|
Salah satu tempat persembahan di Fushimi Inari |
Fushimi Inari Taisha adalah kuil Shinto yang yang berada di Fushimi-ku Kyoto, Jepang. Kuil ini merupakan kuil pusat bagi sekitar 40.000 kuil Inari yang memuliakan Inari (Dewa Padi). Kuil utama (honden) terletak di kaki gunung Inari, dan tanah milik kuil berbentuk gunung tingginya mencakup 233 meter. Menurut saya wisata ke tempat ini wajib dikunjungi oleh siapa pun yang berkunjung ke Kyoto. Saya, Nabi dan Febi menaiki bus dari Kyoto Station dan berhenti di tempat pemberhentian wisata Fushimi Inari. Dari sana kami masih harus berjalan kaki ke dalam dan melewati rel kereta api. Banyak toko yang mejual souvenir dan makanan ringan yang baunya super enak. Saya juga menemukan toko yang menjual pernak pernik ala Hello Kitty, semuaaaanya berwarna pink.
|
Peta lokasi pendakian Fushimi Inari |
Rupanya ini masih tahap awal dari puncak Fushimi Inari yang sesungguhnya. Untuk mencapai ke puncak Fushimi Inari kamu harus menempuh jarak sejauh 4 km dengan kondisi mendaki ditemani dengan ribuan torii yang seakan tidak berujung. Di bagian atas atau puncak Fushimi Inari akan terlihat kuil yang dibangun untuk persembahan kepada Dewa Padi (God's of Rice) atau Inari dalam agama Shinto Jepang. Banyak sekali patung rubah, fox statue yang mirip dengan rubah Inuyasha hehehe. Fox memang dianggap sebagai hewan suci utusan dari Inari.
|
Selfie dulu sama bocah Jepang |
|
Kerikil Jepang |
Salah satu hal yang menarik hati saya saat berkunjung ke Fushimi Inari adalah ketika saya menginjak kerikil di lahan persembahan salah satu kuil Fushimi Inari. Kerikilnya berjajar rapi dan tidak botak botak alias berhamburan kemana-mana. Rasanya tidak mungkin kalau kerikil tersebut di lem. Karena penasaran, saya pun sampai jongkok untuk mengecek. Ternyata oh ternyata, Jepang menggunakan blok blok kerikil yang berbentuk kotak di sepanjang lahan, baru kemudian di isi kerikil. Karena ada penahan blok tersebut, kerikil tidak akan berhamburan ke luar jalur dan tetap rapi. Jika diperhatikan sekilas bentuknya akan mirip denan kerikil karena berwarna abu-abu. Jadi ketika dari kejauhan tidak ada yang menyadari adanya penyangga tersebut.
Lepas berjalan-jalan di Fushimi Inari, kami meregangkan badan dengan menyantap takoyaki panas sambil duduk- duduk. Itadakimasu~
|
Abang abang Takoyaki |
|
Takoyaki |
Salam,
Noni Halimi
No comments:
Post a Comment