Saya pernah ikut seminar pra nikah yang diadakan oleh Pak Indra Noveldy, Marriage Consultant, content-nya sangat menarik dan bikin JLEB! Betapa tidak, banyak hal-hal simpel yang baru kepikiran saat saya ikut seminar pra nikah ini. Saya pernah beberapa kali ikut seminar pra nikah, namun baru kali ini yang benar-benar bikin JLEB! Sekali lagi saya ulang, bikin JLEB!
Tema pernikahan memang selalu hits di waktu kapan pun, terutama di kalangan jomblo jomblo imut yang menanti jodohnya untuk menikah. Ehem. Saya ingin bahas sedikit ilmu yang beliau sampaikan di materi seminar pra nikah yang judulnya : Half A Deen. Apa itu? Separuh dari agama. Ya. Memang menikah itu kata Rasulullah menyempurnakan separuh dari agama Islam. Siapa sih yang gak mau agamanya full? :D
Sebelumnya beliau menanyakan beberapa hal kepada audience untuk dijawab oleh audience, namun dalam hati saja. Kenapa sih saya mau menikah? Apa saya sudah punya konsep pernikahan? Apa saya sudah punya kriteria pasangan ideal?
Kriteria Ideal. Sepertinya menyenangkan mencari-cari apa saja kriteria pasangan ideal untuk saya. Namun ingat, pastikan ada kriteria WAJIB yang harus ada di dalam kriteria tersebut. Sudah tentu kriteria Agama dan Akhlaq-nya. Saat seseorang sudah paham Agama dan tercermin dalam Akhlaq-nya, maka adem banget ya kalo bersamanya. Ada yang paham Agama saja, namun Akhlaq-nya tidak sejalan. Ada yang Akhlaq-nya baik baik saja, namun tidak terlalu paham Agama. Maka idealnya keduanya beriringan.
Namun jangan tidak sadar diri, tidak bisa melihat kamu itu siapa. Selalu memandang diri sempurna, padahal tidak. Pede berat. Jangan mengharapkan suami yang mendekati Muhammad kalau kamu sendiri belum mendekati Khadijah. Demikian juga sebaliknya. Pantaskan diri. Kalau ingin mendapat jodoh yang baik, maka sudah sepantasnya kita berusaha menjadi yang baik juga.
Gampangnya gini, kamu tahu banget sisi positif dan negatif kamu. Kalau kamu disuruh nikah sama orang yang kelakukannya sama kayak kamu, mau nggak? "Maukah saya apabila disuruh menikah dengan orang yang kelakuannya mirip saya?" Kalau nggak mau, yaaa gimana orang lain disuruh menikahi kamu, lha wong kamu sendiri gak mau nikah sama orang yang kelakuannya mirip kayak kamu.
Tapiii....tidak ada manusia yang sempurna. Ya memang. No body's perfect. Apabila dari seluruh kriteria yang kamu buat itu sudah mencapai lebih dari 75%, maka ambillah. Dari pada keburu diambil orang kan!
Nah kalau sudah pas, pastikan cari info sebanyak-banyaknya . Pertama, gali informasi dari dirinya sendiri. Ajak ngobrol hal-hal yang kira-kira penting untuk kalian berdua. Kedua dari keluarganya, orang tua dia, kakak adik, saudara. Karena keluarga adalah orang yang paling mengetahui dia. Ketiga dari sahabat-sahabat terdekatnya. Seperti kata Rasulullah, tunjukkanlah sahabatmu maka aku akan tunujukkan siapa kamu. Karena sahabat adalah orang yang banyak berinteraksi dengan dia. Keempat dari rekam jejak social media, twitter, facebook dan sebagainya. Perhatikan statusnya apakah positif ataukah penuh dengan kegalauan. Kelima, ini adalah bagian terkepo kamu, cari tahu tentang dia di google. Ketikkan nama lengkapnya di google dan voila....kamu akan dapatkan info-info penting tentang dia :D
Jangan pernah segan untuk menanyakan hal-hal krusial yang kepada pasangan. Ibaratnya mending kebongkar sekarang jauh-jauh hari daripada kebongkar nanti saat sudah bersama. Kalau misalnya memang ada negatifnya? Coba cek lagi. Apa dia cukup pantas untuk diperjuangkan? Kalau tidak, cari aja yang lain. Aselik deh! Karena modal cinta aja nggak cukup untuk sebuah pernikahaan. Ciyus! (eh tanya aja sama yang udah nikah ya, jangan tanya saya).
How can we do now?
Upgrade pribadi. Belajar memantaskan diri. Memperbaiki hubungan dengan orang tua. Berdoa dan selalu melibatkan Allah dalam setiap proses "pencarian" kita :D #selamatgalau
Don't rush yourself into any kind of relationship. Work on yourself, feel yourself, and experience yourself. - Noni Halimi
No comments:
Post a Comment