Takoyaki isi gurita |
Takoyaki adalah makanan khas kota Kansai, Jepang yang berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 3-5 cm yang terbuat dari adonan tepung terigu dan diisi oleh potongan gurita. Takoyaki biasanya dijual di toko maupun kios pinggir jalan. Takoyaki dijual dalam bentuk set berisi 5, 6, 8 hingga 10 buah dalam satu wadah. Namun ada pula penjual yang menjual takoyaki dalam bentuk satuan dan takoyakinya berbentuk sebesar bola tenis alias jumbo. Takoyaki biasanya disajikan dalam wadah berbentuk perahu, namun apabila pembeli ingin membawa pulang, maka dibungkus dengan wadah plastik. Takoyaki dimakan menggunakan tusuk gigi, namun dibeberapa kota seperti Tokyo dan Kyoto, Takoyaki dimakan menggunakan sumpit kayu sekali pakai. Harga satu set takoyaki berbeda-beda bergantung wilayah dan kios yang menjual. Satu set takoyaki yang berisi 5-8 buah, rata-rata dihargai sebesar 200 – 400 Yen. Namun jika membeli langsung di Kansai, harganya akan jauh lebih murah karena persaingan harga.
Takoyaki ini memang cemilan khas kota Kansai, Osaka, Jepang. Sehingga setiap rumah di Osaka biasanya memiliki wajan atau loyang yang berbentuk bulat-bulat untuk membuat takoyaki sendiri. Makanan ini merupakan salah satu makanan kebanggaan masyarakat Osaka, sehingga sering dijadikan lauk untuk dimakan bersamaan dengan nasi. Namun saya belum pernah mencoba makan takoyaki campur nasi, hehe. Dengar-dengar juga, wajan takoyaki adalah salah satu perabot rumah tangga yang harus dihadiakan oleh orang tua kepada anak perempuannya yang menikah. Sugooooi...
Bahan dasar membuar adonan takoyaki adalah tepung terigu, kaldu ikan, baking powder, garam dan telur, semuanya diaduk menjadi adonan. Kemudian masukkan potongan-potongan isi salah satunya adalah ginger/jahe yang berwarna merah. Saya sempat menanyakan kepada abang-abang yang menjual takoyaki, potongan potongan kecil berwarna merah yang terpajang di depan toko, saya khawatir termasuk bahan yang tidak halal untuk dimakan ternyata jawabnya adalah ginger. Tiga kali ia mengucap red ginger barulah saya paham, koplaaakk... maklum spellnya orang Jepang agak super yaah :D
Takoyaki dipanggang dalam wajan, jika bagian bawah sudah cukup matang, maka takoyaki akan diputar-putar hingga menghasilkan ¾ bulat,, jika sudah hampir jadi bulat sempurna maka akan dimasukkan gurita potong dan isi lainnya sesuai pesanan. Takoyaki terus diputar hingga menghasilkan bentuk bulat sempurna. Jika sudah berentuk bulat, maka tetap perlu diolesi mentega agar tidak lengket. Jika warna takoyaki sudah kuning keemasan, barulah takoyaki diangkat. Takoyaki yang sudah matang akan disiram dengan saus yang rasa sausnya mirip dengan saus okonomiyaki dengan rasa asam dan gurih. Sebagian penjual juga ada yang menambahkan saus mayonaise di atasnya. Tidak lupa ditaburkan nori (rumput laut) serta katsuoboshi (bonito kering) dengan penampankan lembaran cokelat tipis yang menari-nari di atasnya. Menari? Benar lhooo bergerak. Adik saya sampai kaget dikira binatang hidup, sampai seksama memperhatikan apakah benar benar bergerak atau hanya tertiup angin. Hahaha norak abis..padahal memang katsuobshi agak bergerak seperti itu.
Bahan dasar membuar adonan takoyaki adalah tepung terigu, kaldu ikan, baking powder, garam dan telur, semuanya diaduk menjadi adonan. Kemudian masukkan potongan-potongan isi salah satunya adalah ginger/jahe yang berwarna merah. Saya sempat menanyakan kepada abang-abang yang menjual takoyaki, potongan potongan kecil berwarna merah yang terpajang di depan toko, saya khawatir termasuk bahan yang tidak halal untuk dimakan ternyata jawabnya adalah ginger. Tiga kali ia mengucap red ginger barulah saya paham, koplaaakk... maklum spellnya orang Jepang agak super yaah :D
Takoyaki dipanggang dalam wajan, jika bagian bawah sudah cukup matang, maka takoyaki akan diputar-putar hingga menghasilkan ¾ bulat,, jika sudah hampir jadi bulat sempurna maka akan dimasukkan gurita potong dan isi lainnya sesuai pesanan. Takoyaki terus diputar hingga menghasilkan bentuk bulat sempurna. Jika sudah berentuk bulat, maka tetap perlu diolesi mentega agar tidak lengket. Jika warna takoyaki sudah kuning keemasan, barulah takoyaki diangkat. Takoyaki yang sudah matang akan disiram dengan saus yang rasa sausnya mirip dengan saus okonomiyaki dengan rasa asam dan gurih. Sebagian penjual juga ada yang menambahkan saus mayonaise di atasnya. Tidak lupa ditaburkan nori (rumput laut) serta katsuoboshi (bonito kering) dengan penampankan lembaran cokelat tipis yang menari-nari di atasnya. Menari? Benar lhooo bergerak. Adik saya sampai kaget dikira binatang hidup, sampai seksama memperhatikan apakah benar benar bergerak atau hanya tertiup angin. Hahaha norak abis..padahal memang katsuobshi agak bergerak seperti itu.
Ginger merah |
Aksi membuat takoyaki |
Takoyaki sudah jadi |
Saya mencoba memakan takoyaki langsung dari Jepang dan rasanya memang jauh lebih enak ketimbang takoyaki yang dijual di Indonesia. Saya membeli takoyaki di sebuah kios yang berada di Kyoto, harganya 250 yen untuk isi gurita. Penjual dari kios tersebut menyediakan meja dan kursi untuk pengunjung yang akan makan langsung di kios. Sisanya yang tidak kebagian tempat duduk bisa tetap menikmati takoyaki sembari mencari tempat untuk duduk-duduk di lokasi sekitar sana. Kebetulan kiosnya berada di Fushimi Inari dan banyak spot untuk duduk-duduk. Pembeli takoyakinya membludag dan saya harus mengantri agak panjang demi mencicipi rasa takoyaki. Namun syukurlah, rasanya memang pantas untuk membuat orang mengantri :D Rasa takoyaki akan lebih nikmat jika dimakan sembari panas apalagi udara sedang cukup dingin di Jepang. Rasanya gabungan gurih, manis dan asin. Guritanya agak lebih besar dan terlihat jelas tentakel-tentakelnya, tidak seperti takoyaki di sini yang hanya butiran kecil gurita. Takoyaki yang disajikan bagian dalamnya masih setengah matang, sehingga ketika menggigit bagian dalam, meleleh semua isinya. Oishiiiiii.....Siapa mau takoyaki si gurita potong?
Salam,
Salam,
maknyus ka
ReplyDelete