Setelah persiapan yang cukup singkat, akhirnya tiba juga waktu keberangkatan saya ke Jepang bersama adik saya (Nabi) dan travelmate saya (Febiana Malini) yakni tanggal 30 Oktober 2014. Perjalanan akan ditempuh melalui Soekarno Hatta International Airport – transit di Kuala Lumpur KLIA 2 – Flight Thru dengan Air Asia X ke Haneda International Airport, Tokyo. Jadwal penerbangan kami pukul 08.30 pagi dan kami sudah sampai di Bandara Soetta pukul 05.00 pagi. Terlalu pagi? Tidak juga. Sebenarnya memang sudah ada himbauan dari maskapai bahwa untuk penerbangan internasional dipersiapkan sampai di Bandara 3 jam sebelum keberangkatan. Walaupun pintu check in belum dibuka, tidak ada salahnya untuk menunggu di Bandara lebih lama ketimbang kejebak macet kan? Terlebih hari itu adalah weekdays. Alhasil saya diantar oleh calon suami beserta keluarga saya ke Bandara sebelum Shubuh. Yang pergi bertiga tapi yang nganter rame-rame berasa pergi Haji, haha. Setelah sholat shubuh dan minta doa restu kepada keluarga, berjalanlah kami bertiga ke pintu masuk keberangkatan internasional.
Kami menunggu sekitar 30 menit hingga diperbolehkan check in. Penerbangan menuju Kuala Lumpur terasa singkat dan tibalah kami di KLIA 2 pukul 11.30 AM waktu setempat. Kami langsung mencari papan yang bertuliskan Transit, karena kami harus menunggu di Boarding Room tujuan kami selanjutnya yakni Tokyo Haneda. Ini kali pertama saya melakukan penerbangan transit, namun karena papan petunjuk di KLIA lengkap dan tidak membingungkan, maka kami sampai dengan selamat di depan pintu boarding room.
Berhubung waktu sudah hampir tengah hari, maka sudah saatnya membuka bekal makanan yang dibawa dari rumah. Ngirit? Oh sudah pasti. Selama bisa bawa bekal sendiri kenapa tidak? Kami membawa mashed potatoes dicampur dengan krim keju, susu dan sayuran. Makan kami lahap bener layaknya gak makan seminggu. Tersadar kami tidak punya air minum, kami pun berkeliling ke sekitar boarding room, ternyata ada pengisian air minum gratis. Berbeda dengan bandara Soekarno Hatta yang tidak menyediakan fasilitas isi air minum gratis, di KLIA ada lhoo. Rasa airnya cukup sejuk dan kami bisa mengambil sepuasnya. Kalau di imigrasi Indonesia sudah pasti kena sita. Di KLIA kami juga sembari menunaikan Shalat Dzuhur dan Ashar, karena perjalanan kami selanjutnya akan menghabiskan waktu 7.5 jam di dalam pesawat dan akan tiba tengah malam.
Langit terlihat mendung di luar KLIA 2, dan kami mengabarkan keluarga untuk kembali meminta doa restu atas perjalanan kami bertiga. Bismillah, pesawat kami sudah datang. Ini adalah pesawat Air Asia X dengan kode pesawat D7522 yang akan membawa kami terbang dari Kuala Lumpur KLIA 2 menuju destinasi kami yakni Bandara Internasional Tokyo Haneda. Tak lama panggilan untuk masuk ke dalam pesawat pun bergema, tak sabar kami langsung menaiki pesawat, dan ternyata.....
