Saturday, July 19, 2014

Pekan Raya Jakarta 2014

Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau biasa disebut Jakarta Fair adalah ajang perhelatan tahunan milik Jakarta yang udah dilakukan turun temurun dari tahun 1968. Awalnya PRJ ini dilangsungkan di Monas dengan nama Djakarta Fair (DF), namun lama kelamaan acara perhelatan akbar ini dipindahkan ke JIEXPO Kemayoran. Tiap tahun dari tahun 1990an zaman saya masih sekolah, acara Jakarta Fair adalah ajang tahunan wajib keluarga kami. Biasanya Bapak saya selalu mengajak saya dan adik-adik ke Jakarta Fair. Dahulu untuk masuk ke Jakarta Fair bisa gratis sekeluarga dengan kartu pers milik Bapak, namun sekarang sistem tersebut sudah tidak diberlakukan, sehingga masuk Jakarta Fair harus membayar.
Cosplay PRJ
Badut PRJ
Tiket masuk Jakarta Fair juga tidak murah murah banget. Harga tiket untuk hari senin - Kamis Rp. 20.000 dan hari Jumat, Sabtu, Minggu Rp. 35.000. Bisa dibayangkan tiket masuk per kepala yang dipatok oleh penyelenggara Jakarta Fair cukup mahal, berapa keuntungan yang bisa diraup dalam satu periode penyelenggaraan acara ini? Belum lagi dari uang parkir yang sangat membludak sekali.

Tiap tahun saya ke Jakarta Fair, kurang lebihnya sama. Sebenarnya ini bukan hanya ajang buka kedai toko dari berbagai perusahaan makanan, minuman dan sebagainya, namun juga ada unsur pameran seni dan budaya Indonesia. Ada hall khusus yang berisi hasil seni, komoditas ekspor yang bisa diperdagangkan. Sangat menarik. Banyak jenis komoditas hasil alam dari Indonesia yang bisa ditemui di sini. Range harga tidak dapat digeneralisir, karena ada yang murah tapi ada juga yang mahal. Namun sayang, semakin lama hall pameran Indonesia ini makin sedikit dan kosong lapaknya. Tahun 90an masih sangat ramai peminatnya.

Sisanya peserta PRJ yang setia tiap tahunnya meramaikan, apalagi kalau bukan perusahaan makanan, minuman, otomotif, elektronik, gadget, komputer dan pernak perniknya, furniture dan toko-toko baju. Tiap tahun pasti ada saja yang dibawa pulang dari PRJ. Dulu tiap Bapak saya ke PRJ pasti bawa barang elektronik, karena beli di PRJ murah. Makin lama kok harganya jadi sama saja dengan di toko-toko elektronik, jadi kami tidak berminat lagi hihi.

PRJ kini saya jadikan momen untuk refreshing, bukan untuk memburu barang-barang yang saya ingin beli. Biasa saja. Jika ada yang menarik dan murah (wajib) baru saya beli. Tahun 2014 ini saya menyempatkan diri ke PRJ bersama pacar. Entah kali keberapa kita ke PRJ tiap tahun, padahal isinya sama aja begitu-begitu juga. Entahlah, seperti warga Jakarta lainnya, mencari hiburan :D Yang kami lakukan di PRJ adalah keliling booth sambil ngomentarin (beli juga enggak), lihat-lihat barang furniture mahal yang kira2 agak sayang buat dibeli, alat-alat elektronik yang bikin  ngiler (tapi belum mampu beli juga), beli sosis, baso dan siomay tusuk dari fiesta lengkap diguyur saus, makan di pinggir jalan sambil nenggak nu greentea harga 10 ribu dapet 3 botol, cekikikan ngeliatin orang, dan terakhir (harusnya) kami beli chiki plastik yang ramai rasanya harga 10ribu tapi kelupaan beli.

Sukiiiiim
Oiya, kami sempet beli susu paket isinya banyak dan dapat kupon undian, saat pengundian saya dapat payung dan pacar saya dapat susu kental sachet hahaha. Kasian kurang beruntung. Katanya "kalo disuruh ngambil undian, pasti aku selalu nda beruntung deh yang, mau payung" Lucu banget liat mukanya, maka saya kasih payung saya ke pacar saya. Kami pun pulang dengan barang belanjaan berat dengan motor tiba-tiba bingung "bawa payungnya gimana yang?"

Gratisan Payung
Kemudian kami pulang dengan payung diselipkan berdiri dalam jaket pacar saya, hahahahha kayak naro pedang :D

Ngasoo

No comments:

Post a Comment