Saya dan suami merupakan salah satu dari segelintir pasangan yang mengurus urusan pernikahan sendiri. Biasanya pernikahan memang bisa dibantu oleh Event Organizer atau pihak panitia pernikahan, namun kami tidak menggunakannya. Panitia memang kami bentuk untuk koordinasi, namun segala hal teknis serta ide berasal dari kami berdua. Hampir seluruhnya kami handle berdua, tak terkecuali undangan pernikahan. Mudahnya untuk mencetak undangan pernikahan hanya tinggal datang ke percetakan undangan, pilih design yang kita mau dan tinggal terima beres cetak. Atau jika kamu mau lebih bagus dan ekslusif, kamu membawa contoh undangan yang kamu kehendaki, lalu minta dibuatkan seperti itu. Jadi kamu menggunakan design yang kamu inginkan, karena tidak semua percetakan memiliki design undangan yang bagus. Kalau kamu mau lebih bagus dan ekslusif, kamu mesti mengeluarkan kocek lebih besar untuk sewa orang yang bisa design undangan pernikahan khusus untuk kamu berdua.
Agaknya saya dan suami termasuk orang yang ingin membuat undangan pernikahan kami berkesan untuk kami berdua. Bagaimana caranya? Dengan membuat design sendiri ala kami berdua. Kami berencana membuat undangan yang sederhana, tidak mewah namun memiliki cerita untuk kami berdua. Kami memutuskan untuk membuat design sendiri dan mencetak di digital printing biasa, bukan khusus percetakan undangan. Why? Undangan pernikahan sebenarnya hanya berupa undangan untuk menghadiri acara pernikahan, malah sebenarnya bisa dilakukan secara lisan langsung kepada tamu undangan. Namun untuk mengantisipasi tamu juga punya banyak acara dan dikhawatirkan lupa, maka dikirimlah undangan fisik. Selain itu undangan yang dikirimkan kepada tamu lebih memberi kesan menghormati.
Undangan pernikahan memang masuk salah satu list yang harus diselesaikan oleh calon manten. Tentunya list ini juga masuk dalam budget pengeluaran anggaran pernikahan. Menurut kami berdua sih, undangan pernikahan tidak perlu budget yang besar, karena akan mubazir, toh biasanya undangan pernikahan akan terbuang, jarang-jarang disimpan. Kalau memang unik baru disimpan. Makin bagus bahan undangan, makin mahal harganya. Saya dan calon suami hanya menganggarkan 3000an per undangan. Memang ada undangan yang harganya di bawah 3000 namun kami kurang sreg dengan desain dan kualitasnya. Lagi-lagi ke inti persoalan, kami mau buat design sendiri.Jadi budget 3000an per undangan sudah cukup worth it lah yaa..
Proses pembuatan design undangan bisa dibilang cukup singkat dan padat, konsep sudah ada di kepala, hanya saja terkendala waktu karena saya sibuk dengan kerjaan di cabang. Sedangkan suami saya saat itu kurang efektif mengerjakan karena aplikasi yang digunakan tidak ada. Masalahnya saya biasa design dengan aplikasi Corel Draw, sedangkan suami saya dengan Photoshop. Alhasil, saya memutuskan sepihak untuk menggunakan Corel Draw, dan suami saya sebagai komentator saja :D Saya kadang suka mencuri waktu saat di kantor malah ngerjain design undangan. Contohnya saat saya membuat design peta, serius banget saya hanya membuatnya dalam satu hari di jam kerja, bahkan di samping meja teller, sembari mengawasi teller-teller saya. Ckckck.
Saya mencetak di Era Digital Printing dengan estimasi pengerjaan 1 hari selesai, dan tanpa khawatir apabila orang tua saya minta dadakan tambahan undangan bisa cetak seenak jidat saya. Dan ternyata memang benar, saya kembali datang kali kedua untuk cetak tambahan undangan. Berhubung di digital printing ekspress hanya membutuhkan sehari, coba kalau di percetakan undangan biasa...wuiiih bisa sebulan nunggunya. Akibat undangan yang super minimalis ini tiba-tiba saya dan suami khawatir jika undangan tersebut agaknya kurang pantas diberikan kepada kolega-kolega Bapak saya dari berbagai kalangan. Namun ternyata, pandangan saya dan Bapak saya sama, toh hanya undangan. Tidak perlu undangan yang bermewah-mewahan. Alhamdulillah desain dummy undangan saya dapat approval dari Bapak. Langsung cusss cetak. Berikut ulasan gambarnya :
Saya mencetak di Era Digital Printing dengan estimasi pengerjaan 1 hari selesai, dan tanpa khawatir apabila orang tua saya minta dadakan tambahan undangan bisa cetak seenak jidat saya. Dan ternyata memang benar, saya kembali datang kali kedua untuk cetak tambahan undangan. Berhubung di digital printing ekspress hanya membutuhkan sehari, coba kalau di percetakan undangan biasa...wuiiih bisa sebulan nunggunya. Akibat undangan yang super minimalis ini tiba-tiba saya dan suami khawatir jika undangan tersebut agaknya kurang pantas diberikan kepada kolega-kolega Bapak saya dari berbagai kalangan. Namun ternyata, pandangan saya dan Bapak saya sama, toh hanya undangan. Tidak perlu undangan yang bermewah-mewahan. Alhamdulillah desain dummy undangan saya dapat approval dari Bapak. Langsung cusss cetak. Berikut ulasan gambarnya :
lucu banget design nya ka, mau bikin begini juga ih . boleh minta design mentah nya ga ka ?
ReplyDeletekreatif sekali mantap gan
ReplyDeletenice
ReplyDeleteTrim's artikelnya sangat bermanfaat, ditunggu artikel berikutnya ya, dan terus berkarya. kita bangun bangsa ini dan terus isi kemerdekaan. Merdeka
ReplyDeleteCara Bikin Undangan pernikahan Digital sendiri, mudah Dan Gratis,
ReplyDeletetidak di perlukan keahlian khusus bagi pengguna atau pembuat nya, Begini cara nya