Pertama kami disambut oleh pramugari dengan senyuman khas dan kami berjalan melewati bisnis class, yang sudah pasti bentuk kursinya berbeda lah dengan yang kami pesan *nasiip. Begitu sampai di deretan kursi tengah, saya melongo saking senangnya, pesawat Air Asia X memang berukuran lebih besar ketimbang pesawat Air Asia yang biasa saya naiki. Jika biasanya hanya ada 2 baris yakni baris kiri 3 kursi dan baris kanan 3 kursi. Maka Air Asia X terdiri dari 3 baris, yakni baris kiri 3 kursi, baris tengah 3 kursi dan baris kanan 3 kursi. Kebayang kan lebih luasnya *maap norak abis. Terlebih lagi saat kami bertiga mencari nomor kursi, terdengar pengumuman dari speaker pesawat mengenai informasi-informasi dengan bahasa Melayu, Inggris dan Jepang. Mendengar bahasa Jepang menggema di dalam pesawat, makin tidak sabar rasanya untuk segera sampai di Negeri Sakura tersebut.
Perjalanan panjang yang cukup melelahkan saya habiskan dengan : mengobrol, bercanda, membaca buku, makan-makan sampai tertidur dan terbangun lagi dan tertidur lagi. Hingga sampailah waktu landing kami di Bandara Tokyo Haneda pada pukul 10.30 PM malam hari. Tiba di Bandara kami langsung melihat sekeliling dan sudah pasti ke toilet. Tidak sulit menemukan toilet karena sepanjang di dalam Bandara bertebaran toilet, yang kabarnya memang banyak tombol ajaib. Benar saja, toilet ini memang banyak tombol ajaib yang super keren. Maklum saya belum pernah melihat toilet macem ini sebelumnya di Indonesia. Selepas itu, kami menuju imigrasi Jepang untuk mendapatkan stempel masuk Jepang.
Pertama kami disambut oleh pramugari dengan senyuman khas dan kami berjalan melewati bisnis class, yang sudah pasti bentuk kursinya berbeda lah dengan yang kami pesan *nasiip. Begitu sampai di deretan kursi tengah, saya melongo saking senangnya, pesawat Air Asia X memang berukuran lebih besar ketimbang pesawat Air Asia yang biasa saya naiki. Jika biasanya hanya ada 2 baris yakni baris kiri 3 kursi dan baris kanan 3 kursi. Maka Air Asia X terdiri dari 3 baris, yakni baris kiri 3 kursi, baris tengah 3 kursi dan baris kanan 3 kursi. Kebayang kan lebih luasnya *maap norak abis. Terlebih lagi saat kami bertiga mencari nomor kursi, terdengar pengumuman dari speaker pesawat mengenai informasi-informasi dengan bahasa Melayu, Inggris dan Jepang. Mendengar bahasa Jepang menggema di dalam pesawat, makin tidak sabar rasanya untuk segera sampai di Negeri Sakura tersebut.
Perjalanan panjang yang cukup melelahkan saya habiskan dengan : mengobrol, bercanda, membaca buku, makan-makan sampai tertidur dan terbangun lagi dan tertidur lagi. Hingga sampailah waktu landing kami di Bandara Tokyo Haneda pada pukul 10.30 PM malam hari. Tiba di Bandara kami langsung melihat sekeliling dan sudah pasti ke toilet. Tidak sulit menemukan toilet karena sepanjang di dalam Bandara bertebaran toilet, yang kabarnya memang banyak tombol ajaib. Benar saja, toilet ini memang banyak tombol ajaib yang super keren. Maklum saya belum pernah melihat toilet macem ini sebelumnya di Indonesia. Selepas itu, kami menuju imigrasi Jepang untuk mendapatkan stempel masuk Jepang.
