Sunday, July 6, 2014

HP Kembar Ketiga

Hari Ahad, siang hari bolong, saya dan Putro berencana ke Margocity untuk membeli HP Android baru. Saya sudah punya, namun akan saya hibahkan ke adik saya, jadi saya beli yg baru saja *gayak. Sedangkan Putro memang ingin beralih dari Iphone ke Android. Kami janjian bertemu di Mesjid depan gang rumah saya, kami sholat dzuhur dulu di sana baru kemudian berangkat.

Sampai di Margocity, kami langsung naik ke lantai 2 tempatnya Erafone yang menjual HP. Target HP kami adalah Samsung Galaxy Grand 2, specnya cukup bagus tapi harganya cukup middle, tidak terlalu mahal ketimbang harga-harga Galaxy Note, Xperia atau Iphone yang luar biasa. Saya suka sayang ngeluarin uang sebanyak itu hanya untuk beli smartphone. Iya sih pakai uang sendiri, tapi ada baiknya untuk bijak mengeluarkannya. Semuanya dicocokan dengan kebutuhan. Toh saya juga bukan orang yang suka gaul-gaul dengan HP mahal dan canggih.

Ngomong-ngomong soal HP kembar, ini kali ketiga saya dan Putro punya HP kembar. Awalnya waktu kami duduk di bangku SMA kelas 2, saya mendapat hibahan HP dari Bapak saya, yakni Nokia. Ini gegara saya lalai bawa HP pas acara Refreshing Rohis di Sungai. HP Nokia 3610 candybar nyemplung ke sungai. Hadeh. Alhasil dihibahkan HP sama Bapak saya. Jaman dulu memang jarang HP yang ada kameranya. Baru beberapa hari digunakan betapa terkejut saya, ternyata HP Putro juga sama. Dia jarang ngeluarin HP, sampai akhirnya saya tahu HP kita sama. Belakangan kami malah suka tukeran HP, gak akan ketauan kalau kami tukeran, hihi.

Setelah itu punah kami sempat berganti lagi HP namun berbeda satu sama lain. Seperti biasa, saya dapat hibahan dari Bapak saya. Hingga saat Blackberry mulai menjamur, Saya dan Putro membeli Onyx 2 yang sampai saat ini masih apik dan saya pakai. Kalau tidak pakai casing kami suka tertukar HP haha.

Lalu yang ketiga? Samsung Galaxy Grand 2. Setelah diskusi panjang dan mikir ini itu, maka kami sepakat ingin membelinya. Putro warna hitam dan saya putih. Awalnya saya mau yang warna baby pink, namun setelah browsing sana sini, barulah saya tahu kalau warna pink tidak di release di Indonesia. Hanya di India saja. Adeuh Shah Rukh Khan! Kami bertransaksi di Erafone, beruntung masih ada promo gratis power bank dan boneka line series. Lumayan lah. Ketimbang di counter sebelah yg bilang stock powerbank sudah habis. Transaksi dan cek HP sekitar 30 menit, HP sudah ditangan. Alhamdulillah.


Selesai beli HP, saya minta temenin ke Giant untuk membeli seterikaan yg sudah menahun (dan akhirnya rusak dan pensiun) di rumah. Ada sih seterika pengganti, tp tidak seenak yg dulu, pegangan tangannya kurang nge-grip dan bikin tangan lecet. Berhubung daripada saya emosi tiap kali nyeterika, lebih baik segera cari penggantinya. Seterika ciamik andalan saya di rumah adalah Panasonic jadul tipe NI-222FR yang belakangan saya tahu bahwa produk ini ternyata sudah tidak ada lagi. Akhirnya saya mengurungkan niat untuk membeli seterikaan itu (ya iyalaah). Akhirnya saya beralih ke merek lain demi tangan biar gak lecet lagi hehe.

Pas banget baru masuk ke Giant, tiba-tiba saya berpapasan dengan Ay-Ay (CS di Cabang saya) dan Mamanya yang sedang belanja. Ya salaaamm. Masih aja bisa ketemu yaa lagi di luar jam kantor gini, jadi cekakakan kalo inget-inget.

Saat mengantri untuk membayar belanjaan, persis di depan kasir ada arena bermain anak yang pasti ada claw machine. Tiba-tiba Putro berbinar dan bilang ke saya "Ayang main claw machine yuk! Gancil tuh kayaknya ngambilnya" Saya cuma bisa ketawa ngeliat kelakuan Putro dari dulu ngeliat claw machine udah kayak anak kecil disodorin mainan. Kelar membayar, kami bergegas ke sana dan membeli koin. Setelah berapa kali percobaan menggemaskan, akhirnya boneka yang cukup gede ini bisa dibawa pulang. Yeaaaay!

Dari Claw Machine
Buka puasa masih lama tapi ngabuburit dari Dzuhur, dasar lah Putro Iyun! :D

No comments:

Post a Comment