Saturday, September 20, 2014

Chatuchak Weekend Market

Pagi hari di Bangkok tepat hari Minggu akan saya manfaatkan untuk ke Chatuchak Weekend Market yang berlokasi tidak jauh dari terminal Mo chit. Kami hanya butuh berjalan kaki dari Mo Chit. Berbekal peta yang sudah saya jarah di Bandara hari kemarin, maka dengan penuh percaya diri saya yakin nggak akan nyasar ke Chatuchak. Tentunya dengan modal tanya sana sini juga sih hehehehe.

Kami berangkat dari hostel menuju Samsen Road tempat pemberhentian bus sekitar pukul 06.40 pagi. saat itu masih sepi dan belum penuh kendaraan bermotor. Jalanan lengang dan masih cukup dingin. Bus besar yang kami naiki tanpa AC dengan kondektur seorang wanita yang sigap mengguncangkan kaleng sebesar kaleng Pringless yang berisi koin recehan untuk kembalian. Empat toiket untuk ke terminal Mo Chit kami harus membayar 11.5 THB. Lepas membayar dengan uang deposit kami bersama, dilanjutkan dengan menikmati perjalanan pagi hari di kota Bangkok. Hingga tidak terasa sampailah kami di terminal Mo Chit. Kami hanya berjalan kaki sedikit menuju Chatuchak Market. 

Pose dulu di Bus
Chatuchak (baca: Jatujak) adalah pasar tradisional yang hanya buka pada saat weekend (Sabtu Minggu) di Bangkok. Lokasinya berada di Chatuchak dekat dengan BTS Mo Chit. Chatuchak Market adalah pasar yang sangat banyak menjual barang barang. Lebih tepatnya one stop shoping. Karena kamu bisa menemukan banyak barang di sini. Dari baju, peralatan rumah tangga, kaos, cinderamata khas Bangkok seperti tas, gantungan kunci, hiasan dinding, tempelan kulkas, dan masih banyak lagi tersedia di sini. Tipsnya ketika berbelanja di sini adalah tentukan apa yang akan kamu beli sebelum masuk Chatuchak, karena banyaknya ragam yang dijual disesuaikan dengan lorongnya masing-masing. Misal lorong (soi) 1-3 untuk baju-baju, lorong 4-6 untuk makanan dan seterusnya. Sehingga ketika kamu sudah menentukan akan membeli apa maka sudah pasti akan menentukan akan masuk soi berapa. Hal ini untuk meminimalisir nysar dan buang-buang waktu dengan berjalan tanpa arah (tssaaaahhh).

Selain itu, agaknya prinsip membeli pada pasar di seluruh dunia akan berlaku hukum yang sama, yakni jika sudah ada barang yang diminati maka tawarlah dengan harga yang paling murah untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan selera dan kantong. Demikian halnya dengan di Chatuchak, jangan malu untuk menawar harga dari harga awal yang mereka tawarkan. Terlebih lagi jika kamu membeli beramai-ramai dan dalam jumlah yang banyak biasanya akan diberikan potongan harga. Jangan lupa untuk survey alias berkeliling ke toko yang berbeda dengan barang yang sama untuk mencari perbandingan harga dan mendapatkan harga yang paling murah. Jangan ragu untuk bolak balik karena di sini memang banyak toko yang menjual barang yang mirip-mirip satu sama lain.

Jangan kalap untuk langsung membeli banyak barang. Selain Chatuchak masih ada lagi tempat perbelanjaan di Bangkok yang sayang untuk dilewati begitu saja. So, keep your money save in your pocket. Puas belanja kami keluar dari area pasar tersebut dan mencoba membeli mangga potong yang dijual di pinggir jalan. Ini kali pertama saya merasakan mangga Bangkok. Warnanya kuning, dan diberi bumbu garam gula selayaknya rujak pinggir jalan. Berbeda dengan di  Indonesia yang menggunakan sambal kacang, kalau di Bangkok hanya sebatas bumbu butiran garam manis asam asin ala-ala Pazzolla (untuk yang sudah pernah nyoba). saya pikir dengan warna kuning terang tersebut rasanya akan super asam, namun aneh ternyata rasanya sangat manis. Luar biasa. Harga seplastik mangga yang sudah dipotong adalah 10 THB (which is itu satu mangga gede utuh yang dipotong-potong). Lumayan murah lah. Tak lupa kami membeli aqua botol seharga 7 THB di pinggir jalan untuk menghilangkan rasa dahaga dan teman sarapan roti pagi hari :D

Buah buahan Rujak

No comments:

Post a Comment