Pertama kali lewat lorong ini langsung nyari toilet |
Berbaris rapi antrian pada malam hari itu dengan banyak petugas imigrasi Jepang yang melayani. Begitu sampai antrian saya dan saya dipersilahkan untuk maju, saya sangat terkesan dengan petugas imigrasi Jepang. Dengan budaya kerja Jepang, petugas tersebut tersenyum menyambut saya dan menyapa “Konbanwa” yang artinya selamat malam. Saya pun refleks membalas senyum lebar sambil menjawab "Konbanwa". Aaarggghhhh!! Petugas tersebut mulai membuka paspor milik saya dan memeriksa Visa milik saya. Tak lama saya diminta untuk meletakan jari saya di mesin pengindai sidik jari dan memposisikan mata saya di kamera yang disediakan, mungkin untuk pemotretan *eh. Setelah proses singkat tersebut selesai, ia tersenyum mengembalikan paspor milik saya sambil mengucapkan “Arigatou Gozaimasu” yang artinya “Terima kasih”. Saya berjalan menjauhi kounter petugas imigrasi tersebut masih dengan perasaan excited luar biasa. Baru kali ini seumur-umur saya berhadapan dengan petugas imigrasi yang disambut hangat dan penuh senyum, bahkan untuk jam tengah malam. Bahkan yang sering saya temui, di pagi hari pun petugas imigrasi juga jarang senyum :D Namun Jepang ternyata berbeda, luar biasa.
Karena waktu menunjukan sudah tengah malam tidak mungkin untuk berkeliaran apalagi mencari penginapan, maka kami memutuskan untuk menginap di Bandara Haneda dan menunggu pagi hari. Kami sudah berencana akan menginap di Bandara setelah sebelumnya saya googling apakah bisa menginap di bandara Haneda, dan ternyata banyaaaakk yang menginap di sana. Begitu keluar dari imigrasi Jepang, langsung terhampar deretan kursi-kursi yang siap untuk jadi alas tidur :D Awalnya saya masih ragu untuk tidur merebahkan badan, karena banyak petugas yang berkeliaran, namun lama-lama saya menyadari bahwa memang diperbolehkan untuk tidur di ruangan tersebut. Banyak yang saya lihat merebahkan badan dengan santai sambil menaikan kaki di atas koper miliknya. Petugas memang berkeliaran untuk berjaga-jaga saja, tidak pernah menegur dan melarang, jadi amaaaaan~ Kendati demikian, jangan lupa untuk tetap menjaga barang barang yang kamu bawa ya, misalnya ransel kecil digunakan untuk bantalan kepala, sedangkan koper besar dijadikan alas untuk merebahkan kaki.
Mau begadang semalaman? Boleh juga. Kamu tidak akan bosan menunggu pagi karena di bandara ini tersedia fasilitas free Wifii dengan kecepatan super yang akan menemani kamu semalaman. Jangan khawatir juga baterai HP habis, karena tersedia banyak meja yang dilengkapi dengan stop kontak yang bisa dipakai sepuasnya untuk cas HP. Tidak jauh dari tempat duduk kami terdapat pula smoking room untuk pengunjung. Adik saya sempat menengok ke dalam, ia bercerita bahwa smoking roomnya luas dan bersih, lebih mirip kafe daripada tempat merokok gratis
Setelah beristirahat semalaman, Shubuh pun tiba, kami shalat di ruangan Bandara tersebut dengan menggelar sajadah :D Untuk akses air minum, di ruangan tersebut juga ada air minum gratis untuk isi ulang. Ketika saya mencoba untuk mengisi ulang botol minum milik saya, luar biasa airnya superrrr dingin kayak dari kulkas. Segaaaar. Maklum norak, saya langsung minum banyak :D Tersedia juga loker penyimpanan barang, toilet dan ruang ibu hamil dan menyusui. Ruangan tersebut bisa dipergunakan juga untuk bayi atau balita yang ingin berganti popok, dengan fasilitas beberapa kasur bersabuk pengaman yang berjejer serta sebuah mesin entah apa gunanya, saya belum pernah mencobanya (berhubung tulisannya juga bahasa Jepang semua). Jepang ramah sekali untuk ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita yaaaa :D
Demikian hari pertama menginjakkan kaki di negera Jepang yang selama ini saya mimpikan, tidak sabar untuk petualangan berikutnya.
