Dua tahun yang lalu saat saya masih ditempatkan di Cabang Utama dengan penuh lika liku nasabah yang seabrek dan permasalahan percintaan (halaah), ada momen yang tidak saya lupakan. Iya, hari itu tanggal 25 Maret 2013 merupakan hari kelahiran saya yang ke 25 tahun. Ucapan dari rekan-rekan kantor sudah banjir, dimulai dari Morning Briefing di kantor, rekan saya bukannya menyampaikan hal-hal terkait kerjaan yang akan di share malah pengumuman kalo hari itu saya ulang tahun. Tak lupa ledekan-ledekan kapan nikah kapan nikah. Ditambah lagi supervisor processing yang sangat cetar yakni Pak Yudi menyanyikan lagu ulang tahun di banking hall saat jam layanan. Men, untung lagi ga ada nasabah.
Di saat sedang rame-ramenya nasabah kayak keran ngucur ga berenti-berenti, satpam saya tiba2 bilang kalau ada kiriman barang untuk saya. Segera saya terima dan melanjutkan rutinitas melayani nasabah. Saat jam istirahat, rekan kerja saya Bebeb Iing menanyakan kiriman apa tadi? Saya pun bingung, karena setahu saya kemarin-kemarin saya ga pesan atau belanja online. Penasaran apa isinya, maka kami buka. Ternyata sebuah jaket.
Kami berdua bingung, Bebeb Iing malah cengar cengir ngeledekin katanya dari fans gelap. Saya malah bingung, pacar gak ada, siapa yang kirim. Adanya mantan. Haha. Saya lihat pengirimnya ternyata dikirim langsung dari online shop, jadi gak bisa lacak juga yang mesen siapa, mana nomer yang tertera di resi gak aktif (beneran nyari tau). Bukan apa-apa, saya butuh mengucapkan terima kasih atas kiriman barangnya, bukankah itu sudah kewajiban seseorang jika diberi sesuatu?
Jalan satu-satunya untuk tahu siapa yang kirim adalah dengan nanya langsung ke mantan-mantan saya. Untung mantan saya cuma 2, kalo ada banyak capek juga nanyain. Kebetulan hubungan saya dan mantan saya pasca pisah masih baik, masih komunikasi dengan baik-baik, dan bagi saya tidak masalah untuk menanyakannya.
Saya tanya ke mantan saya yang kedua, ngerasa kirim barang gak ke kantor? katanya 'nggak ada kirim barang kok, dapet kiriman dapet fans kali dek :D' oke, bukan doi yang kirim. Kalau begitu saya tanya ke mantan saya yang pertama yakni teman dekat saya dari SMA. Katanya 'aku nggak kirim barang kok' Lhaa gantian saya makin bingung, padahal kirain yang ngirim salah satu dari mereka. Akhirnya saya cuma bisa mengucapkan terima kasih ke Bebeb Iing atas kiriman kado yang saya terima. Lhooo kok ke Bebeb Iing. Iya habis saya bingung mau terima kasih kemana.
Akhirnya itu jaket sempat saya pake waktu ke Singapura bareng travelmate saya Ampi dan Febi. Jaketnya lucu kayak bocah, warna pink muda favorit saya dan bermotif panda. Saya sempat mengabadikan fotonya.
Dua tahun kemudian..
Ceritanya di fast forward, soalnya kalo dijabarin per hari yang ada bisa 3 kali Lebaran baru kelar bacanya.
Saya menikah dengan mantan saya yang pertama yang tidak lain adalah sahabat SMA serta satu Almamater kampus. Waktu di rumah ia melihat jaket pink itu seraya berkata 'masih ada aja jaketnya' Saya bingung, kok dia tahu jaket ini. Padahal waktu nanya dahulu kala saya nggak bilang bentuk barangnya seperti apa. Ternyata saya baru tahu, yang mengirimkan kado jaket itu adalah dia yang sekarang menjadi suami saya. Protes saya bilang kenapa dulu bohong bilangnya bukan dia yang kirim. Sambil cengengesan dia bilang 'emang bukan aku yang kirim, kan abang-abang online shop yang kirim, aku cuma pesen' zzzzzz ngeles mulu apaknya Umar.
Dan kado sok misterius itu baru terpecahkan dua tahun kemudian bahkan setelah kami menikah. Ruuaar biasah.
Noni Halimi
No comments:
Post a Comment