Noni Halimi, nama yang cukup simpel dan agak aneh dari nama kebanyakan. Hanya terdiri dari dua suku kata, yang membuat saya cukup bersyukur pada saat mengisi lembar SPMB di kolom nama. Kalau saja nama saya panjang, pasti pegel juga ya ngitem-itemin alias ngurek-ngurek buletan LJK, hah!
Noni Halimi, dengan awalan huruf N, membuat saya cukup bersyukur juga pada saat ujian lisan atau disuruh guru maju ke depan kelas jika mengurut abjad dari abjad atas atau dari bawah. Saya bernapas lega karena huruf N ada di tengah. Lain halnya dengan rekan saya Alif, Ahmad, Annisa, Aisyah, yang mungkin lebih duluan dag dig dug dipanggil. Atau Zainal, Zainab, Wawan, Wilda atau nama abjad akhir yang bakal dag dig dug saat guru sedang mood memanggil dari urutan absen paling bawah.
Pernah suatu ketika ujian lisan bahasa, saya tahu guru ini akan memanggil berdasarkan urutan absen. Mulailah beliau berbicara : "Biasanya saya panggil dari absen atas atau bawah, kali ini saya mau panggil berdasarkan tanggal. Hari ini tanggal 27, yak absen 27 Noni Halimi maju ke depan." Jengjeng, apes..ternyata gak aman juga, hehe
Noni Halimi, ketika jaman jahiliyah rekan rekan saya mengejek Noni Hamili siapa. Namun dengan santai saya komentar, "entar aja kalik hamilnya kalo udah nikah."
Noni Halimi ketika saya kala masih kecil berpikir, apa sih artinya nama saya? Kemudian saya pun bertanya kepada rumput yang bergoyang...eh salah, ke orang tua saya maksudnya. Apa sebenarnya arti dari nama saya
Noni Halimi, banyak mengandung sejarahnya, kata Bapak memulai pembicaraan. "Ohyaa?" tanya saya bersemangat menunggu jawaban keren Bapak saya. "Noni itu diambil idenya saat Bapak perjalanan menuju Rumah Sakit saat Noni lahir. Bapak naik sepeda motor dan kebetulan di depan ada truk kecap, iseng Bapak baca, nama kecapnya Cap Noni." Asli saya diem, ngiiikk...dari kecap pak? Noni itu bisa dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia yang memiliki padanan kata Nona, yang berarti gadis cilik/kecil. Sedangkan Halimi berasal dari Asmaul Husna Al Halim, yang artinya Maha Penyantun. Maka diharapkan suatu saat anak ini jadi gadis kecil yang penyantun, suka menyantuni dan tetap terlihat muda, enerjik, menarik, cantik serta menawan. (kalo yg terakhir ini sih saya tambah-tambahin sendiri)
Noni Halimi, sampai saat ini pun yang bersangkutan belum pernah melihat kecap cap Noni yang merupakan asal usul namanya. Diberi nama kecap tersebut karena kondisi kulit saya pada saat itu dibilang hitam (yang penting manis). Padahal kulit saya gak item-item amat kok *membela diri* Konon katanya kecap cap Noni itu beneran ada, teman saya pernah melihatnya di sekitar Depok. sayangnya saya tidak minta fotonya ya, karena no picture is hoax hehe. Tapi aselik beneran ada.
Noni Halimi yang sampai saat ini masih tetap bangga dengan namanya jika namanya dipanggil, terlebih ketika nanti disebut di akad nikah *ujung-ujungnya
Noni Halimi, litteraly my sweet black soysauce ;)
Maka diharapkan suatu saat anak ini jadi gadis kecil yang penyantun, suka menyantuni dan tetap terlihat muda, enerjik, menarik, cantik serta menawan. (kalo yg terakhir ini sih saya tambah-tambahin sendiri)
ReplyDeleteTambahannya itu lhoo ga nguatin! Heuheu...