Salam,
Noni Halimi
Mau begadang semalaman? Boleh juga. Kamu tidak akan bosan menunggu pagi karena di bandara ini tersedia fasilitas free Wifii dengan kecepatan super yang akan menemani kamu semalaman. Jangan khawatir juga baterai HP habis, karena tersedia banyak meja yang dilengkapi dengan stop kontak yang bisa dipakai sepuasnya untuk cas HP. Tidak jauh dari tempat duduk kami terdapat pula smoking room untuk pengunjung. Adik saya sempat menengok ke dalam, ia bercerita bahwa smoking roomnya luas dan bersih, lebih mirip kafe daripada tempat merokok gratis
Setelah beristirahat semalaman, Shubuh pun tiba, kami shalat di ruangan Bandara tersebut dengan menggelar sajadah :D Untuk akses air minum, di ruangan tersebut juga ada air minum gratis untuk isi ulang. Ketika saya mencoba untuk mengisi ulang botol minum milik saya, luar biasa airnya superrrr dingin kayak dari kulkas. Segaaaar. Maklum norak, saya langsung minum banyak :D Tersedia juga loker penyimpanan barang, toilet dan ruang ibu hamil dan menyusui. Ruangan tersebut bisa dipergunakan juga untuk bayi atau balita yang ingin berganti popok, dengan fasilitas beberapa kasur bersabuk pengaman yang berjejer serta sebuah mesin entah apa gunanya, saya belum pernah mencobanya (berhubung tulisannya juga bahasa Jepang semua). Jepang ramah sekali untuk ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita yaaaa :D
Tombol toilet Jepang |
Salam,
Noni Halimi
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteMba maaf mau nanya...transit di sini maksudnya kita beli tiket air asia ke kl trus beli tiket lagi dr kl ke haneda kah? Atau lsg beli tiket jkt-haneda yg transit di kl. Soalnya kl pake sistem yg pertama harganya lumayan bisa hemat. Cuma saya takut gak boleh. Tlg di jawab ya mba ke ls0280@yahoo.com makasih
ReplyDeleteHalo Mbak Khalisa terima kasih telah berkunjung :)
DeleteSaat itu saya beli tiket fly thru mba, jadi Jakarta - Haneda, dan transit di KL sudah merupakan satu rangkaian tiket. Memang pesawat yg saya naiki saat Jakarta - Kuala Lumpur beda dengan Kuala Lumpur - Haneda (Air Asia X). Biasanya kl tiket fly thru wktu transitnya jg sebentar, ga nunggu lama.
Memang kalau beli lepasan seperti yg mbak bilang terkadang bisa lebih hemat mba. Tapi ada risikonya, apalagi kalau jdwal keberangkatan dari Kuala Lumpur - Haneda mepet dr waktu Landing. Apabila jdwal penerbangan Jakarta - Kuala Lumpur ada delay, sudah pasti telat kan sampe KL. Kemudian mepet. Pesawat tujuan Haneda ga akan nunggu risiko lepas tiketnya. Kalau Fly Thru kan satu paket, kalaupun delay, pasti penerbangan yg tujuan Haneda jg pasti akan nunggu pesawat kita landing di KL.
Kedua, kalau mbak berangkat pakai bagasi, berarti mbak harus ambil bagasinya dan antri lagi seperti naik biasa (bukan jalur transit), kemudian memasukkan bagasi lagi ke pesawat Haneda. Kalau Fly Thru, mbak cuma bawa tas cabin saja, sedangkan semua bagasi otomatis dipindahkan oleh petugas ke pesawat Haneda. Begitu mbak kira2 penjelasannya.
