Tak sengaja saya membuka salah satu akun sosial media milik saya yang sudah lama tidak dikunjungi. Facebook. Agaknya jejaring sosial yang happening di tahun 2008 ini tidak semenarik dahulu waktu baru booming. Jika dulu Facebook sangat digandrungi dari usia muda sampai orang tua, kini Facebook tidak lagi menjadi jejaring favorit kaum muda. Namanya jg anak muda, ada jejaring sosial baru, yang lama sudah lupa.
Jejaring senior Facebook yang sudah lebih dahulu ditinggalkan yakni Friendster, lebih lagi tidak ada kabarnya. Media sosial ini rasanya menjadi pioneer bagi anak tahun 90an untuk berkreasi di kancah sosial media. Friendster punya cukup banyak fitur yang mengasah kreasi untuk menghias homepage dan menemukan teman-teman lama kita. Plusss kepoin gebetan atau pacar, hihihi.
Jaman saya kuliah semester awal, saya dan rekan-rekan banyak yg belum memiliki laptop. Maklum, harga laptop zaman tahun 2006-2007 sangat mahal dan belum bisa dijangkau oleh banyak mahasiswa. Apalagi macem mahasiswa pengiritan kaya saya dan bergaul dekat dengan anak rantau yang mandiri dan jauh dari orang tua. Hampir sebagian besar belum ada yang punya laptop. Rasanya tidak ingin merengek ke orang tua untuk sekedar minta dibelikan laptop. Lebih baik menabung dulu sampai nanti dapat dari hasil jerih payah sendiri.
Tidak punya laptop untuk ke kampus bukan berarti tidak bisa berkreasi dengan jejaring sosial. Kami masih punya smart phone, walaupun hitungannya ga smart-smart banget alias harganya ga mahal-mahal banget. Yang penting bisa browsing dan buka jejaring. Saya dan rekan-rekan kalau sedang senggang suka nongkrong di lobi fakultas supaya bisa browsing pakai wifi, atau ke labkom yang bisa dipinjam secara bergantian dengan menggunakan Kartu Tanda Mahasiswa. Namun penggunaan labkom ini sifatnya tidak bisa berlama-lama, dan digunakan untuk kepentingan kampus dan tugas-tugasnya saja. Mana bisa browsing jejaring sosial kelamaan di labkom, yang ada kasian yang antri 😂
Tapi kalau super senggang, saya dan gerombolan rekan saya, tak habis cara. Kalau labkom gratis, maka pas lagi ada duit dan butuh hiburan browsing kita ke warnet. Iiih warnet dan rental komputer masih jaman??? Hey anak muda, zaman saya kuliah tahun 2006 warnet dan rental komputer masih berjamuran dimana-mana, terutama lingkungan kampus. Karena tidak semua mahasiswa punya laptop. Isinya? Ya mahasiswa yang nyari tugas, ngerjain skripsi, ya iseng browsing, sampai iseng buka jejaring sosial.
Harga rental komputer pada masa itu kalau tidak salah 1000 per jam. Dan biaya internet 3000-4000 per jam. Kalau di warnet dekat kampus saya banyak yang lesehan, setiap komputer dibatasi tirai atau gorden. Saya dan rekan-rekan biasa nongkrong di sana kalau lagi free. Ngapain? Buka Friendster (untuk selanjutnya disebut FS). Motivasi rekan-rekan saya yang buka FS beragam, ada yang kepoin mantannya, kepoin pacar baru mantannya, ada yang kepoin pacarnya, temen-temen pacarnya, ada yang kepoin gebetannya, temen-temen gebetan, keluarga gebetan, temennya temen gebetan (iiih panjang ye nasabnya). Pada intinya ga jauh-jauh dari asrama. Tsaahh preeett...
