Alkisah ada seorang pekerja bangunan yang telah lama bekerja bertahun-tahun membangun berbagai rumah, namun ia merasa perkejaannya sia-sia. Berapa pun banyaknya rumah yang ia bangun, ia merasa tidak diberikan penghargaan dari majikannya. Ia lalu berniat untuk resign dan berhenti bekerja menjadi pekerja bangunan. Ia pun mengutarakan niatnya kepada majikan. Setelah ia mengutarakan niatnya, majikan pun tidak bisa melarang. Majikan kemudian mengutarakan pula permintaan terakhirnya kepada pekerja bangunan sebelum ia berhenti bekerja.
"Bangunlah sebuah rumah dengan model sesuka hatimu, bahan baku terbaik menurutmu. Bangunlah rumah impian yang terbaik. " Ujar sang majikan kepada pekerja bangunan.
Pekerja bangunan kesal dengan majikannya, karena ia ingin resign, mengapa masih juga disuruh membangun rumah? Kemudian pekerja tersebut memenuhi permintaan majikannya untuk membangun sebuah rumah. Namun karena kesal, ia kerjakan dengan asal-asalan. Untuk apa membangun rumah yang bagus lagi, toh saya juga mau resign setelah ini. Begitu pikir pekerja bangunan tersebut.
Setelah selesai, majikan pun melihat hasil rumah yang dibangun oleh pekerja bangunan kemudian tersenyum sedih. Karena yang ia lihat memang bangunan rumah asal-asalan. Atap, dinding, lantai, plafond dan bagian-bagian rumah lain dibangun dengan asal-asalan oleh pekerja bangunan. Majikan kemudian berkata : "Pak, rumah ini sesungguhnya untuk Bapak, ini bentuk rasa terima kasih saya atas pengabdian Bapak selama ini." Betapa terkejutnya pekerja bangunan mendengar hal tersebut. Ia menyesal, mengapa ia asal-asalan mengerjakan rumah yang diminta oleh majkannya. Mengapa ia tidak membangun rumah sebaik mungkin? Padahal ternyata rumah tersebut nantinya akan menjadi miliknya.
Kira-kira ibroh (hikmah) apa yang bisa kita ambil dari kisah di atas?
Bahwa pekerjaan yang kita lakukan, jangan mengharapkan apresiasi dari manusia, biarlah pekerjaan tersebut menjadi amalan kita.
"...Allah memberi balasan kepada setiap orang terhadap apa yang dia usahakan.." (QS. Ibrahim : 51)
Bahwa penyesalan selalu datang di belakang (ya iyaaalaaah, kalau di depan namanya pendaftaran, hehe :p ) Maka kerjakanlah pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya, karena Allah Maha membalas segala sesuatu. Karena apa yang kita kerjakan sekarang bisa menjadi kado untuk kita di masa mendatang. Do your best! - Noni Halimi
No comments:
Post a Comment