Semoga cukup membantu :) Further info kalau saya bs jawab lagi, boleh email saya ke : nonihalimi25@gmail.com
Oiya masalah mbak khawatir nggak boleh, tenang saja, boleh kok. Tp memang harus diperkirakan jarak keberangkatan dr KL-Haneda jgn terlalu mepet landing. Estimasi kita antri bagasi, kemudian delay, dsb. Memang lbh hemat, rekan2 saya pernah kok beli tiket lepasan seperti itu. Jadi beli 2 Tiket. Jkt-Kuala Lumpur, kemudian beli lg Kuala Lumpur-Incheon atau Kuala Lumpur- Haneda. Ga masalah asalah ga mepet waktunya 😊
DeleteDear mba noni, mau tanya2 kebetulan pertengahan des ini saya sudah pesan air aisia jkt-haneda transit di kl, transitnya cuma lama 15 jam. kedatangan di KL jam 23.30. itu apa yang mesti saya lakukan. keluar dulu dari imigrasi atau tetap dibandara. kl sy mau pesen hotel transit yang ada dibandara tanpa harus melalui imigrasi bisa gak sih sehingga tidak perlu cek-in lagi pada saat mau lanjut ke haneda. mohon sarannya mba. tnks ya
ReplyDeleteHalo Mbak/Mas
DeleteSebelumnya kalau saya boleh tahu, kedatangan di KL pukul 23.30 kemudian baru akan berangkat lagi sekitar pukul 15.00 sore ya?
Untuk pesawatnya apakah fly thru Jakarta - Haneda via KL atau lepasan Jakarta - KL lalu beli lagi KL - Haneda?
Saran saya lbh baik menunggu di dalam Bandara KLIA krn mbak landing tengah malam. Wlpn waktu tunggu lama 15 jam tapi tersita jam tidur jd ga bgtu berasa. Kalau mau jalan2 bisa sih tapi ngeri banget kalo check in mepet, apalagi ini penerbangan jauh ke Jepang. Untuk tidur malam ga perlu khawatir dalam Bandara KLIA biss banget dipakai buat tidur. Banyak kursi tidur dan banyak jg penumpang yg tidur di Bandara menunggu pagi, banyak temannya hehe.
Waktu landing KLIA otomatis harus cap imigrasi masuk KL dulu. Baru setelah itu bisa cari kursi buat tidur itu lho.
Nah habiskan wktu sampai siang, setelah makan siang bisa urus check in pesawat lagi dan cap imigrasi keluar Malaysia pd saat nanti mau nunggu di Boarding Room.
Hallo mba, aku rencana mau jalan2 ke jepang (lagi ada promo buat perjalanan thn 2018). Aku mau nanya2 mba.
ReplyDelete- mba ke sana berapa hari?
- menurut mba aku beli tiketnya PP, atau untuk berangkatnya?
- utk lama transit, mepet gak kalo 2 jam di KL? baiknya berapa jam?
- untuk bagasi, di air asia perjalanan yang pertama transit di KL untuk ke perjalanan selanjutnya ke jepang, kita harus check-in lagi gak?
makasih mba.
Halo Mbak Indera, terima kasih telah berkunjung :)
DeleteBerikut jawaban saya, semoga bisa sedikit membantu :
- Total perjalanan saya ke Jepang 8 hari dengan rincian 1 hari berangkat landing di Haneda Tokyo, 3 hari Tokyo, 2 hari Kyoto, 1 hari Osaka, 1 hari pulang di Kansai Osaka.
- Saya beli fly thru mbak, artinya sepaket dengan transit di KL, tp saya nggak beli PP, krn wktu itu msh blm dpt harga yg pas dan msh mikir2 mau pulang dr Tokyo atau Osaka. Setelah beberapa minggu kemudian saya baru pesan lagi tiket pulang dari Kansai Osaka. Tp kalo kaya saya berisiko sih mbak, kalo bisa segera pesan juga tiket kepulangan, drpd nnti nggak dpt tiket pulang. Tp dipikirkan baik2 itinerary nya biar ga bolak balik. Misal ky saya, krn saya mau ke Osaka dan menjadikan Osaka sebagai destinasi akhir, saya lbh pilih pulang dr bandara Kansai ketimbang Haneda lagi, saya harus ngeluarin cost lagi untuk balik lagi ke Tokyo. Intinya sih direncanakan dgn matang jdwalnya.
