Sunday, August 3, 2014

Ke mana Stesen Dang Wangi

Hari kedua kami di Kuala Lumpur, saya berniat mengajak adik-adik saya ke KLCC Twin Tower. KLCC (Kuala Lumpur Convention Center) Twin Tower adalah landmark dua buah menara kembar yang merupakan icon kota Kuala Lumpur, Malaysia. Hari itu ternyata salah seorang kolega Bapak berkunjung ke Tune Hotel tempat kami menginap dan mengajak silaturahim ke kantornya. Berhubung saya dan adik-adik tetap ingin pergi ke KLCC, maka kami tidak ikut Bapak dan Ibu. Saya dan adik-adik pergi ke KLCC dengan menggunakan kereta.

Stesen adalah sebutan Stasiun bagi orang Malaysia. Stesen kereta terdekat dari Tune Hotel tempat kami menginap adalah Monorail Medan Tuanku. Kita cukup berjalan ke arah timur, ikuti saja jalurnya monorail. Jaraknya hanya 200 meter saja. Dekat bukan? Namun untuk menuju ke KLCC, kita tidak bisa menggunakan Monorail, melainkan LRT. Jika kami menaiki jenis monorail, maka kami harus turun di monorail stesen Bukit Nanas, dan berjalan ke arah KLCC. Sedangkan jika kami menaiki jenis LRT, maka kami turun persis di stesen KLCC dan akan keluar tepat di Twin Tower. Adik saya tak sabar menaiki monorail yang keretanya berada di jalan layang dengan satu rel. Saya beritahukan bahwa kita akan naik monorail saat pulang saja, bukan saat berangkat.

Stesen LRT terdekat dari Tune Hotel adalah Stesen Dang Wangi. Jika dilihat dari peta sih tidak terlalu dekat, butuh berjalan kaki cukup jauh, apalagi tengah hari puasa-puasa hehehe. Namun berhubung adik-adik saya penasaran ingin menaiki kereta Malaysia, maka semangat saja. Paling adik saya yang bungsu bertanya, "masih jauh ya, Yun?" Heheee

Perjalanan menyusuri stesen Dang Wangi dari Tune Hotel cukup mudah, ikuti saja petunjuk jalan. Kamu hanya berjalan ke arah selatan, dan akan menemukan Sogo Departement Store. Daerah sini memang banyak pusat perbelanjaan, salah satunya Busana. Sampai di perempatan depan Sogo, belok kiri. Bersabarlah menyusuri jalan panjang itu, teruuuusss sampai ujung belokan ke kiri. Ikuti saja jalannya. Tidak jauh dari jalan itu, kamu akan menemukan eskalator Monorail Bukit Nanas yang menghubungkan ke seberang jalan. Tapi tunggu, tujuan kamu bukan Monorail Bukit Nanas, tapi LRT Dang Wangi. Tarik napas sejenak beristirahat di halte dekat eskalator, dan tengok ke kiri... Dan, Tadaaaa....Stesen Dang Wangi sudah di depan mata. Kita sudah sampai lho.

Stesen Dang Wangi
Mejeng Dulu
Masuklah ke dalam Stesen dengan menggunakan eskalator turun. LRT yang tersedia di Malaysia memang kebanyakan menggunakan rel bawah tanah, sehingga jika ingin menaiki kereta, maka harus masuk stesen dengan eskalator turun. Jika kamu tidak berniat buru-buru, maka berdirilah di sisi kiri eskalator, karena sisi kanan untuk mendahului. Jangan berdiri di kanan, kamu akan menghalangi orang belakang untuk mendahului. Setelah sampai ke dalam, pastikan kamu membeli tiket ya. Untuk membeli tiket/token, kamu hanya perlu mendatangi mesin pembelian tiket otomatis di depan pintu masuk. Jangan khawatir mengantri, mesinnya banyak kok.

