dan baper duluan. Cobaan.. cobaan... Saya masih teguh pendirian dan bersikap normal saja, stay cool. Eehh Allah punya rencana hebat pastinya. Saya putus sama Mr Satu Lagi yang singkat itu. Katanya, mending saya sama Mr Budi aja. Laaahh pan saya dan Mr Budi udah putus kita yee.. Beklah.. Namanya juga takdir, jadilah saya jomblo lagi.. Mblooo..mbloo... Begitu saya putus dengan pacar, saya mengurangi intensitas berkabar dengan Mr Budi, takutnya dia udah baper, saya malah ikutan baper karena ga ada pacar. Semua baper. Ah ribet nanti.
Berhubung sampai penghujung tahun 2013 saya belum ada pacar, ya foto lama saya baik dengan Mr Budi dan Mr Satu lagi, ga ada yang saya hapus. Apalagi sama Mr Satu Lagi, lebih lebih jarang foto, ga suka eksis.
Ternyata, menjelang akhir tahun 2013, Mr Budi putus sama sesepacar satu perusahaan itu. Ia juga memutuskan untuk hengkang dari perusahaan tersebut, hijrah dari perusahaan konvensional dan memilih untuk kembali ke Jakarta mencari pekerjaan halal non ribawi. Siapa yang nggak percaya skenario Allah indah? Saya ceritain kalo ada yang masih ragu dan nggak percaya..
Di penghujung tahun 2013 selepas Mr Budi putus dengan sesepacar, dia mengajak saya kembali kepadanya. Jeng jeng.. Saya meminta waktu untuk berfikir dan beristikharah. Selama saya istikharah, saya bingung, benar-benar kosong, boro-boro ada rasa dan keinginan balik. Wong udah jungkir balik ikhlasin buat sesemantan tadi itu. Malah dulu berharap mereka jadi ke pelaminan. Plus sudah berlapang dada mencoba silaturahim dengan sesemantannya, walaupun berujung saya dicurigai punya niat buruk kepadanya, hiks hiks..
Bingung menjawab permintaan Mr. Budi. Apa yang harus saya lakukan?
Tidak tahu kenapa ditunjukkan untuk flash back, tiba-tiba pengen lihat foto-foto jaman dulu sama Mr Budi, sapa tau dapat inspirasi, sambil berdoa.... Kalau memang ini yang terbaik, berikan tanda, Ya Allah, tumbuhkan rasa sayang seperti dulu saya menyayanginya *bocoooor deh sekarang doanya. Iya, dulu doanya kaya gitu.
Entah dateng darimana, tiba-tiba berasa super dekat lagi sama Mr Budi, berasa sesayang dulu. Jedaaarr... Padahal 1,5 tahun tidak tatap muka, tidak ngobrol banyak apalagi bercanda seperti jaman dulu. Tidak ada. Bahkan saya dalam kondisi netral. The power of old photos kah?? Entahlah, saya menganggap ini salah satu 'tanda' dari Allah, seperti doa yang saya panjatkan. Kenapa segitunya saya istikharah cuma buat balikan dan pacaran sama mantan saya ini? Takut dia pergi lagi? Enggak. Bukan ke sana. Saya menyadari bahwa usia saya tidak muda lagi (aahh bahas umur kan jadinya). Tentunya ketika saya menjalin hubungan, arah yang kita harapkan tidak lain dan tidak bukan dan sudah pasti dan tidak diragukan... (Duh panjang) adalah PERNIKAHAN. Ngapain mas mbak capek-capek balik lagi kalo nggak merencanakan untuk menikah.
Akhirnya setelah mendapatkan keyakinan untuk kembali kepada Mr Budi, saya menerima permintaannya dan kami bersiap berjuang bersama.
Setahun kemudian kami berdoa, berstrategi, dan berjuang untuk mencapai tujuan Pernikahan. Hingga di bulan Agustus 2014, Mr Budi mengkhitbah saya ke Bapak saya. Jeng jeng jeng... Takdir Allah memang indah. Puji syukur atas rahmat dari Allah, Bapak saya approval khibah Mr Budi bulan Oktober, dan bulan November kami mulai mempersiapkan pernikahan. Alhamdulillah, saya dan Mr Budi menikah Februari 2015 dengan persiapan yang singkat karena tidak mau menunda-nunda. Cukuplah, perjalanan panjang kami dari SMA, masa persiapan nikah yang udah dapet approval wali pake lama? Hihi.
Sudah menikah, menghapus foto mantan? Nah kalau ini iya, bersih bersinar tak ada sisa. Eh tapi, apa yang dihapus? Orang isi foto-foto mantan saya itu ya suami saya. Nah khan, ada gunanya juga foto-foto nggak dihapus, soalnya file foto saya di Mr Budi sudah bersih dari jaman dia pacaran dulu sama sesemantan. Berarti sesemantan tipe orang yang pertama yes? Yang hapus foto mantan? Gapapa, tiap orang punya alasan masing-masing 😊 Sedangkan saya juga sudah bersih-besih foto Mr Satu Lagi setelah menikah. Untung cuma dikit, ga pegel ngapusinnya 😂.
Hikmahnya kalau udah nikah bisa lihat foto jadul itu romantis banget iiih.. Bisa mengenang lagi moment di foto tersebut, nggak jarang cekikikan berdua kalo inget-inget pergi ke beberapa tempat. Terkadang nyeletuk "kapan-kapan ke sana lagi yuk!"
Well hey, kalau kamu berniat tidak hapus foto mantan pacar boleh-boleh kok. Siapa tahu jodoh kamu itu ya mantan pacar kamu lho, bisa buat kenangan untuk cerita berdua. Kecuali kalau pacar kamu yang meminta menghapus, daripada berantem melulu. Nah, kalau sudah menikah, untuk menghindari perselisihan, baper, kecemburuan, pertengkaran yang gak penting, bersihkan semuanya ya.. Hanya ada kamu dan dia, jangan ada dia dia dia yang lain. Usir cantik semua foto mantan ala incess Syahrini, huuuussshhh... husshhhh... sanaaahhh~
-Noni Halimi-
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteTerinspirasi sih
ReplyDelete