- Saya beli tiket fly thru mbak, jd memang sepaket transit KL, tergantung jdwal maskapainya, ada yg jeda transitnya hanya 2 jam ada yg lebih, tp ga akan terlalu lama. Saya jg ga khawatir ditinggal pesawat ke Jepang kalopun saya delay sampe KL, krn fly thru tadi. Kalo belinya terpisah/ lepasan, saran saya jgn terlalu mepet, kalo bisa lebihkan 3 jam ke atas, krn khawatir pesawat pertama kita delay. Nah pesawat yg ke jepang ga akan nunggu, mana tau kl kita delay.
- kalo fly thru, otomatis bagasi kita diurus maskapai mbak. Jd keluar pesawat kita cm bawa cabin bag saja, sedangkan koper2 di bagasi otomatis dipindahkan ke pesawat tujuan jepang. Mengenai imigrasi seperti biasa, cap masuk malaysia, kemudian cap keluar malaysia,, lalu tunggu di boarding room. Antrian dan jalur transit beda mbak, nnti ikutin alir saja kl memang mbak transit fly thru.
Halo mba, saya mau tanya pada saat flight KUL - HND itu sudah dapat makan atau belum ya. Soalnya kan penerbangan cukup lama 7 jam lebih. Kalo ga dapet apa kita harus bawa makanan sendiri untuk makan selama di pesawat? Trus kalau pada saat akan naik ke pesawat apa kita tetap tidak boleh membawa cairan selama penerbangan ke Haneda? Soalnya saya punya baby dan kalau buat susu harus pakai air panas. Mohon infonya ya mba. Thanks
ReplyDeleteHalo Mbak, terima kasih telah berkunjung :)
DeleteKUL - HND ga dapet makan mbak, kecuali pas reservasi tiket pesan makanan. Kalau belum ya nanti beli makan di pesawat, ada 2 kloter cabin crew nawarin makanan. Atau ya bawa makanan sendiri mbak. Kemarin sih saya bawa makan sendiri, terus sempet beli makan jg di dalem pesawat.
Kalau dari KL sih boleh bawa minum, saya malah isi botol minum 1 liter penuh lolos aja. Di sekitar boarding room KLIA jg ada air minum gratis jd saya isi dulu. Nah yg di Indo malah ga bs bawa minum, ada cairan agak banyakan aja lgsg ditahan. Tapi kalau untuk bikin susu mungkin pengecualian mbak, tp saya kurang tahu pastinya jumlah yg diperbolehkan brp ml bisa naik ke cabin, soalnya kl ASI diperbolehkan smp brp ml gtu. Mgkn jg berlaku untuk air panas untuk bikin susu. Ditanyakan lgsg saja ke bagian informasi maskapainya mbak :)
Semoga membantu.
Kak thanku blog nya bermanfaat bgt:) Kebetulan aku bulan januari 2017 juga mau ke jepang dgn maskapai penerbangan dan waktu yg sama kaya kakak. Mau tanya dong kak itu air asia itu kita dapet jatah bagasi ngga kak? I would be happy if u answer my comment hihi��
ReplyDeleteHalo Mbak Nesya, maaf late respon.. Dulu waktu beli tiket pesawatnya saya beli sekalian bagasinya mbak. Kalau harga tiket aslinya sih ga pake bagasi, jadi saya nambah bagasi pd saat pembelian tiket, sehingga dpt lah totalan harga tiket termasuk bagasi. Kalau beli dadakan on the spot katanya sih mahal bener itungan per kilo nya.
DeleteDemikian semoga membantu :)
Hallo mba, kebetulan saya akan ke jepang bulan maret ini, sepertinya jadwal kl-haneda persis jadwal mba, mba apakah air asia menyediakan makan dan minum? Atau beli di pesawat mba? Terimakasih :)
ReplyDeleteHalo Mbak Prieska, terima kasih telah berkunjung. Kalau saat pembelian tiket mbak tidak pesan makanan berarti tidak dapat makan mbak. Dulu saya nggak sekalian pesan makan, saya bawa bekal dr rumah untuk makan siang menjelang sore di Kuala Lumpur. Kalau malam, saya beli di pesawat. Opsi lain untuk makan malam mbak juga bisa beli makanan di food court KLIA. Kalau air minum saya bawa botol minum, di KLIA saya refil penuh, ada tempat pengisian air minum gratis :) Demikian mbak, semoga jawabannya membantu.
