Akibat Warung Betawi samping kantor tutup dan bubar, maka saya dan rekan-rekan Bintaro kehilangan tempat makan siang 'agak mahal' yang biasa kita santronin kalo lagi sok kebanyakan duit. Biasanya sih kalau makan siang pesen yang murah-murah macem makanan warteg, gado-gado, dan sebagainya yang satu porsi paling banyak menghabiskan lima belas ribu perak. Namun kalau lagi sok banyak duit, boleee lah sekali-sekali jajan yang agak mahal (buat kantong kita), salah satunya di Warung Betawi samping kantor. Naahhh, itu Warung Betawi tampaknya pindah atau mungkin gulung tikar kami nggak tahu, praktis kami nggak punya tempat nongkrong lagi. Untungnya nggak jauh dari kantor ada warung lain yang agak mahal, namanya Waroeng Ireng.
Tampilannya serba hitam dan tempatnya di pinggir jalan. Untuk kursi dan bangku di desain dengan kayu dominan warna hitam, karena konsep warung ini memang Ireng/Hitam. Sebenarnya ini warung nongkrong anak muda, tak heran yang dijual kebanyakan jenis roti bakar dengan macam-macam topping. Dari kornet hingga nutella. Sayang nggak ada pisang bakar keju cokelat (emang nyari yang nggak ada mulu).
Selain aneka roti bakar, sesuai namanya Waroeng Ireng, di sini menjual aneka makanan Ireng. Apanya yang Ireng? Ternyata nasinya warna hitam. Jadi macem beras merah, tp ini beneran hitam. Rasanya jg macem beras merah, cucok untuk yang pada diet. Menu makanan beratnya ada iga bakar, rawon, kung pao chicken, ayam kremes, nasi goreng, dan sebagainya. Semuanya disajikan dengan nasi ireng. Kalau mau pakai nasi putih biasa request saja ke petugasnya. Bukan hanya nasi, tapi menu lain juga ireng, seperti burger ireng dan spagetti ireng, Weeeew.
Nah, untuk minuman juga cukup beragam, dari aneka jus, milkshake, sampai minuman dengan nama-nama aneh, termasuk Horenzo Lamaz. Jadi awal mula saya mencoba Horenzo Lamaz karena rekomendasi dari Mbak2 yang jaga. Saya cuma bilang 'Mbak, minuman apa yang enak? Jangan yang soda tapi yaa' Dan mbak2nya pun merekomendasikan Horenzo Lamaz. Ha? Apa itu?
Horenzo Lamaz adalah minuman dari bayam jepang yang di blender bersama dengan jeruk lemon. Awalnya saya mikir juga, duuuh makan jus bayem apa enaknya. Tapi tidak ada salahnya dicoba. Dan ternyata...waaaaawww!! Rasanya enak, saya suka!! Worth it lah untuk harga 17000 satu gelas besar ukuran 450 ml. Rasanya manis, asam, segar. Nggak berasa bayem atau sayurannya. Tapi pas temen saya nyoba katanya masij berasa bayam. Entahlah, buat saya sih rasanya enak.
Menjelang hamil-hamil tua makin sering saya ketagihan beli minuman ini, segar dan sehat. Sekarang lagi cuti, jadi kangen beli Horenzo Lamaz hihihi
Salam,
Noni Halimi
No comments:
Post a Comment