Puding Cokelat. Siapa sih yang tidak suka puding cokelat? Jawabannya adalah mantan saya. Padahal hampir semua orang suka dengan puding cokelat, termasuk saya. Mungkin ini salah satu perbedaan kami yg tidak bisa dipersatukan lagi, halah drama! :))
Diantara berjuta puding cokelat yg ada di dunia akhirat, ada satu puding yang cukup spesial buat saya. Puding cokelat lengkap dengan saus vla seharga 9000 yang dijual di Indomaret Stasiun Kereta Sudirman. Apa spesialnya? Karena ini puding yang menemani saat saat terakhir saya di BNI Syariah Sudirman,hiks! *peres kanebo*
Hari hari terakhir di Sudirman, kebetulan stasiun kereta tsb memperluas area bisnisnya, mengingat superb banyak fans setia yg antri naik kereta dari stasiun Sudirman. Muncul lah seonggok *halah seonggok* supermarket yg bernama Indomaret di lantai 2 stasiun Sudirman. Ketika baru buka, iseng saya masuk untuk melihat lihat. Saya perhatikan dereta cemilan snacks masih banyak yang kosong, pun demikian dengan rak permen, coklat serta lemari es minuman. Yaa maklum, baru di buka, banyak produk yang belum ready.
Stamp harga pun banyak yang kosong, sehingga saya tidak tau harganya berapa. Daripada udah sampe kasir gak bisa bayar gegara mahal, akhirnya saya mengurungkan niat untuk membeli *bilang aja gak punya duit
Mata saya berkeliling, dan memicingkan mata ke arah freezer makanan cepat saji. Mirip 7eleven, ada makanan instant yang bisa langsung dihangatkan di microwave. Ada juga coffee maker dan minuman lain yang penyajiannya tinggal pencet saja kerannya. Diantara deretan makanan cepat saji yg dingin, beku dan memilukan, ternyata ada puding cokelat berjejer di sampingnya.
Puding itu terlihat menggiurkan dan manggil-manggil saya supaya saya mengangkat dia dan memakannya. Akhirnya karena saya gak tega melihat situasi yang menyedihkan ini, saya pun mengambil puding dan berniat membeli *bilang aja emang pengen* Tak lupa saya melirik harganya, 9000 rupiah. Bisa buat beli tiket commuterline sekali jalan, kembali seribu perak. Gapapa lah, saya udah beli tiket ini. Masih ada kok 10.000 di kantong. *tinggal selembar
Akhirnya saya mendatangi kasir yaitu seorang mas-mas. Saya pun langsung minta nomer hp mas-nya, ehh! langsung bayar maksudnya! Inilah adegan yang sangat mengharukan dan menyedihkan, saat mengeluarkan selembar uang 10-ribuan terakhir milik saya untuk puding cokelat ini. *peres keset. Setelah menerima kembalian dari mas-mas yang nomer hp-nya gak jadi saya minta itu, saya pun keluar menggendong puding cokelat tadi.
"Commuterline tujuan Depok, saat ini berada di stasiun Tanah Abang dan menunggu keberangkatan." begitu kira kira notifier dari mbak2 yang biasa memberikan info pergerakan commuterline. Ah masih nunggu berangkat dari stasiun Tanah Abang, itu sih bisa 5 menit lagi baru sampe Sudirman. Akhirnya saya memutuskan untuk menghajar puding cokelat ini di bangku tunggu dekat eskalator.
Pelan-pelan saya buka tutupnya, dan wow saus vla-nya luber, nyaam. Langsung tanpa banyak cincong, saya tuang ke puding dan saya lahap suapan pertama. Rasanya enak. Entah enak atau entah ini pembalasan dendam saya krn gak kebagian Siomay Amigos yang udah habis tadi pas saya mau beli. Saya lanjutkan suapan kedua dan seterusnya sampai habis. Semoga pudingnya diterima disisiNya. Aaamiin.
Keesokan harinya, saya beli siomay Amigos dan beruntung masih lengkap. Saya pun membeli siomay lengkap dengan temen-temennya seperri kol, telor, kentang dan tahu. Seneng karena dapet siomay, si puding cokelat stasiun Sudirman pun terlupakan. Masih dalam minggu yg sama, saat hari itu merupakan hari terakhir saya di Sudirman, saya memang pulang telat. Menikmati hari terakhir di Sudirman :)
Selepas Maghrib saya baru pulang. Biasanya saya berjalan dengan kecepatan 20km/jam. Kali ini saya berjalan layaknya bis 63 Blok M - Depok yang sedang ngetem nyari penumpang. Melihat sekeliling jalanan Sudirman, sungai yang membelah jalan Sudirman, dan tentunya stasiun yang akan sangat saya rindukan *tsaaahhh
Tetiba saya teringat puding cokelat yang lagi ngehits kemarin-kemarin. Saya pun membeli untuk terakhir kalinya *seka air mata*
Saya pun pindah kantor lagi ke cabang Fatmawati. Lama sudah tak berjumpa dengan puding cokelat dingin dan menggiurkan itu. Dicari kemana-mana gak ada yang mereknya begitu. Sampai pada suatu ketika saya temu kangen dengan rekan saya di Grand Indonesia. Pulangnya naik kereta dari stasiun Sudirman. Tetiba saya teringat ouding cokelat yang penuh kenangan itu. Saya berlari ke lantai 2 menuju indomaret. Hmm..sekarang sudah jauh lebih penuh isi produknya ketimbang dulu waktu baru buka. Saya segera menuju freezer makanan dan voilaaaa....puding cokelatnya ada! Gak ragu-ragu lagi, langsung saya ambil 2 buah dengan terharu :p
Setelah 7 bulan tak bersua, akhirnya saya ketemu puding ini lagi. Puding cokelat dingin yang penuh kenangan. Cocoknya saya kasih nama puding ini puding kenangan :)
Pudding Stasiun Sudirman |
No comments:
Post a Comment