DeleteHalo mba saya rencana juni mau ke korea . Penerbangannya fly thru sih, trus transitnya cmn 1 jam an kalo kaya gitu saya begitu turun pesawat langsung ke transfer hall ajakan nunggu tanpa perlu check in lagi? Lalu boarding pass nya langsung dapat 2 atau bagaimana. Lalu apa petunjuk petunjuk nya mudah atau tidak lalu apkah arah menuju tranfer hall atau di transfer hall ada counter makanan sejenisnya. Masalahnya ini baru pertama kali saya transit gitu... Thx before:))
ReplyDeleteHallo mbak Jessica, untuk penerbangan fly thru, ketika turun dr pesawat, kita langsung menuju ke bagian transit. Di KLIA sign board nya jelas kok, yg transit malah belok duluan, karena lorongnya Transit Antar Bangsa lbh dekat ketimbang Arrival Hall atau Ketibaan. Mbak hanya perlu bawa cabin bag atau handcarry yg mbak bawa di cabin saja, untuk koper yg ada di bagasi tdk perlu diurus krn otomatis ditransfer ke pesawat selanjutnya. Yang jelas mbak hrs cap imigrasi masuk Malaysia dulu di bagian Imigrasi. Nanti pada saat mau masuk ke boarding room akan di cap lagi imigrasi keluar Malaysia. Kalau boarding pass ada sendiri khusus KL-ke tempat tujuannya. Agak lupa mbak dapetnya kapan, kalo nggak salah waktu check in pertama di Soetta udah dapet 2 boarding pass deh.. Ada kok cafetaria gtu di dekat2 boarding room, bisa makan dulu sblm masuk boarding room. Demikian semoga membantu, have a nice trip mbak :)
DeleteHalo mba salam kenal ya sblmnya sy dgn lia. Blognya sangat bermanfaat bgt. Kebetulan besok ini saya mau brgkt ke jepang. Boleh tanya gk untuk bagasi wkt itu belinya per sektor jkt-KL, KL-haneda, haneda-KL, KL-Jkt ato beli di awal rute jkt-KL aja berlaku smpe ke tujuan akhir? Pswt saya sm yg dipake mba flight thru, makasi ya mba sblmnya ditnggu replynya
ReplyDeleteHi mbak juni nanti saya dan keluarga mau ke Sydney transit di KL 8jam..btw mau nanya.. Mbak flytrhu beli bagasi ngga?jika ya..amankah itu bagasi Karna baru baru ini sodara ada yang bagasinya g sampai tujuan ada jg teman yang kopernya rusak.
ReplyDeleteNice sharing Mbak, Saya rencana ke Jepang akhir November ini, tiket saya fly thru CGK-KUL-HND pakai Air Asia. Saya beli tiket promo, jadi gak dapat bagasi, dan kali ini saya menyadari bakal butuh bagasi untuk barang-barang saya terutama saat pulang dari Jepang (banyak titipan barang) hehe. Nah untuk pembelian bagasi itu gimana mbak? terlebih saya sudah beli tiketnya, dan berapa kisaran harganya? denger2 dari temen beli bagasi jauh-jauh hari bisa lebih murah harganya.
ReplyDeleteAss mbak. Nyamankah terbang dg AA X ini utk flight sejauh itu?bisa tidur nyenyakkah? 😊
ReplyDeleteAssalamu'alaikum
ReplyDeleteMbak saya mau nanya, waktu mbak pesen makan di pesawat mbak bayarnya langsung saat pemesanan di pesawat atau gimana? Trus bayar nya pake dolar ap yen mbak?
halo mbak
ReplyDeletesaya rencana akan ke jepang Bersama bayi menggunakan Air Asia apakah ada tempat khusus untuk bayi?