Cara pembelian tiket di Stasiun Kereta Kuala Lumpur


Mesin pembelian tiket otomatis ini akan mengeluarkan token kereta berbentuk koin plastik berwarna biru. Cara pembeliannya, silakan kamu tekan pada layar touch screen English. Nanti akan muncul peta kereta Kuala Lumpur dengan berbagai jenis, dari LRT, Monorail, KLIA Express, KLIA Transit dan Commuter. Semuanya terintegrasi dan bersatu di Stesen KL Sentral. Pilih stesen tujuan kamu, tap pada peta di layar, jangan sampai salah tap ya, karena posisi gambarnya berdekatan. Cek lagi ketika sudah dipilih. Nanti akan muncul harga tiket untuk 1 token. Kamu bisa membeli lebih dari 1 token jika pergi berkelompok seperti saya. Caranya? Tekan saja tanda + nanti jumlah token dan harga total token akan berubah.

Token Pembelian Tiket LRT
Setelah selesai, waktunya pembayaran. Nah, untuk membayar harga tiket, kita hanya perlu memasukkan uang ke mesin. Ada untuk uang kertas dan ada untuk uang koin. Mesin ini hanya menerima pecahan uang kertas 1RM, 5RM, 10RM. Sedangkan untuk uang koin, mesin ini bisa menerima pecahan 1 Sen, 2 Sen, 5 Sen, 10 Sen, 20 Sen, 50 Sen, dan 1RM. Jika harga tiketnya 1.6RM, maka artinya kamu membutuhkan 1RM dan 60 Sen. Jika kamu tidak memiliki uang 60 Sen, kamu bisa memasukan 2 lembar/koin 1 RM. Lalu sisa 40 sen kemana?? Tenaaaang...saat kamu masukkan 2 RM, mesin akan mengeluarkan token milik kamu di bagian bawah mesin (persis seperti mesin penjual minuman). Selang beberapa detik perhatikan layar mesin akan tertulis Pemulangan Baki, yang artinya mesin akan mengeluarkan kembalian kamu. Uang koin sen kembalian kamu akan keluar di tempat pengambilan token.

Pintu Masuk/Keluar
Setelah kamu mendapatkan token, berjalanlah ke pintu masuk, nanti akan ada pagar masuk stesen. Perhatikan tanda hijau atau merah. Jika bertanda hijau, maka kamu bisa masuk melalui pintu itu, jika merah maka pintu tersebut khusus pintu keluar. Letakan token biru pada sisi atas palang pintu, ada tempat khusus untuk tap token/card. Kamu cukup tap sekali saja sampai mesin membaca dan pintu terbuka. Lewatlah dengan tenang, tidak panik, dan tidak teburu-buru. Mukanya biasa saja, jangan pasang ekspresi berlebihan karena kamu berhasil melewati ini semuaaaa. Jakarta memang gak ada sih yang kayak gini, saya paham ekspresi itu (pernah juga soalnya) wakaakak.

Jika kamu telah masuk palang pintu, kamu tinggal berjalan menuju tempat pemberhentian kereta, biasanya ada eskalator turun. Ikuti saja petunjuk jalannya. Masukkan token biru ke dalam saku, jangan sampai hilang karena kamu membutuhkan token itu untuk keluar dari stesen. Jalur keretanya ada dua lho, kiri dan kanan, perhatikan stesen tujuan kamu, jangan sampai kamu salah arah. Jika stesen kamu harusnya ke arah utara, jangan sampai kamu menaiki kereta yang ke selatan. Petunjuknya banyak dan jelas, kamu tidak perlu khawatir nyasar. Jika masih belum pede, tanya kepada orang sekitar, mereka dengan senang hati memberi tahu.

Ketika kereta datang, berdirilah di samping pintu masuk, jangan persis di depan pintu masuk. Bagian depan pintu masuk dipergunakan untuk penumpang yang akan turun. Peraturan di sana mendahulukan penumpang untuk turun, dan penumpang yang akan naik tidak diperbolehkan masuk sampai penumpang yang turun sudah selesai. Jadi tidak ada desak-desakan dan rebutan seperti Commuterline Jabodetabek milik kita. Semua teratur.

