Tombol Standar Toilet Jepang |
Salah satu hal yang saya ingin coba ketika sampai di Jepang adalah toilet Jepang. Bagaimana tidak, saya membaca review dari berbagai tempat bahwa toilet Jepang sangat cangih dan mengesankan. Bagaimana saya ingin memberi komentar jika belum pernah merasakannya sendiri. Oleh karena itu, sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Tokyo Haneda, berhubung saya juga butuh ke toilet, maka tempat yang saya kunjungi pertama kali sebelum keluar imigrasi adalah toilet. Hehehehe.
Banyak Tombol Membingungkan
Tidak sulit menemukan toilet di area Bandara Internasional Tokyo Haneda ini, hampir beberapa meter sekali kamu bisa menemukan petunjuk toilet. Toilet Jepang memang sangat bersih dan terawat terutama fasilitas umum seperti ini. Jenis toiletnya ada dua, yakni toilet duduk dan toilet jongkok. Bentuk toilet duduk di Jepang sebenarnya mirip saja dengan di Indonesia, yang membuat berbeda adalah tombol-tombol yang melengkapinya. Ada setidaknya 5 sampai 6 tombol yang melekat di dekat toilet duduk tersebut. Pertama tombol untuk flush, bisa berupa tombol yang di tekan atau bisa berupa sensor gerak. Jika bentuknya adalah sensor gerak, maka kamu hanya perlu menggerakkan/melambaikan tangan kamu di depan tombol, maka sensor akan mendeteksi gerakan dan akan mengeluarkan flush untuk menyiram. Kedua tombol untuk membersihkan atau Spray bagian depan, dengan posisi keluarnya air agak di depan. Ketiga tombol Spray untuk membersihkan namun letaknya agak di bagian belakang, tepatnya untuk dubur.
Keempat adalah tombol Dry yang mengeluarkan angin untuk mengeringkan jika sudah selesai. Tombol kelima adalah tombol Tone dengan icon bergambar not balok, ia mengeluarkan suara gemericik air ketika ditekan. Fungsinya adalah untuk menimbulkan suara ketika sedang berada di dalam toilet. Untuk sebagian orang mungkin agak tidak nyaman jika toilet terlalu sunyi dan aktifitasnya bisa terdenagr ke sebelah, maka Jepang memfasilitasi dengan tombol suara-suara. Unik yaaa.. Tombol keenam adalah tombol Stop, untuk menghentikan pengoperasian tombol lain. Misal kamu menekan tombol spray, namun sudah terlalu lama dan kamu akan memberhentikannya, maka kamu cukup menekan tombol stop. Tidak hanya keenam tombol tersebut, tombol tambahan lainnya adalah water pressure dan possition. Kamu bisa menambahkan atau mengurangi banyaknya air yang keluar dengan menekan tombol + (tambah) atau - (kurang). Sedangkan position kamu bisa memilih air yang akan dikeluarkan dengan menekan tombol front (depan) atau rear (belakang).
Banyak juga tombolnya |
Nah satu lagi adalah toilet jongkok yang cukup berbeda dengan di Indonesia. Tombol flush yang dimiliki oleh toilet ini hampir sama dengan toilet duduk yakni dengan tombol sensor gerak. Namun yang berbeda adalah bentuknya yang memiliki penutup dibagian ujung. Jika biasanya pengunjung jongkok menghadap ke arah pintu masuk toilet, maka kebalikan dengan toilet jongkok di Jepang posisinya adalah membelakangi pintu masuk, dan air yang keluar akan terlindungi oleh penutup tadi.
Ramah Untuk Pengguna Disabilitas
Ramah Untuk Pengguna Disabilitas
Jepang juga dikenal dengan negara yang ramah untuk pengguna yang mengalami penyandang cacat fisik maupun lanjut usia. Toilet pun disediakan khusus untuk pengunjung yang menyandang cacat maupun lanjut usia. Toilet mereka khusus satu ruangan yang jauh lebih besar, gunanya adalah supaya kursi roda yang mereka gunakan bisa dibawa masuk ke dalam. Tombol dan perlengkapannya kurang lebih mirip dengan yang lain, di dalam juga terdapat wastafel untuk mencuci tangan dengan lengkap sehingga pengunjung hanya perlu masuk ke toilet itu saja. Sangat memudahkan, dan pastinya dibagian petunjuk sudah ada logo toilet khusus penyandang cacat dan lanjut usia, sehingga tidak ada pengunjung lain yang berani masuk dan melanggar ketentuan.
Source : hadiantiramadhani.wordpress.com |
Source : hadiantiramadhani.wordpress.com |
Fasilitas Umum yang Mudah Ditemukan
Toilet yang bersih dan terawat rupanya bukan hanya ditemukan di tempat keramaian yang apik seperti bandara saja, namun juga di dekat taman-taman pinggir jalan. Rasanya tidak sulit menemukan toilet umum di sepanjang jalan Tokyo. Awalnya saya mengira bahwa toilet umum ini pasti tidak terlalu terawat seperti di bandara, namun ternyata saya keliru. Bahkan toilet di jalan-jalan umum pun bersih dan terawat, tidak ada sampah tisu yang berserakan dan toiletnya harum. Luar biasa. Tidak hanya di jalan-jalan umum, ternyata toilet yang ada di penginapan pun memiliki standar yang sama, baik untuk penginapan yang bagus maupun penginapan kelas bawah yang pernah saya tempati. Contohnya penginapan di Osaka yang saya pesan cukup sederhana, namun fasilitas kamar mandi dan toiletnya tidak kalah modern dengan penginapan kelas menengah.
Tisu yang Berbeda
Satu lagi perbedaan yang bisa saya temukan antara toilet di Jepang dan Indonesia, yakni Tisu gulung yang diletakan di toilet. Jepang mempergunakan jenis tisu gulung yang berbahan dasar tipis, saking tipisnya tisu tersebut biasanya dibuang ke dalam toilet kemudian di flush agar menghilang. Tisu berbahan tipis tersebut akan hancur dengan sendirinya jika terkena air dan tidak menyebabkan sumbatan. Tentunya tisu ini juga lebih irit ya. Berbeda dengan tisu gulung di Indonesia yang berbahan dasar agak tebal, sehingga boros dan tidak bisa dibuang melalui toilet. Jika kamu mencoba untuk membuang ke toilet maka akan terjadi sumbatan, kacaulah semua.
Kurang lebih demikian ulasan mengenai toilet yang saya rasakan selama di Jepang, semoga suatu saat Indonesia memiliki standar toilet modern seperti milik Jepang ya :D -Noni Halimi
Satu lagi perbedaan yang bisa saya temukan antara toilet di Jepang dan Indonesia, yakni Tisu gulung yang diletakan di toilet. Jepang mempergunakan jenis tisu gulung yang berbahan dasar tipis, saking tipisnya tisu tersebut biasanya dibuang ke dalam toilet kemudian di flush agar menghilang. Tisu berbahan tipis tersebut akan hancur dengan sendirinya jika terkena air dan tidak menyebabkan sumbatan. Tentunya tisu ini juga lebih irit ya. Berbeda dengan tisu gulung di Indonesia yang berbahan dasar agak tebal, sehingga boros dan tidak bisa dibuang melalui toilet. Jika kamu mencoba untuk membuang ke toilet maka akan terjadi sumbatan, kacaulah semua.
Kurang lebih demikian ulasan mengenai toilet yang saya rasakan selama di Jepang, semoga suatu saat Indonesia memiliki standar toilet modern seperti milik Jepang ya :D -Noni Halimi
No comments:
Post a Comment