Sunday, August 3, 2014

KLIA 2

Bandara KLIA 2 Malaysia
KLIA 2 (Kuala Lumpur International Airport) adalah bandara milik Malaysia yang merupakan relokasi dari LCCT (Low Cost Carrier Terminal), yakni bandara yang dipergunakan oleh maskapai low budget, salah satunya Air Asia. Bandara ini terhubung dengan bandara utamanya KLIA 1 dengan interconected bridge atau jembatan penghubung. Jangan ditanya luasnya bandara ini, super gede. Kalau dibandingkan dengan Soekarno Hatta ya jauh bener. KLIA 2 resmi beroperasi dan dibuka pada bulan Mei 2014. Saat saya dan rekan saya ke KL pada bulan Januari 2014, masih mendarat di LCCT. Maka pada penerbangan kali ini, saya berkesempatan mencoba KLIA 2.

Tempat landasan pesawat
Secara tampilan bandara ini sangat bersih dan luas. Tiap pintu yang menghubungkan dengan ruangan lain tertutup rapat dan hanya bisa diakses dengan security code. Saya pikir semua pegawai tahu security codenya, atau setidaknya punya kartu akses masuk ruangan seperti kantor-kantor di Jakarta, namun ternyata tidak. Bahkan awak kapal, pramugari, pilot dan petugas bandara tidak tahu dan tidak bisa sembarang akses. Saya mengalaminya sendiri.

Saat kami turun dari pesawat, kami langsung diturunkan masuk ke dalam KLIA 2 dengan jembatan penghubung antara pesawat dan gedung. Berbeda halnya dengan LCCT, kami turun dengan tangga pesawat biasa dan berjalan masuk ke dalam ruangan LCCT. Jika di KLIA 2, begitu turun pesawat langsung masuk gedung. Saat kami keluar pesawat, ada pintu yang terbuka dan kami diarahkan untuk masuk pintu tersebut, tulisan pintunya adalah Domestic Arrival. Pintu sebelahnya bertuliskan International Arrival. Saya tidak begitu menyadarinya, karena mungkin bandara baru, jadi bisa masuk pintu Domestic Arrival. Kami mencari claim bagasi, saya baca di running text tempat claim bagasi, bahwa bagasi pesawat kami ada pada ruang nomor 6, bahkan sudah ada keterangan First Bag arrive, yang berarti mesin pemutar bagasi sudah berjalan. Lucunya lokasi tempat kami berdiri adalah nomor 1, 2, 3. Untuk mesin putar bagasi nomor 6 ada di bagian ujung dan tertutup pintu kaca. Kami tidak diperbolehkan lewat, dan petugas tidak diperkenankan membuka. Padahal nomor 6 terlihat dari pintu kaca. Kelihatan kok ada di ujung sana. Lha aneh. 

Imigrasi
Saya berlari tanya petugas, ternyata lokasi kami ini adalah tempat kedatangan untuk penerbangan Domestic, persis seperti pintu yang saya baca tadi pada saat turun pesawat. Saya berlari kembali ke arah pertama keluar pesawat, jalannya cukup jauh. Hampir 20 menit kami putar-putar. Kemudian kami bertemu dengan pramugari Air Asia di pesawat kami, dan ia memberitahukan akan kesalahan pintu keluar dan memohon maaf kepada kami. Saat itu saya bersama beberapa rombongan yang juga nyasar hanya bisa ketawa saja. Lha wong kita disuruh masuk pintu Domestic sama pramugarinya sendiri kok, mana kita tahu.

Ia berkali-kali meminta maaf kepada kami bahkan menepuk pundak adik saya dan mohon maaf mereka salah membukakan pintu keluar. Kami dan beberapa rombongan fix nyasar.

Alhasil kita dibawa ke tempat pertama kali datang, pintu kaca tulisan Domestic Arrival tertutup rapat. Pramugari cantik muka-muka ala Korea tersebut menelpon bagian bandara untuk minta dibukakan pintunya. Dari telepon ia dipandu kode untuk membuka pintu, dan ia input di mesin samping pintu. Ketika selesai, ia bicara kembali "Is it done? Okay? Is it open now? Okay, let me try.." *kemudian ia menarik pintu, dan pintu bisa dibuka* Ia menyahut kepada kami, "Okay, it's open now..sorry..sorry, come in" Seraya memberi jalan kepada kami untuk masuk. Pun demikian dengan pintu satu lagi yang masih tertutup, ia mendapatkan security code dari telepon dan memasukkan pada mesin di samping pintu. KLIA 2 ini memang steril. Asli.

Saat kami sampai di pintu keluar, ternyata ada 1 lagi pramugari Air Asia pesawat kami, yakni pemimpin kabin. Wanita cantik berpenampilan rambut cepak seperti laki-laki, pembawaan gesit, dan bahasa inggris yang lancar dan fasih. Bukan hanya bahasa Inggris, saya perhatikan ia juga mengobrol dengan rekan pramugari lain di dalam pesawat dengan bahasa Malaysia dan Mandarin. Di depan pintu ia berdiri sambil menelungkupkan tangan dan mohon maaf atas kesalahan mereka sehingga kami harus nyasar. Bapak saya komen sambil senyum "Wah, kita sudah olah raga nih di KLIA", ia menyambut dengan senyum dan permintaan maaf "Mohon maaf sekali lagi Pakcik" Heheheehee. Lucu bener.

Suasana Bandara KLIA 2
Satu hal lagi yang saya alami di pesawat Air Asia, sepertinya ada standarisasi baru ketika pesawat sudah persiapan landing. Biasanya pemimpin kabin hanya menyebutkan selamat datang di kota tujuan. Misal, ketika kita datang ke Malaysia, maka ia akan berkata "Welcome to Malaysia". Namun kini, ada penambahan yang membuat sambutan menjadi lebih hangat dan bersahabat. "For foreign passenger, Welcome to Malaysia, and for Malaysian passenger, Welcome Home." Kalimat simpel namun sarat makna menurut saya. Kepada penumpang warga negara luar Malaysia, selamat datang di Malaysia, dan untuk penumpang warga negara Malaysia, selamat datang di rumah kalian. Bikin saya pengen balik lagi ke Indonesia dan dibilang, helooooo...selamat datang di rumah...... Hehhehehhe.

No comments:

Post a Comment