Kereta akan datang tiap beberapa menit sekali, paling tidak 1-2 menit sekali. Saking banyaknya kereta yang datang, hampir tidak pernah ada isi kereta sampai pepes tempe ala Commuterline Jabodetabek (maaf yaaa, lagi-lagi contohnya Indonesia hahaha). Kalau pun penuh ya masih tahap wajar, tidak berdesak-desakan. Ketika kereta berjalan, silakan menikmati pemandangan bawah tanah, apabila kereta sudah keluar dari bawah tanah, kamu bisa menikmati pemandangan luar kota Kuala Lumpur. Perhatikan notifikasi dari petugas mengenai stesen pemberhentian selanjutnya, atau kamu bisa memperhatikan petunjuk rute stesen kereta tersebut di bagian atas pintu.

Jika sudah sampai stesen tujuan, turunlah dengan beratur dan carilah pintu keluar. Token biru yang kamu simpan tadi silakan dikeluarkan, dan masukkan ke dalam lubang di palang pintu keluar. Jika di palang pintubmasuk bentuknya datar untuk sekedar tap/tempel token, jika di pintu keluar maka bentuknya seperti celengan. Masukkan token kamu ke celengan tersebut, dan pintu akan terbuka. Keluarlah dengan perlahan, dan saya ingatkan kembali, jangan tunjukkan ekspresi berlebihan :p

Bagaimana jika saya ingin transit berbeda jenis kereta?

Jika kamu ingin pergi ke stesen tujuan dengan jenis kereta yang sama dengan stesen kereta kamu, maka tidak akan bingung. Misal dari LRT Dang Wangi ke LRT KLCC. Maka tidak membutuhkan Transit Kereta. Namun bagaimana jika kamu berangkat dari LRT Dang Wangi dan ingin turun di Monorail Bukit Bintang? Nah kamu membutuhkan transit.

Apabila kamu ingin berganti jenis kereta, jangan khawatir, tetap pesan token sesuai stesen tujuan kamu, dan carilah stesen transit (interchange stesen). Turunlah di stesen transit, jangan keluar, tapi lanjut ke jenis kereta selanjutnya. Jangan masukkan token ke pintu, karena perjalanan kamu akan dianggap selesai pada saat kamu memasukkan token ke pintu keluar. Jadi selama kamu memegang token, kamu ingin transit di beberapa stesen, tidak masalah. Kamu boleh memasukkan token di pintu keluar saat akhir perjalanan kamu ya.

Suasana Jalan Dang Wangi
Sampai di KLCC saya menuju ke pintu keluar yg arah Suria KLCC. Suria adalah nama mall besar untuk kalangan atas, mungkin kalau di Jakarta seperti Plaza Indonesia. Banyak brand super mahal yang cuma bisa saya lihat saja dari etalase. Nggak berminat untuk beli dan nggak sanggup juga. Jadi biarlah menjadi hiburan mata saja. Setelah berjalan mengitari Suria KLCC, ikuti saja petunjuk jalan yang mengarahkan ke Twin Tower Petronas. Mudah kok. Kamu akan menemukan menara tersebut ketika keluar dari Suria KLCC. Spot terbaik untuk mengambil full gambar twin tower ada di bagian taman air mancur. Berjalanlah sampai ujuuuuuuunggg belakang. Di sanalah kamu bisa mengabadikan foto Twin Tower secara utuh sampai puncaknya.

Twin Tower Mendung
Saya sarankan untuk ke Twin Tower pada malam hari, karena gedung Twin Tower akan menyala dari dalam, super cantik untuk diabadikan. Jika tidak sempat malam, maka kamu bisa berkunjung pagi hari, ketika belum banyak sinar matahari. Jika terlalu siang, maka akan ada backlight dan kualitas foto kurang bagus. Kata orang, belum ke Malaysia jika belum foto di Twin Tower. Jadi jangan sia-siakan perjalanan kamu. Semoga bermanfaat yaaa!

No comments:

Post a Comment