Racun banget kalau udah ke warnet suka lupa sendiri kalau udah kelamaan. Lucunya suka niat abis. Jadi kita Dzuhur dulu, abis sholat langsung ke warnet sampe Ashar. Niat lah pokoknya. Belom lagi kalo lagi konsentrasi penuh menghias FS, beuuuh ga ada yang bisa gangguin walopun temen sebelah udah narik2 gorden pembatas di warnet. Lucu rasanya. Kadang gordennya kita buka terus tengok-tengokan lagi ngapain, lagi buka FS siapa? Atau ada info baru entah siapa, sambil ngomong 'eh liat deh.... ' dan otomatis langsung ngerubungin satu layar komputer.
Sungguh di tempat itu rasanya campur aduk, kadang seneng (kalo pas ngedit FS), kadang sedih (kalo pas liat gebetan deket sama cewe lain), kadang galau (liat mantan kayaknya punya tambatan baru), kadang penasaran (abis kepoin entah siapa). Sampai adegan nangis liatin layar komputer kalo berantem sama pacar. Beberapa yang saya ingat dari Friendster di kolom bagian depan ada fitur untuk menghias atau menuliskan pesan atau insert teks HTML. Saya malah senang sekali custom profile. Jadi tidak pakai background default dari FS, tapi pakai background sendiri dengan mencari kode HTMLnya. Bahkan terkadang insert gambar dan teks berjalan (marquee). Berasa keren banget kalo udah ngotak-ngatik FS. Ga jarang liat tutorialnya dan browsing soal kode HTML.
Hal lain yang saya ingat adalah ketika kita kepoin orang. Kalau di FS kita membuka profile orang akan muncul notifikasi bahwa akun kita mengunjungi atau visit profile orang tersebut, yang artinya ketauan dong kita kepo. Nah biasanya kalau mau kepoin orang, kita setting FS kita menjadi private, sehingga ketika kita mengunjungi profile orang lain, tidak muncul notifikasi nama kita. Hanya sekedar unknown. Kita bebas kepo sana sini hihihi..Yang lucu kalau lagi asik-asik kepo, eeeehhh lupa setting private, aarghh hahahhaa memalukan kalo ketauan. Masa-masa remaja yang asem banget buat dilewatkan begitu aja. Kalau sekarang mana ada nongkrong di warnet macem bgitu. Udah pada nenteng laptop, netbook, bahkan ipad sendiri.
Tahun kedua kuliah muncul jejaring baru bernama Facebook. Kami langsung beralih ke Facebook dan berangsur meninggalkan FS. Di Facebook (FB) kita bisa tag orang yang ada dalam foto yang kita publish. Kemudian sibuk komen-komenan. FB juga ada fitur untuk chat jadi tak jarang juga ada orang yang chat di FB. Sama hal nya dengan FS, kegunaan FB selain untuk sarana menjalin silaturahim juga tak lain sebagai sarana jomblo-jomblo kepo.
Bedanya di tahun FB ini sudah mulai banyak mahasiswa yang punya laptop atau netbook. Apalagi menjelang skripsi, sebagian besar sudah punya sendiri. Tadinya nongkrong di warnet, ketika sudah punya laptop nongkrongnya di lobi maupun lokasi-lokasi terjangkau wifi di seluruh kampus. Kami bisa betah berjam-jam untuk urusan browsing. Bahkan kalau lagi iseng kami suka streaming youtube dan nonton bareng.
Walaupun sudah jarang dibuka orang, namun FB masih tetap saja eksis. Karena tidak dapst dipungkiri jejaring sosial ini memiliki banyak manfaat, apalagi kalau bukan connecting. FB juga bisa dipergunakan untuk membuat akun profile lembaga, untuk membuat RSVP atau event, bahkan bisa dipergunakan untuk berjualan / membuka online shop. Biayanya sudah pasti gratissss.....
Banyak juga ya kenangan FS dan FB, tak terlupakan deh. Terima kasih FS dan FB, kalian punya cerita.
-Noni Halimi
No comments:
Post a Comment