"Palu menghancurkan Kaca, tetapi Palu Membentuk Baja." Apa makna pepatah kuno barusan? (ya ampun berasa UN Bahasa Indonesia ya ditanyain beginian, hehe).
Andaikan JIWA kita seperti KACA, maka ketika MASALAH datang (PALU) menghantam, kita akan mudah putus asa, frustasi kecewa, marah. Andai JIWA kita adalah KACA, maka kita juga akan rentan terhadap benturan. Sedikit saja benturan sudah lebih dari cukup untuk meretakkan atau bahkan menghancurkan kita. Jangan pernah membuat JIWA kita seperti KACA, namun buatlah seperti BAJA.
JIWA seperti BAJA. Ya. Mental BAJA. Mental yang selalu berpikiran positif, bahkan tetap bersyukur ketika masalah datang. Orang yang JIWAnya seperti BAJA menganggap bahwa masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik. Sepotong besi BAJA akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah diproses dan dibentuk dulu dengan PALU. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental BAJA selalu menyadari bahwa hal tersebut baik untuk dirinya.
Jika JIWA kita adalah BAJA, maka kita akan selalu melihat MASALAH yang menghantam kita sebagai sahabat, PALU yang akan membentuk kita. Namun sebaliknya, jika JIWA kita adalah KACA, maka kita akan melihat MASALAH sebagai PALU yang akan menghancurkan kita. Jadilah JIWA-JIWA BAJA
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment